Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kosovo Akui Israel, Serbia Pindahkan Kedutaan ke Yerusalem

Kompas.com - 05/09/2020, 11:59 WIB
Ardi Priyatno Utomo

Penulis

Sumber AFP

TEL AVIV, KOMPAS.com - Dua negara Balkan, Kosovo dan Serbia, dilaporkan melakukan manuver diplomatik yang memberikan keuntungan bagi Israel.

Kosovo, yang mayoritas negaranya adalah Muslim, mengakui Israel. Sementara Serbia memindahkan kedutaan dari Tel Aviv ke Yerusalem.

Keputusan itu muncul setelah AS melakukan mediasi di antara dua negara rival, yang kemudian diumumkan Presiden Donald Trump pada Jumat (4/9/2020).

Baca juga: Presiden Palestina Inisiasi Front Persatuan Palestina untuk Sikapi Perjanjian Damai Israel-UEA

Kesepakatan itu merupakan upaya untuk melakukan normalisasi hubungan dua negara, setelah mereka terlibat perang 20 tahun silam.

Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu menyatakan, Serbia menjadi negara Eropa pertama yang memindahkan kedutaan ke Yerusalem.

Belgrade menyusul langkah AS yang lebih dahulu menetapkan kantor perwakilannya di Yerusalem, setelah mengakuinya sebagai ibu kota Israel di Desember 2017.

Kosovo sendiri disebut akan menetapkan misi diplomatik di sana, sebagai ganti legitimasi deklarasi kemerdekaan yang terjadi pada 2008.

Dilansir AFP, Netanyahu menerangkan bahwa Belgrade akan merampungkan pemindahkan kantor diplomatik mereka paling lambat Juli 2021.

"Saya berterima kasih kepada Presiden Serbia, atas keputusan mengakui Yerusalem dan memindahkan kedutaannya ke sini," ujar PM yang akrab disapa Bibi itu.

"Saya juga ingin berterima kasih kepada Presiden Trump karena berkontribusi terhadap pencapaian besar ini," lanjut Netanyahu.

Kabar ini merupakan kejutan kedua yang datang dari Washington mengenai perkembangan diplomasi terkait Israel selama satu bulan terakhir.

Pada Agustus, AS menjembatani kesepakatan antara Israel dengan Uni Emirat Arab (UEA), ditandai dengan penerbangan perdana pada Senin (31/8/2020).

Kesepakatan, yang direncanakan bakal ditandatangani di Gedung Putih dalam beberapa pekan ke depan, bakal jadi pemulihan relasi pertama Israel dengan negara Teluk.

Adapun untuk negara Arab, ini merupakan yang ketiga setelah mereka bersepakat dengan Mesir pada 1979, serta Yordania di 1994.

Baca juga: Misteri Istana Megah Kerajaan Yahudi Berusia 2.500 Tahun di Yerusalem

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Sumber AFP
Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Interpol Ungkap Fakta Jaringan Global Perdagangan Manusia di Asia Tenggara

Interpol Ungkap Fakta Jaringan Global Perdagangan Manusia di Asia Tenggara

Global
Ukraina Jatuhkan 26 Drone Rusia dalam Semalam

Ukraina Jatuhkan 26 Drone Rusia dalam Semalam

Global
Jembatan Baltimore Runtuh, Apa Penyebab Pastinya dan Siapa Bertanggung Jawab?

Jembatan Baltimore Runtuh, Apa Penyebab Pastinya dan Siapa Bertanggung Jawab?

Global
Kisah Padmarajan, Orang India yang Kalah 238 Kali di Pemilu, Pantang Menyerah dan Akan Maju Lagi

Kisah Padmarajan, Orang India yang Kalah 238 Kali di Pemilu, Pantang Menyerah dan Akan Maju Lagi

Global
Apakah Resolusi PBB tentang Gencatan Senjata di Gaza Mengikat Israel?

Apakah Resolusi PBB tentang Gencatan Senjata di Gaza Mengikat Israel?

Internasional
Indonesia-Singapore Business Forum 2024 Bahas Arah Kebijakan Ekonomi RI Usai Pemilu

Indonesia-Singapore Business Forum 2024 Bahas Arah Kebijakan Ekonomi RI Usai Pemilu

Global
Tambah 2 Korban, Total Kematian akibat Suplemen Jepang Jadi 4 Orang

Tambah 2 Korban, Total Kematian akibat Suplemen Jepang Jadi 4 Orang

Global
Sapi Perah di AS Terdeteksi Idap Flu Burung

Sapi Perah di AS Terdeteksi Idap Flu Burung

Global
2 Jasad Korban Runtuhnya Jembatan Francis Scott Ditemukan

2 Jasad Korban Runtuhnya Jembatan Francis Scott Ditemukan

Global
Thailand Menuju Pelegalan Pernikahan Sesama Jenis

Thailand Menuju Pelegalan Pernikahan Sesama Jenis

Internasional
Anak Kecil Tewas Tersedot Pipa Selebar 30-40 Cm Tanpa Pengaman di Kolam Hotel

Anak Kecil Tewas Tersedot Pipa Selebar 30-40 Cm Tanpa Pengaman di Kolam Hotel

Global
Kebijakan Kontroversial Nayib Bukele Atasi Kejahatan di El Salvador

Kebijakan Kontroversial Nayib Bukele Atasi Kejahatan di El Salvador

Internasional
Rangkuman Hari Ke-763 Serangan Rusia ke Ukraina: 2 Agen Rusia Ditangkap | Ukraina-Rusia Saling Serang

Rangkuman Hari Ke-763 Serangan Rusia ke Ukraina: 2 Agen Rusia Ditangkap | Ukraina-Rusia Saling Serang

Global
Kepala Intelijen Rusia ke Korea Utara, Bahas Kerja Sama Keamanan

Kepala Intelijen Rusia ke Korea Utara, Bahas Kerja Sama Keamanan

Global
Pemimpin Hamas: Israel Keras Kepala dan Ingin Perang Terus Berlanjut

Pemimpin Hamas: Israel Keras Kepala dan Ingin Perang Terus Berlanjut

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com