Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Iran Menyita Kapal UEA, Setelah UEA Tembak Mati 2 Nelayan Iran

Kompas.com - 21/08/2020, 14:52 WIB
Shintaloka Pradita Sicca

Penulis

Sumber Aljazeera

TEHERAN, KOMPAS.com - Iran menyita sebuah kapal Uni Emirat Arab (UEA) yang melanggar perairan teritorialnya pada pekan ini, setelah penjaga pantai UEA membunuh dua nelayan Iran pada hari yang sama.

Melansir Al Jazeera pada Kamis (20/8/2020), Kementerian Luar Negeri Iran mengatakan kapal itu disita pada Senin (17/8/2020), setelah kapal penjaga pantai UEA "menembaki beberapa kapal penangkap ikan Iran...yang menyebabkan kematian 2 nelayan".

"Pada Senin, sebuah kapal Emirat disita oleh penjaga perbatasan Iran dan awaknya ditahan karena lalu lintas ilegal di perairan negara kami," kata kemterian luar negeri yang disiarkan oleh TV milik pemerintah.

Siaran tersebut melanjutkan, "Pada hari yang sama, penjaga UEA menembak mati 2 nelayan Iran dan menyita sebuah perahu."

Dalam siaran tersebut dikatakan bahwa UEA telah menyatakan penyesalan atas insiden penembakan yang terjadi di pantai tersebut.

Baca juga: Tak Peduli Tuntutan AS Menghentikan Program Rudal, Iran Malah Pamerkan Rudal Baru

Pada Rabu (19/8/2020), dalam sebuah surat yang dibuat UEA mengumumkan kesiapannya untuk membayar kompensasi atas kejadian penembakan 2 nelayan Iran.

Iran telah memanggil otoritas UEA di Teheran atas insiden tersebut.

Sementara, Kementerian Luar Negeri UEA menolak berkomentar ketika dihubungi oleh kantor berita Reuters.

Insiden mengenai kapal penangkap ikan sering terjadi antara Iran dan negara tetangganya di Teluk Arab, dan pemerintah Iran memperingatkan, "Setiap agresi terhadap kepentingan dan warganya," dikatakan, "Teheran akan mengambil semua tindakan yang diperlukan untuk melindungi kapal dan warganya di Teluk Persia."

Baca juga: Mendiang PM Lebanon Rafiq Hariri Diduga Dibunuh atas Perintah Pemimpin Tertinggi Iran

Kesalahan besar

Kantor berita resmi UEA, WAM, melaporkan pada Senin (17/8/2020), penjaga pantai UEA mencoba menghentikan 8 kapal nelayan yang melanggar perairan teritorialnya di barat laut pulau Sir Bu Nu'Ayr, tanpa melaporkan adanya korban.

Insiden itu terjadi di tengah ketegangan tinggi antara kedua negara menyusul pengumuman mengejutkan pada pekan lalu, bahwa UEA telah setuju untuk menormalisasi hubungan dengan Israel di bawah kesepakatan yang dijembatani AS.

Iran telah mengutuk perjanjian itu, dengan Presiden Hassan Rouhani menyebutnya sebagai "kesalahan besar" dan memperingatkan "agar tidak membuka jalan Israel ke kawasan itu", tanpa merinci apa artinya itu.

Pernyataan Rouhani dipandang sebagai "ancaman" oleh UEA, yang kemudian pada Minggu memanggil kuasa hukum Iran di Abu Dhabi, untuk memprotes retorika "yang tidak dapat diterima dan menghasut".

UEA telah menurunkan hubungannya dengan Iran pada 2016, di tengah persaingan sengit antara Teheran dan sekutu Emirat Arab Saudi.

Baca juga: Meski Akrab, Iran Masih Tunggu Konfirmasi Vaksin Corona Rusia dari WHO

Sehingga, pemerintah UEA menganggap pernyataan Iran terkait perjanjian normalisasi UEA-Israel "memiliki implikasi serius bagi keamanan dan stabilitas di kawasan Teluk".

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Di Balik Serangan Israel ke Rafah yang Bahkan Tak Bisa Dihalangi AS

Di Balik Serangan Israel ke Rafah yang Bahkan Tak Bisa Dihalangi AS

Global
Israel Perintahkan Warga Palestina Mengungsi dari Rafah

Israel Perintahkan Warga Palestina Mengungsi dari Rafah

Global
[UNIK GLOBAL] Majikan Bunuh Diri, PRT Diwarisi Rp 43,5 Miliar | Karyawan Nekat ke Italia demi Makan Pizza Padahal Besok Kerja

[UNIK GLOBAL] Majikan Bunuh Diri, PRT Diwarisi Rp 43,5 Miliar | Karyawan Nekat ke Italia demi Makan Pizza Padahal Besok Kerja

Global
Tak Ada yang Bicara Perubahan Iklim di Pemilu India, Apa Sebabnya?

Tak Ada yang Bicara Perubahan Iklim di Pemilu India, Apa Sebabnya?

Global
Di Texas, Orangtua Bisa Dipenjara Jika Tinggalkan Anak Sendirian dalam Rumah

Di Texas, Orangtua Bisa Dipenjara Jika Tinggalkan Anak Sendirian dalam Rumah

Global
Turkiye Setop Berbisnis dengan Israel, Pakar: Akan Sulitkan Ankara

Turkiye Setop Berbisnis dengan Israel, Pakar: Akan Sulitkan Ankara

Global
Tentara Israel Diserang Ratusan Lebah di Gaza Selatan

Tentara Israel Diserang Ratusan Lebah di Gaza Selatan

Global
Kritikan Paling Keras AS untuk Israel, Dituduh Mungkin Langgar Hukum Internasional

Kritikan Paling Keras AS untuk Israel, Dituduh Mungkin Langgar Hukum Internasional

Global
Ukraina Evakuasi Ratusan Orang dari Kharkiv Usai Serangan Rusia

Ukraina Evakuasi Ratusan Orang dari Kharkiv Usai Serangan Rusia

Global
Sekitar 300.000 Warga Palestina Dilaporkan Mengungsi dari Rafah Timur

Sekitar 300.000 Warga Palestina Dilaporkan Mengungsi dari Rafah Timur

Global
Pria Rusia Dituntut karena Mewarnai Rambutnya Kuning, Biru, dan Hijau

Pria Rusia Dituntut karena Mewarnai Rambutnya Kuning, Biru, dan Hijau

Global
Otoritas Cuaca AS Sebut Dampak Badai Matahari Kuat yang Hantam Bumi

Otoritas Cuaca AS Sebut Dampak Badai Matahari Kuat yang Hantam Bumi

Global
Tabrakan 2 Kereta di Argentina, 57 Orang Dilarikan ke Rumah Sakit

Tabrakan 2 Kereta di Argentina, 57 Orang Dilarikan ke Rumah Sakit

Global
Inggris Cabut Visa Mahasiswa Pro-Palestina yang Protes Perang Gaza

Inggris Cabut Visa Mahasiswa Pro-Palestina yang Protes Perang Gaza

Global
3 Warisan Dokumenter Indonesia Masuk Daftar Memori Dunia UNESCO

3 Warisan Dokumenter Indonesia Masuk Daftar Memori Dunia UNESCO

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com