Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Vaksin Corona Rusia Sputnik V Segera Diuji Coba ke 40.000 Orang

Kompas.com - 21/08/2020, 16:52 WIB
Aditya Jaya Iswara

Penulis

Sumber AFP

MOSKWA, KOMPAS.com - Rusia pada Kamis (20/8/2020) mengatakan, akan memulai uji klinis vaksin corona Sputnik V.

Uji coba vaksin Covid-19 yang kontroversial iti akan melibatkan puluhan ribu orang.

Presiden Rusia Vladimir Putin awal bulan ini mengatakan, Rusia menjadi negara pertama yang mendaftarkan vaksin virus corona.

Baca juga: Rusia Mulai Produksi Vaksin Corona Sputnik V

Namun pengumuman itu ditanggapi dengan peringatan dari para ilmuwan dan Badan Kesehatan Dunia (WHO), bahwa vaksin tersebut masih memerlukan tinjauan keamanan yang ketat.

Badan Dana Investasi Langsung Rusia yang mendanai proyek vaksin ini mengatakan, uji "imunogenitas dan keamanan vaksin Sputnik V" akan dimulai minggu depan yang melibatkan lebih dari 40.000 orang.

Dikatakan bahwa tes tersebut setara dengan uji coba Fase III yang sedang dijalani vaksin-vaksin lain, sebagaimana diwartakan kantor berita AFP.

Baca juga: Menkes AS Curiga soal Klaim Rusia tentang Vaksin Sputnik V

Kirill Dmitriyev kepala Dana Investasi Langsung Rusia mengatakan dalam briefing online, bahwa vaksinasi kelompok berisiko terpapar termasuk tenaga medis, juga akan dimulai minggu depan atas dasar sukarela.

Lebih dari 20 negara telah membuat permintaan untuk membeli satu miliar dosis vaksin Sputnik V, katanya.

Ia menambahkan, Rusia juga ada perjanjian dengan beberapa negara untuk memproduksinya.

Baca juga: Vaksin Corona Sputnik V yang Diketahui Sejauh Ini…

Kemudian dia mengatakan, vaksinasi massal di Rusia diharapkan dimulai pada Oktober dan pengiriman ke luar negeri pertama pada November atau Desember.

Vaksin yang dinamai sesuai nama satelit Soviet tahun 1950-an ini diumumkan dengan meriah di Rusia, tetapi mendapat peringatan dari para ilmuwan Barat bahwa Moskwa mungkin bergerak terlalu cepat.

Menurut Dmitriyev, keraguan itu kini mulai berkurang.

"Kami melihat ada perubahan nada yang signifikan dari WHO."

Baca juga: Ciptakan Vaksin Corona, Rusia juga Luncurkan Situs Resmi Vaksin Sputnik V

"Awalnya ya, mereka tidak punya cukup informasi tentang vaksin Rusia, sekarang informasi resmi sudah dikirim dan mereka akan mengevaluasi," ujarnya dikutip dari AFP.

Namun dia menambahkan, "Kami tidak melihat adanya hambatan bagi regulator individu untuk menyetujui vaksin Rusia tanpa persetujuan WHO."

Rusia telah melaporkan lebih dari 942.000 total kasus Covid-19 pada Kamis, tertinggi keempat di dunia setelah Amerika Serikat, Brasil, dan India.

Jumlah korban meninggal akibat virus corona di Rusia mencapai lebih dari 16.000.

Baca juga: Menkes Rusia Sebut Vaksin Corona Sputnik V Mampu Beri Kekebalan Hingga 2 Tahun

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

ICC Didesak Keluarkan Surat Perintah Penangkapan Netanyahu

ICC Didesak Keluarkan Surat Perintah Penangkapan Netanyahu

Global
143 Negara Dukung Palestina Jadi Anggota PBB, AS dan Israel Menolak

143 Negara Dukung Palestina Jadi Anggota PBB, AS dan Israel Menolak

Global
AS Akui Penggunaan Senjata oleh Israel di Gaza Telah Langgar Hukum Internasional

AS Akui Penggunaan Senjata oleh Israel di Gaza Telah Langgar Hukum Internasional

Global
[POPULER GLOBAL] Netanyahu Tanggapi Ancaman Biden | Pembicaraan Gencatan Senjata Gaza Gagal

[POPULER GLOBAL] Netanyahu Tanggapi Ancaman Biden | Pembicaraan Gencatan Senjata Gaza Gagal

Global
Saat Dokter Jantung Ladeni Warganet yang Sebut Non-Perokok sebagai Pecundang...

Saat Dokter Jantung Ladeni Warganet yang Sebut Non-Perokok sebagai Pecundang...

Global
Agungkan Budaya Gila Kerja, Petinggi Mesin Pencari Terbesar China Malah Blunder

Agungkan Budaya Gila Kerja, Petinggi Mesin Pencari Terbesar China Malah Blunder

Global
Karyawan Ini Nekat Terbang Sebentar ke Italia demi Makan Pizza, Padahal Besok Kerja

Karyawan Ini Nekat Terbang Sebentar ke Italia demi Makan Pizza, Padahal Besok Kerja

Global
Warga Israel Bakar Kompleks Gedung UNRWA di Yerusalem Timur

Warga Israel Bakar Kompleks Gedung UNRWA di Yerusalem Timur

Global
100.000 Orang Terpaksa Tinggalkan Rafah Gaza di Bawah Ancaman Serangan Darat Israel

100.000 Orang Terpaksa Tinggalkan Rafah Gaza di Bawah Ancaman Serangan Darat Israel

Global
Jeda Pengiriman Senjata AS Tak Berdampak, Israel Terus Gempur Rafah

Jeda Pengiriman Senjata AS Tak Berdampak, Israel Terus Gempur Rafah

Global
Kontestan Israel Lolos ke Final Kontes Lagu Eurovision, Tuai Kecaman

Kontestan Israel Lolos ke Final Kontes Lagu Eurovision, Tuai Kecaman

Global
Selama 2024, Heatstroke di Thailand Sebabkan 61 Kematian

Selama 2024, Heatstroke di Thailand Sebabkan 61 Kematian

Global
Mesir Ungkap Kunci Hamas dan Israel jika Ingin Capai Kesepakatan Gencatan Senjata Gaza

Mesir Ungkap Kunci Hamas dan Israel jika Ingin Capai Kesepakatan Gencatan Senjata Gaza

Global
Perundingan Gencatan Senjata Gaza di Kairo Berakhir Tanpa Kesepakatan

Perundingan Gencatan Senjata Gaza di Kairo Berakhir Tanpa Kesepakatan

Global
PRT di Thailand Ini Ternyata Belum Pasti Akan Terima Warisan Rp 43,5 Miliar dari Majikan yang Bunuh Diri, Kok Bisa?

PRT di Thailand Ini Ternyata Belum Pasti Akan Terima Warisan Rp 43,5 Miliar dari Majikan yang Bunuh Diri, Kok Bisa?

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com