Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

WHO Berharap Pandemi Virus Corona Berakhir Kurang dari 2 Tahun

Kompas.com - 22/08/2020, 07:16 WIB
Danur Lambang Pristiandaru

Penulis

Sumber BBC

GENEVA, KOMPAS.com - Kepala Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), Tedros Adhanom Ghebreyesus, berharap pandemi virus corona akan berakhir dalam waktu kurang dari dua tahun.

Berbicara di Geneva, Swiss, pada Jumat (21/8/2020), Ghebreyesus mengingatkan bahwa Flu Spanyol pada 1918 membutuhkan waktu dua tahun untuk diatasi sebagaimana dilansir dari BBC.

Namun dia menambahkan bahwa kemajuan teknologi saat ini dapat memungkinkan dunia untuk menghentikan virus "dalam waktu yang lebih singkat".

Dengan banyaknya konektivitas dan tingginya mobilitas masyarakat modern, virus corona memiliki peluang lebih besar untuk menyebar.

"Tetapi pada saat yang sama, kita juga memiliki teknologi dan pengetahuan untuk menghentikannya," kata Ghebreyesus.

Baca juga: WHO: Eropa Tak Perlu Lockdown Lagi untuk Tangani Virus Corona

Dia juga menekankan pentingnya persatuan nasional dan solidaritas global untuk melawan pandemi virus corona.

Flu Spanyol tercatat menewaskan sedikitnya 50 juta orang.

Virus corona sejauh ini telah menewaskan hampir 800.000 orang dan menginfeksi 22,7 juta orang lainnya.

Ghebreyesus juga menanggapi pertanyaan tentang korupsi yang berkaitan dengan alat pelindung diri (APD) selama pandemi, yang dia sebut sebagai tindakan krimibal.

"Segala jenis korupsi tidak bisa diterima. Namun korupsi terkait APD ... bagi saya sebenarnya pembunuhan, " jawabnya.

Baca juga: WHO Mendesak Semua Negara untuk Bergabung dalam Program Global Vaksin Covid-19

Dia menambahkan karena jika petugas kesehatan bekerja tanpa APD, maka nyawa mereka yang menjadi taruhannya. Dan itu juga membahayakan nyawa orang yang mereka layani.

Meski soal terkait dugaan korupsi terjadi di Afrika Selatan, sejumlah negara pernah menghadapi persoalan serupa.

Pada Jumat (21/8/2020), aksi protes pecah di ibu kota Kenya, Nairobi atas dugaan korupsi selama pandemi.

Dokter dari sejumlah rumah sakit umum kota melakukan pemogokan karena gaji yang belum dibayar dan kurangnya APD.

Pada hari yang sama, Kepala Program Kegawatdaruratan Kesehatan WHO Mike Ryan memperingatkan bahwa skala wabah virus korona di Meksiko kurang dikenali.

Baca juga: Meski Akrab, Iran Masih Tunggu Konfirmasi Vaksin Corona Rusia dari WHO

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com