Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

3 sampai 4 Bulan Lagi Vaksin Covid-19 Tersedia di Australia Selatan

Kompas.com - 02/08/2020, 10:01 WIB
Shintaloka Pradita Sicca

Penulis

ADELAIDE, KOMPAS.com - Di Australia Selatan diperkirakan vaksin Covid-19 potensial sudah akan tersedia dalam "3 sampai 4 bulan" ini setelah fase pertama selesai.

Para ilmuwan dari Adelaide berusaha keras untuk menghasilkan vaksin virus corona yang menjanjikan setelah melakukan percobaan fase pertama terhadap manusia.

Melansir News pada Minggu (2/8/2020), obat vaksin virus corona bernama Covax-19 ini telah diujicobakan pada 40 sukarelawan pada awal bulan ini.

Baca juga: Dua Kali Terlihat Memakai Masker, Trump Harap Vaksin Corona Siap Akhir Tahun Ini

Vaksin tersebut menunjukkan tanda-tanda yang menjanjikan bahwa "benar-benar bisa menyelamatkan jiwa", kata para pengembang vaksin, yang juga memperkirakan itu bisa digunakan dengan aman pada manusia segera.

Pengembang vaksin, profesor Nikolai Petrovsky juga mengklaim Covax-19 dapat digunakan juga oleh para lansia.

"Kami memiliki sesuatu yang kami yakini telah menunjukkan hasil yang berpotensi menyelamatkan nyawa," kata Petrovsky kepada Neil Mitchell dari 3AW.

Baca juga: Beda dari Indonesia, Ini Tahap Uji Coba Calon Vaksin Corona Sinovac di Brasil

Petrovsky mengatakan bahwa data menunjukkan Covax-19 sangat efektif. "Kami hanya perlu menyelesaikan program uji klinis dan kemudian meminta persetujuan untuk itu," ucapnya.

Data keamanan dari uji klinis Covax-19 dikatakannya juga tidak menunjukkan masalah sama sekali dan menginduksi jenis respon imun yang tepat.

Petrovsky mengatakan vaksin itu telah terbukti menghasilkan antibodi "sangat kuat" yang dapat membunuh virus corona pada monyet, musang, dan tikus, serta telah terbukti memicu respons antibodi pada manusia.

Baca juga: Selain Indonesia, Calon Vaksin Corona dari Sinovac Juga Diuji Coba 2 Negara Ini

Sementara pemerintah Australia "telah membalas" permintaan Petrovsky untuk dibantu dalam pendanaan percobaan. Dia mengungkapkan sudah bernegosiasi dengan pemerintah Kanada dan Inggris untuk pendanaan.

Uji coba fase dua untuk Covax-19, dengan 400-500 sukarelawan dijadwalkan akan dimulai pada September ini.

Baca juga: Ini Dia Uji Coba Vaksin Corona yang Menghasilkan Antibodi

“Sekarang kami melakukan uji klinis berskala besar pada jumlah individu yang lebih besar untuk membuktikan vaksinnya bekerja,” tambah Petrovsky.

Uji coba terakhir pada Covax-19 akan melibatkan 50.000 relawan adalah tahap terakhir sebelum vaksin akan tersedia untuk umum.

Jika semuanya berjalan dengan baik, Petrovsky mengatakan obat itu dapat tersedia untuk semua orang dalam "tiga atau empat bulan" ini.

Baca juga: Pria AS Bereaksi Positif Usai Disuntik Vaksin Corona, Ini yang Dirasakannya

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Ratusan Orang Kepung Gedung Putih, Teriakkan 'Bebaskan Palestina!'

Ratusan Orang Kepung Gedung Putih, Teriakkan "Bebaskan Palestina!"

Global
Saksi: Israel Tempatkan Tank-tank di Pusat Kota Rafah

Saksi: Israel Tempatkan Tank-tank di Pusat Kota Rafah

Global
Pengunjuk Rasa Pro-Palestina Blokir Stasiun Kereta Api di Bologna Italia

Pengunjuk Rasa Pro-Palestina Blokir Stasiun Kereta Api di Bologna Italia

Global
Jelang Pemilu, Calon Wali Kota di Meksiko Tewas Ditembak Saat Kampanye

Jelang Pemilu, Calon Wali Kota di Meksiko Tewas Ditembak Saat Kampanye

Global
Taliban Berupaya Segera Miliki Jalur Kereta Api

Taliban Berupaya Segera Miliki Jalur Kereta Api

Global
Ini Penjara Terkecil di Dunia yang Terdiri 2 Sel Tanpa Jendela

Ini Penjara Terkecil di Dunia yang Terdiri 2 Sel Tanpa Jendela

Global
Carlo Acutis, Remaja Italia yang Dijuluki 'Influencer Tuhan' Akan Jadi Santo Milenial Pertama

Carlo Acutis, Remaja Italia yang Dijuluki 'Influencer Tuhan' Akan Jadi Santo Milenial Pertama

Internasional
Setelah Tanah Longsor Papua Nugini, PBB Ingatkan Adanya Risiko Penyakit

Setelah Tanah Longsor Papua Nugini, PBB Ingatkan Adanya Risiko Penyakit

Global
Gunung Meletus di Islandia Muntahkan Lava Setinggi 50 Meter

Gunung Meletus di Islandia Muntahkan Lava Setinggi 50 Meter

Global
Israel Rebut Seluruh Perbatasan Gaza dengan Mesir, Persempit Gerakan Hamas

Israel Rebut Seluruh Perbatasan Gaza dengan Mesir, Persempit Gerakan Hamas

Global
Rangkuman Hari Ke-826 Serangan Rusia ke Ukraina: Polemik Larangan Senjata | Belarus Tangguhkan CFE

Rangkuman Hari Ke-826 Serangan Rusia ke Ukraina: Polemik Larangan Senjata | Belarus Tangguhkan CFE

Global
Soal Larangan Ukraina Pakai Senjata Barat untuk Serang Wilayah Rusia, Ini Kata AS

Soal Larangan Ukraina Pakai Senjata Barat untuk Serang Wilayah Rusia, Ini Kata AS

Global
Putusan Mahkamah Internasional Tak Mampu Hentikan Operasi Militer Israel di Rafah

Putusan Mahkamah Internasional Tak Mampu Hentikan Operasi Militer Israel di Rafah

Internasional
Israel Sebut Perang Lawan Hamas di Gaza Bisa sampai Akhir 2024

Israel Sebut Perang Lawan Hamas di Gaza Bisa sampai Akhir 2024

Global
[POPULER GLOBAL] Politisi AS Tulisi Rudal Israel | Taiwan Minta Dukungan Indonesia

[POPULER GLOBAL] Politisi AS Tulisi Rudal Israel | Taiwan Minta Dukungan Indonesia

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com