SEOUL, KOMPAS.com - Korea Selatan akan menerapkan aturan social distancing lebih ketat untuk menekan penyebaran virus corona lebih dalam.
Melansir Reuters pada Sabtu (22/8/2020), aturan tersebut akan mulai diberlakukan secara nasional pada Minggu (23/8/2020), untuk memerangi kasus baru virus corona yang muncul di ibu kota Seoul.
Baca juga: WHO Berharap Pandemi Virus Corona Berakhir Kurang dari 2 Tahun
Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit Korea (KCDC) melaporkan ada 315 kasus baru infeksi virus corona domestik pada tengah malam Jumat (21/8/2020).
Penambahan 3 digit kasus tersebut membuat total kasus virus corona di Korea Selatan menjadi 17.002 dengan angka kematian mencapai 309.
Baca juga: Hampir 2 Juta Perempuan Kehilangan Akses Kontrasepsi dan Aborsi di Tengah Pandemi Virus Corona
Dalam memerangi penyebaran virus corona, negara yang melahirkan banyak idola remaja itu, menerapkan pelacakan kontak lanjutan dan melakukan pengujian Covid-19 secara meluas.
Namun, negara dengan ekonomi terbesar keempat dunia di Asia ini, telalh mengalami peningkatan kasus virus corona secara terus-menerus dalam beberapa pekan terakhir. Sebagian besar berada di sekitar Seoul yang merupakan wilayah padat penduduk.
Baca juga: Virus Corona Melonjak Pasca-Ledakan Beirut, Lebanon Lockdown Lagi
Di Seoul dan beberapa kota di sekitarnya, diberlakukan kembali aturan social distancing. Selain itu, membatasi adanya pertemuan tatap muka skala besar, melarang pertemuan langsung di gereja-gereja, menutup klub malam, bar karaoke, tempat makan, dan warnet.
Rencananya, aturan tersebut akan diberlakukan juga di wilayah lainnya di seluruh negeri pada Minggu itu.
Baca juga: Vaksin Corona Rusia Sputnik V Segera Diuji Coba ke 40.000 Orang
Namun, di beberapa daerah dengan kasus infeksi virus corona yang lebih sedikit, pedoman ini sifatnya lebih direkomendasikan, bukan wajib.
“Jika kita tidak menghentikan penyebaran (virus corona) pada tahap awal, ini akan berkembang sebagai gelombang berskala besar. Bagi kami, tidak ada yang lebih penting daripada berfokus untuk menanggapi penyebaran Covid-19,” kata Menteri Kesehatan Park Neung-hoo dalam konferensi pada Sabtu (22/8/2020).
Baca juga: Kasus Virus Corona di Brasil Tembus 3,5 Juta, Kematian di Amerika Latin 250.000
Kementerian Kesehatan juga mengatakan akan menunda keputusannya untuk meningkatkan jumlah mahasiswa kedokteran hingga situasi Covid-19 stabil.
Ribuan dokter Korea Selatan telah melakukan pemogokan dan protes atas rencana pemerintah untuk melatih dokter baru, dengan mengatakan banyaknya jumlah dokter tidak dibarengi dengan sistem pengalokasian tenaga kerja yang benar.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.