Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Setelah Serang Jalur Gaza, Israel Luncurkan Satelit Mata-mata

Kompas.com - 06/07/2020, 14:42 WIB
Danur Lambang Pristiandaru,
Ardi Priyatno Utomo

Tim Redaksi

Sumber APnews

TEL AVIV, KOMPAS.com - Militer Israel menyatakan, pesawat tempur mereka menggelar serangan di kawasan utara Jalur Gaza pada Minggu (5/7/2020).

Serangan tersebut merupakan balasan Israel atas serentetan tembakan roket yang menerjang Israel Selatan. Tidak ada korban dari kedua belah pihak.

Serangan udara dari Israel menyasar infrastruktur bawah tanah yang dikuasai oleh kelompok Hamas

Pada minggu pagi, pihak militer Israel mengatakan total ada tiga roket yang ditembakkan oleh kelompok militan dari Jalur Gaza ini.

Salah satu roket berhasil diintersep sedangkan dua lainnya mendarat dia area terbuka.

Baca juga: Jika Israel Caplok Tepi Barat, Palestina Peringatkan Bakal Ada Intifada

Setelah bertempur selama bertahun-tahun, Israel dan Hamas diamati telah melakukan gencatan senjata tidak resmi beberapa bulan terakhir.

Namun ketegangan kembali meningkat ketika Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu, berharap sesegera mungkin menganeksasi Tepi Barat.

Sementara itu, tidak ada klaim tangung jawab atas serangan tiga roket tersebut.

Namun Israel mengatakan sebagai penguasa Jalur Gaza, Hamas bertanggung jawab atas semua serangan di wilayah Israel.

Selain melakukan serangan balasan, Israel juga meluncurkan satelit mata-mata pada Senin (6/7/2020).

Satelit yang diberi nama Ofek 16 tersebut diluncurkan ke luar angkasa dari Israel pukul 04.00 waktu setempat. 

Baca juga: Ancam Israel agar Tak Caplok Tepi Barat, Hamas Uji Coba Roket

Menteri Pertahanan Israel, Benny Gantz, mengatakan Ofek 16 merupakan satelit mata-mata dengan kapabilitas tingkat tinggi.

Beberapa saat setelah diluncurkan, Ofek 16 telah mentransmisikan dan data dan mulai mengorbit bumi.

Para insinyur, baik dari kementerian maupun dari Industri Luar Angkasa Israel (IAI), telah melakukan pengujian terhadap satelit tersebut.

Gantz menyebut peluncuran satelit mata-mata tersebut sebagai pencapaian yang luar biasa.

"Keunggulan teknologi dan kemampuan intelijen sangat penting untuk keamanan Negara Israel," ujar Gantz.

Baca juga: Israel Hendak Caplok Tepi Barat, Hamas Siap Kobarkan Perang

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

[POPULER GLOBAL] Politisi AS Tulisi Rudal Israel | Taiwan Minta Dukungan Indonesia

[POPULER GLOBAL] Politisi AS Tulisi Rudal Israel | Taiwan Minta Dukungan Indonesia

Global
Swedia Janjikan Bantuan Militer Rp 20,26 Triliun ke Ukraina

Swedia Janjikan Bantuan Militer Rp 20,26 Triliun ke Ukraina

Global
Tank-tank Israel Terus Menuju Jantung Kota Rafah, Perang Bisa Berlanjut Sepanjang Tahun

Tank-tank Israel Terus Menuju Jantung Kota Rafah, Perang Bisa Berlanjut Sepanjang Tahun

Global
Polandia Minta Barat Izinkan Ukraina Pakai Senjata Pasokan untuk Serang Wilayah Rusia

Polandia Minta Barat Izinkan Ukraina Pakai Senjata Pasokan untuk Serang Wilayah Rusia

Global
Ikuti Rusia, Belarus Tangguhkan Partisipasi di Perjanjian Pasukan Konvensional Eropa

Ikuti Rusia, Belarus Tangguhkan Partisipasi di Perjanjian Pasukan Konvensional Eropa

Global
 Temuan Terbaru Penyelidikan Insiden Turbulensi Parah Singapore Airlines

Temuan Terbaru Penyelidikan Insiden Turbulensi Parah Singapore Airlines

Global
Rusia Bergeser ke Arah Ekonomi Perang, AS Mulai Siapkan Sanksi Khusus

Rusia Bergeser ke Arah Ekonomi Perang, AS Mulai Siapkan Sanksi Khusus

Global
WHO Beri Peringatan Keras, Serangan Israel ke Rafah Bisa Hancurkan Rumah Sakit Terakhir

WHO Beri Peringatan Keras, Serangan Israel ke Rafah Bisa Hancurkan Rumah Sakit Terakhir

Global
Korsel Sebut Korea Utara Terbangkan Balon Isi Sampah dan Kotoran ke Perbatasan

Korsel Sebut Korea Utara Terbangkan Balon Isi Sampah dan Kotoran ke Perbatasan

Global
Terkait Berita Presiden Lai Dikecam Publik, Berikut Klarifikasi Kantor Perwakilan Taiwan di Indonesia

Terkait Berita Presiden Lai Dikecam Publik, Berikut Klarifikasi Kantor Perwakilan Taiwan di Indonesia

Global
Kredibilitas Biden Dipertanyakan Setelah Serangan Brutal Israel ke Rafah

Kredibilitas Biden Dipertanyakan Setelah Serangan Brutal Israel ke Rafah

Global
Melihat Dampak dari Mengakui Palestina sebagai Negara

Melihat Dampak dari Mengakui Palestina sebagai Negara

Internasional
Israel Klaim Senjatanya Sendiri Tak Mungkin Picu Kebakaran Besar yang Tewaskan 45 Orang di Rafah

Israel Klaim Senjatanya Sendiri Tak Mungkin Picu Kebakaran Besar yang Tewaskan 45 Orang di Rafah

Global
Bagaimana Rencana 'The Day After' Bisa Bantu Mengakhiri Perang di Gaza

Bagaimana Rencana "The Day After" Bisa Bantu Mengakhiri Perang di Gaza

Internasional
Jelang Pemilu, Meksiko Akan Kerahkan 27.000 Tentara dan Garda Nasional

Jelang Pemilu, Meksiko Akan Kerahkan 27.000 Tentara dan Garda Nasional

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com