Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Tentukan Pilihanmu
0 hari menuju
Pemilu 2024
Kompas.com - 22/08/2020, 11:40 WIB

WASHINGTON DC, KOMPAS.com - Berbagai platforms sosial mengatakan, mereka sedang menerapkan tindakan pencegahan, untuk berjaga-jaga bila Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump nyinyir lagi saat pemilu.

Ulah nyinyir yang dimaksud adalah menyerang integritas pemilu, yang akan dihelat 3 November mendatang.

Twitter pada Jumat (21/8/2020) menerangkan mereka sudah bersiap-siap, sedangkan Facebook dan YouTube sedang merencanakan pertahanan mereka sendiri.

Baca juga: Trump Memaki Konvensi Demokrat: Paling Suram Sepanjang Sejarah AS

Trump sempat menggunakan Twitter untuk mempertanyakan keabsahan pemungutan suara melalui surat, seiring pandemi virus corona yang masih melanda "Negeri Paman Sam".

"Kami mengambil pembelajaran dari setiap pemilu baru-baru ini di seluruh dunia, dan menggunakannya untuk meningkatkan kerja integritas pemilu kami," kata Wakil Presiden Kebijakan Publik Twitter Jessica Herrera-Flanigan kepada AFP.

"Ini termasuk bermitra dengan pemerintah, masyarakat sipil, dan perusahaan sejawat kami untuk mengidentifikasi, memahami, dan menekan ancaman dalam percakapan publik, baik sebelum atau setelah pemilu."

Baca juga: Obama Serang Trump dengan Menyebutnya Tidak Layak Jadi Presiden AS 2020

Twitter mengatakan, mereka berencana menerapkan tindakan khusus untuk pemilu AS sampai pelantikan selesai pada Januari, mengingat penghitungan suara diperkirakan akan memakan waktu lebih lama dari biasanya karena pandemi.

Facebook juga akan menerapkan skenario khusus usai pemilu, untuk berjaga-jaga bila Trump menggunakan jejaring sosial terkemuka itu guna mengklaim kemenangan atau menggugat hasilnya secara tidak sah, menurut pemberitaan The New York Times.

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pendiri Facebook Mark Zuckerberg dan para petinggi lainnya mengadakan pertemuan harian tentang bagaimana meminimalkan potensi Facebook ikut menggugat hasil pemilu, lapor New York Times yang mengutip sumber anonim.

Baca juga: Pengalaman Kalah, Hillary Clinton Peringatkan Trump Bisa Curi Pilpres 2020

Opsinya termasuk menciptakan "tombol pemutus" untuk menonaktifkan iklan politik setelah hari H pemilu untuk mencegah penyebaran hoaks, menurut laporan itu.

Halaman:
Sumber AFP
Video rekomendasi
Video lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Rekomendasi untuk anda
27th

Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!

Syarat & Ketentuan
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.

Terkini Lainnya

KJRI Jeddah: Penelantaran Jemaah Umrah oleh PT Naila Terjadi Beberapa Kali

KJRI Jeddah: Penelantaran Jemaah Umrah oleh PT Naila Terjadi Beberapa Kali

Global
Pasukan Rusia Kehilangan Banyak Tank karena Buruknya Kedisiplinan dan Moral

Pasukan Rusia Kehilangan Banyak Tank karena Buruknya Kedisiplinan dan Moral

Global
Belarus Klaim Terpaksa Tampung Nuklir Rusia karena Tekanan dari Barat

Belarus Klaim Terpaksa Tampung Nuklir Rusia karena Tekanan dari Barat

Global
China Bersumpah Lakukan Pembalasan Jika Presiden Taiwan Temui Ketua DPR AS

China Bersumpah Lakukan Pembalasan Jika Presiden Taiwan Temui Ketua DPR AS

Global
Israel Luncurkan Satelit Mata-mata, Lebih Canggih dari Sebelumnya

Israel Luncurkan Satelit Mata-mata, Lebih Canggih dari Sebelumnya

Global
Polisi AS Rilis Video Bodycam Bunuh Pelaku Penembakan di SD Nashville

Polisi AS Rilis Video Bodycam Bunuh Pelaku Penembakan di SD Nashville

Global
Lautan Sampah di Paris Segera Menghilang, Petugas Kebersihan Tangguhkan Mogok Kerja

Lautan Sampah di Paris Segera Menghilang, Petugas Kebersihan Tangguhkan Mogok Kerja

Global
Alasan Junta Militer Myanmar Bubarkan Partai Aung San Suu Kyi

Alasan Junta Militer Myanmar Bubarkan Partai Aung San Suu Kyi

Global
Rangkuman Hari Ke-398 Serangan Rusia ke Ukraina: Hujan Drone di Kyiv, Rudal Rusia Hantam Laut Jepang

Rangkuman Hari Ke-398 Serangan Rusia ke Ukraina: Hujan Drone di Kyiv, Rudal Rusia Hantam Laut Jepang

Global
WHO Revisi Rekomendasi Vaksin: Orang Dewasa Berisiko Sedang Tak Perlu Vaksinasi Covid-19 Tambahan

WHO Revisi Rekomendasi Vaksin: Orang Dewasa Berisiko Sedang Tak Perlu Vaksinasi Covid-19 Tambahan

Global
Polisi Rilis Video Detik-detik Penembakan Massal di SD Nashville dan Ungkap Kondisi Kejiwaan Pelaku

Polisi Rilis Video Detik-detik Penembakan Massal di SD Nashville dan Ungkap Kondisi Kejiwaan Pelaku

Global
Malaysia Tangkap 2 Kapal Nelayan Indonesia karena Masuk Tanpa Izin

Malaysia Tangkap 2 Kapal Nelayan Indonesia karena Masuk Tanpa Izin

Global
Standar Ganda Barat: Totalitas Bela Ukraina, tapi Diam atas Perlakuan Israel ke Palestina

Standar Ganda Barat: Totalitas Bela Ukraina, tapi Diam atas Perlakuan Israel ke Palestina

Global
[POPULER GLOBAL] Penembakan di Nashville | Palestina Tak Keberatan

[POPULER GLOBAL] Penembakan di Nashville | Palestina Tak Keberatan

Global
Junta Myanmar Bubarkan Partai NLD Aung San Suu Kyi

Junta Myanmar Bubarkan Partai NLD Aung San Suu Kyi

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Verifikasi akun KG Media ID
Verifikasi akun KG Media ID

Periksa kembali dan lengkapi data dirimu.

Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.

Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+