Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

20 Negara Sudah Meminta Rusia Produksi 1 Miliar Vaksin Covid-19, Sputnik-V

Kompas.com - 11/08/2020, 23:18 WIB
Shintaloka Pradita Sicca

Penulis

Sumber TASS

MOSKWA, KOMPAS.com - Rusia mengaku telah menerima permintaan dari 20 negara untuk memproduksi 1 miliar dosis vaksin Covid-19 yang diproduksi di dalam negerinya. 

Rusia mengklaim vaksin virus corona yang dikembangkan oleh Gamaleya Federal Research Institute of Epidemiology and Microbiology dan Russian Direct Investment Fund, menjadi vaksin virus corona pertama yang dapat segera digunakan massal.

Presiden Rusia Vladimir Putin mengatakan pada Selasa pagi ini, vaksin virus corona yang diberi nama Sputnik-V, didaftarkan secara resmi di Rusia.

Baca juga: Klaim Rusia Ciptakan Vaksin Corona: Dikecam Ilmuwan, Dipertanyakan WHO

Melansir TASS pada Selasa (11/8/2020), Kepala Dana Investasi Langsung Rusia (RDIF), Kirill Dmitriev dalam konferensi online mengatakan bahwa terdapat minta besar dari luar negeri terhadap vaksin virus corona dari dalam negerinya ini.

"Kami telah menerima permintaan awal untuk pembelian lebih dari 1 miliar dosis vaksin dari 20 negara," kata Dmitriev dalam konferensi online.

Kemudian, ia mengatakan bahwa pihaknya siap untuk memproduksi lebih dari 500 juta dosis vaksin. "Bersama mitra luar negeri kami di 5 negara, dan kami berencana untuk meningkatkan kapasitas produksi kami lebih lanjut," ujar Dmitriev.

Baca juga: Presiden Putin Mengklaim Vaksin Covid-19 Rusia telah Kantongi Persetujuan Regulator

Menurutnya, hingga saat ini, beberapa negara Amerika Latin, Timur Tengah, dan Asia sudah menyatakan minatnya untuk membeli vaksin Sputnik-V. Beberapa kontrak telah diselesaikan.

Dia mencatat bahwa RDIF telah setuju untuk mengadakan uji klinis tahap ketiga vaksin Covid-19 di luar negeri dengan UEA, Arab Saudi, dan negara bagian lain.

"Uji klinis tahap ketiga dari vaksin Rusia juga akan dilakukan di luar negeri. Kami telah mencapai kesepakatan untuk mengadakan uji coba terkait vaksin Gamaleya (Lembaga Penelitian) dengan mitra kami dari UEA, Arab Saudi, dan sejumlah negara bagian lainnya," ujarnya.

Baca juga: Rusia Klaim Jadi Negara Pertama yang Ciptakan Vaksin Covid-19, Ini Kata WHO

Bantuan kemanusiaan

Dana Investasi Langsung Rusia (RDIF) dan mitranya sedang mengerjakan program bantuan kemanusiaan untuk sejumlah negara berkembang, sehingga orang memiliki akses yang sama terhadap vaksin virus corona, kata Kirill Dmitriev dalam konferensi tersebut.

“Seperti yang kami pahami bahwa vaksinasi penduduk terhadap infeksi virus corona adalah masalah paling akut terutama bagi negara-negara termiskin," ujar Dmitriev.

RDIF dan mitranya sedang mengerjakan program bantuan kemanusiaan untuk sejumlah negara berkembang.

"Kami percaya bahwa masyarakat di seluruh dunia harus memiliki kesetaraan. akses terhadap vaksin, terlepas dari situasi keuangan, agama, tempat tinggal atau faktor lainnya," katanya.

Baca juga: Inilah Nama Vaksin Virus Corona yang Diciptakan Rusia, Sputnik V

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

WHO: Penggunaan Alkohol dan Vape di Kalangan Remaja Mengkhawatirkan

WHO: Penggunaan Alkohol dan Vape di Kalangan Remaja Mengkhawatirkan

Global
Kunjungan Blinken ke Beijing, AS Prihatin China Seolah Dukung Perang Rusia

Kunjungan Blinken ke Beijing, AS Prihatin China Seolah Dukung Perang Rusia

Global
Rusia Serang Jalur Kereta Api Ukraina, Ini Tujuannya

Rusia Serang Jalur Kereta Api Ukraina, Ini Tujuannya

Global
AS Berhasil Halau Serangan Rudal dan Drone Houthi di Teluk Aden

AS Berhasil Halau Serangan Rudal dan Drone Houthi di Teluk Aden

Global
Petinggi Hamas Sebut Kelompoknya akan Letakkan Senjata Jika Palestina Merdeka

Petinggi Hamas Sebut Kelompoknya akan Letakkan Senjata Jika Palestina Merdeka

Global
Inggris Beri Ukraina Rudal Tua Canggih, Begini Dampaknya Jika Serang Rusia

Inggris Beri Ukraina Rudal Tua Canggih, Begini Dampaknya Jika Serang Rusia

Global
Siapa Saja yang Berkuasa di Wilayah Palestina Sekarang?

Siapa Saja yang Berkuasa di Wilayah Palestina Sekarang?

Internasional
Ikut Pendaftaran Wajib Militer, Ratu Kecantikan Transgender Thailand Kejutkan Tentara

Ikut Pendaftaran Wajib Militer, Ratu Kecantikan Transgender Thailand Kejutkan Tentara

Global
Presiden Ukraina Kecam Risiko Nuklir Rusia karena Mengancam Bencana Radiasi

Presiden Ukraina Kecam Risiko Nuklir Rusia karena Mengancam Bencana Radiasi

Global
Jelang Olimpiade 2024, Penjara di Paris Makin Penuh

Jelang Olimpiade 2024, Penjara di Paris Makin Penuh

Global
Polisi Diduga Pakai Peluru Karet Saat Amankan Protes Pro-Palestina Mahasiswa Georgia

Polisi Diduga Pakai Peluru Karet Saat Amankan Protes Pro-Palestina Mahasiswa Georgia

Global
Pemilu India: Pencoblosan Fase Kedua Digelar Hari Ini di Tengah Ancaman Gelombang Panas

Pemilu India: Pencoblosan Fase Kedua Digelar Hari Ini di Tengah Ancaman Gelombang Panas

Global
Kim Jong Un: Peluncur Roket Teknologi Baru, Perkuat Artileri Korut

Kim Jong Un: Peluncur Roket Teknologi Baru, Perkuat Artileri Korut

Global
Anggota DPR AS Ini Gabung Aksi Protes Pro-Palestina di Columbia University

Anggota DPR AS Ini Gabung Aksi Protes Pro-Palestina di Columbia University

Global
Ditipu Agen Penyalur Tenaga Kerja, Sejumlah Warga India Jadi Terlibat Perang Rusia-Ukraina

Ditipu Agen Penyalur Tenaga Kerja, Sejumlah Warga India Jadi Terlibat Perang Rusia-Ukraina

Internasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com