Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Kalau Trump Nyinyir Lagi Saat Pemilu AS, Ini yang Akan Dilakukan Media Sosial

Ulah nyinyir yang dimaksud adalah menyerang integritas pemilu, yang akan dihelat 3 November mendatang.

Twitter pada Jumat (21/8/2020) menerangkan mereka sudah bersiap-siap, sedangkan Facebook dan YouTube sedang merencanakan pertahanan mereka sendiri.

Trump sempat menggunakan Twitter untuk mempertanyakan keabsahan pemungutan suara melalui surat, seiring pandemi virus corona yang masih melanda "Negeri Paman Sam".

"Kami mengambil pembelajaran dari setiap pemilu baru-baru ini di seluruh dunia, dan menggunakannya untuk meningkatkan kerja integritas pemilu kami," kata Wakil Presiden Kebijakan Publik Twitter Jessica Herrera-Flanigan kepada AFP.

"Ini termasuk bermitra dengan pemerintah, masyarakat sipil, dan perusahaan sejawat kami untuk mengidentifikasi, memahami, dan menekan ancaman dalam percakapan publik, baik sebelum atau setelah pemilu."

Twitter mengatakan, mereka berencana menerapkan tindakan khusus untuk pemilu AS sampai pelantikan selesai pada Januari, mengingat penghitungan suara diperkirakan akan memakan waktu lebih lama dari biasanya karena pandemi.

Facebook juga akan menerapkan skenario khusus usai pemilu, untuk berjaga-jaga bila Trump menggunakan jejaring sosial terkemuka itu guna mengklaim kemenangan atau menggugat hasilnya secara tidak sah, menurut pemberitaan The New York Times.

Pendiri Facebook Mark Zuckerberg dan para petinggi lainnya mengadakan pertemuan harian tentang bagaimana meminimalkan potensi Facebook ikut menggugat hasil pemilu, lapor New York Times yang mengutip sumber anonim.

Opsinya termasuk menciptakan "tombol pemutus" untuk menonaktifkan iklan politik setelah hari H pemilu untuk mencegah penyebaran hoaks, menurut laporan itu.

Facebook pekan lalu meluncurkan pusat informasi pemungutan suara, di saat beragam platforms di internet meluncurkan fitur baru untuk menghindarkan pemilu AS dari manipulasi dan gangguan.

Facebook, Google, dan berbagai platform online lainnya sedang melakukan upaya terkoordinasi untuk mengekang penyebaran hoaks dan menggagalkan upaya memanipulasi pemilih.

Pekan lalu Google mengumumkan fitur baru di mesin pencarinya yang memberikan informasi rinci mengenai cara mendaftar dan memilih, dengan mengarahkan pengguna ke panitia TPS lokal.

YouTube yang dimiliki Google juga akan menghapis konten bertujuan manipulasi, termasuk "video yang berisi informasi yang diretas dan dibagikan, tentang kandidat politik dengan maksud ikut campur dalam pemilu," tulisnya dalam pernyataan yang dikutip AFP.

YouTube juga akan menghapus video yang berisi upaya-upaya mengganggu jalannya pemilu, seperti memberitahu penonton untuk membuat antrean pemilu yang panjang.

Sebuah kelompok industri yang anggotanya termasuk Google, Microsoft, Reddit, Pinterest, dan Twitter, sudah bertemu dengan agen federal pekan lalu termasuk satgas di FBI untuk meningkatkan koordinasi dalam campur tangan pemilu.

https://www.kompas.com/global/read/2020/08/22/114028370/kalau-trump-nyinyir-lagi-saat-pemilu-as-ini-yang-akan-dilakukan-media

Terkini Lainnya

Serangan Roket dan Drone Rusia, 2 Warga Ukraina Tewas

Serangan Roket dan Drone Rusia, 2 Warga Ukraina Tewas

Global
Gencatan Senjata di Gaza Masih Bergantung Israel

Gencatan Senjata di Gaza Masih Bergantung Israel

Global
Balita Ini Sebut Ada Monster di Dinding Kamar, Ternyata Sarang 50.000 Lebah

Balita Ini Sebut Ada Monster di Dinding Kamar, Ternyata Sarang 50.000 Lebah

Global
Serang Wilayah Ukraina, Pesawat Tempur Rusia Ditembak Jatuh

Serang Wilayah Ukraina, Pesawat Tempur Rusia Ditembak Jatuh

Global
Remaja 16 Tahun di Australia Ditembak di Tempat setelah Lakukan Serangan Pisau

Remaja 16 Tahun di Australia Ditembak di Tempat setelah Lakukan Serangan Pisau

Global
Sempat Jadi Korban AI, Warren Buffett Beri Pesan Serius

Sempat Jadi Korban AI, Warren Buffett Beri Pesan Serius

Global
Kompetisi Band Metal Kembali Digelar di Jeddah

Kompetisi Band Metal Kembali Digelar di Jeddah

Global
Di KTT OKI Gambia, Menlu Retno: Negara Anggota OKI Berutang Kemerdekaan kepada Rakyat Palestina

Di KTT OKI Gambia, Menlu Retno: Negara Anggota OKI Berutang Kemerdekaan kepada Rakyat Palestina

Global
Warga Palestina Berharap Perang Berakhir, Tapi Pesimis Gencatan Senjata Cepat Terwujud

Warga Palestina Berharap Perang Berakhir, Tapi Pesimis Gencatan Senjata Cepat Terwujud

Global
Politikus Muslim Sadiq Khan Menang Pemilihan Wali Kota London untuk Kali Ketiga

Politikus Muslim Sadiq Khan Menang Pemilihan Wali Kota London untuk Kali Ketiga

Global
Hamas Tuntut Gencatan Senjata Abadi, Israel: Itu Menghambat Proses Negosiasi

Hamas Tuntut Gencatan Senjata Abadi, Israel: Itu Menghambat Proses Negosiasi

Global
Makna di Balik Lagu Pop Propaganda Korea Utara yang Ternyata banyak Disukai Pengguna TikTok

Makna di Balik Lagu Pop Propaganda Korea Utara yang Ternyata banyak Disukai Pengguna TikTok

Global
Rangkuman Hari Ke-801 Serangan Rusia ke Ukraina: Rusia Resmi Buru Zelensky | Ukraina Tembak Sukhoi Su-25

Rangkuman Hari Ke-801 Serangan Rusia ke Ukraina: Rusia Resmi Buru Zelensky | Ukraina Tembak Sukhoi Su-25

Global
China Luncurkan Chang'e-6 ke Sisi Jauh Bulan, Ini Misinya

China Luncurkan Chang'e-6 ke Sisi Jauh Bulan, Ini Misinya

Global
Rangkuman Terjadinya Protes Pro-Palestina oleh Mahasiswa di 8 Negara

Rangkuman Terjadinya Protes Pro-Palestina oleh Mahasiswa di 8 Negara

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke