Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Komedian Kritis Thailand Diculik di Tengah Hari Bolong di Kamboja

Kompas.com - 05/07/2020, 15:10 WIB
Miranti Kencana Wirawan

Editor

KOMPAS.com - Sitanan Satsaksit sedang bicara di telepon dengan adik laki-lakinya, Wanchalearm, ketika ia mendengar suara seperti tabrakan di ujung sambungan telepon.

Sitanan pikir Wanchalearm tertabrak mobil. Lalu ia di telepon mendengar adiknya berteriak dalam bahasa Khmer, yang ia tak mengerti.

Ternyata saat itu adiknya diculik.

Saksi mata mengatakan ada sekelompok pria bersenjata menggelandang Wanchalearm ke dalam sebuah mobil warna hitam.

Ketika Wanchalearm meminta tolong, orang-orang mendekat, tapi para penculik menghalau mereka, lalu kabur.

Baca juga: Relawan Perempuan, Salah 1 Kunci Sukses Thailand Tangani Covid-19

Sitanan yang kebingungan sempat mendengar suara adiknya bergumam tak jelas dari sambungan telepon selama 30 menit. Lalu telepon itu mati.

Penculikan ini terjadi di Kamboja.

Wanchalearm Satsaksit (37) adalah seorang pegiat pro-demokrasi Thailand yang tinggal di Kamboja sejak 2014.

Ia adalah orang kesembilan yang menjadi korban penghilangan paksa dalam beberapa tahun terakhir lantaran mengkritik pemerintah Thailand.

Beberapa di antara mereka ditemukan tewas dimutilasi di dalam karung.

Wanchalearm yang juga dikenal dengan nama Tar ini banyak bicara soal hak LGBT di Thailand lebih dari 10 tahun lalu.

Baca juga: Menipu Publik, 2 Pemilik Restoran Seafood Thailand Dipenjara 1.446 Tahun

Pelan-pelan ia melebarkan kritik ke soal demokrasi di Thailand, kata Sunai Phasuk, peneliti senior di Human Rights Watch Asia yang juga teman Wanchalearm.

Wanchalearm meninggalkan Thailand ketika ada tanda ia akan dibungkam sesudah mengkritik kudeta militer tahun 2014 yang dipimpin Jenderal Prayuth Chan-ocha. Ia kemudian tinggal di Phnom Penh, Kamboja.

Dari Kamboja, ia masih terus menampilkan dirinya secara daring, mengkritik pemerintah Thailand dengan cara humor.

“Ia melihat dirinya sebagai satiris, mirip dengan komedian politik,” kata Sunai.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Serangan Ukraina di Belgorod Rusia, 9 Orang Terluka

Serangan Ukraina di Belgorod Rusia, 9 Orang Terluka

Global
Inggris Selidiki Klaim Hamas Terkait Seorang Sandera Terbunuh di Gaza

Inggris Selidiki Klaim Hamas Terkait Seorang Sandera Terbunuh di Gaza

Global
Serangan Drone Ukraina Sebabkan Kebakaran di Kilang Minyak Volgograd Rusia

Serangan Drone Ukraina Sebabkan Kebakaran di Kilang Minyak Volgograd Rusia

Global
PBB Serukan Gencatan Senjata di Gaza Segera, Perang Harus Dihentikan

PBB Serukan Gencatan Senjata di Gaza Segera, Perang Harus Dihentikan

Global
Pendaki Nepal, Kami Rita Sherpa, Klaim Rekor 29 Kali ke Puncak Everest

Pendaki Nepal, Kami Rita Sherpa, Klaim Rekor 29 Kali ke Puncak Everest

Global
4.073 Orang Dievakuasi dari Kharkiv Ukraina akibat Serangan Rusia

4.073 Orang Dievakuasi dari Kharkiv Ukraina akibat Serangan Rusia

Global
Macron Harap Kylian Mbappe Bisa Bela Perancis di Olimpiade 2024

Macron Harap Kylian Mbappe Bisa Bela Perancis di Olimpiade 2024

Global
Swiss Juara Kontes Lagu Eurovision 2024 di Tengah Demo Gaza

Swiss Juara Kontes Lagu Eurovision 2024 di Tengah Demo Gaza

Global
Korsel Sebut Peretas Korea Utara Curi Data Komputer Pengadilan Selama 2 Tahun

Korsel Sebut Peretas Korea Utara Curi Data Komputer Pengadilan Selama 2 Tahun

Global
Rangkuman Hari Ke-808 Serangan Rusia ke Ukraina: Bala Bantuan untuk Kharkiv | AS Prediksi Serangan Terbaru Rusia

Rangkuman Hari Ke-808 Serangan Rusia ke Ukraina: Bala Bantuan untuk Kharkiv | AS Prediksi Serangan Terbaru Rusia

Global
Biden: Gencatan Senjata dengan Israel Bisa Terjadi Secepatnya jika Hamas Bebaskan Sandera

Biden: Gencatan Senjata dengan Israel Bisa Terjadi Secepatnya jika Hamas Bebaskan Sandera

Global
Israel Dikhawatirkan Lakukan Serangan Darat Besar-besaran di Rafah

Israel Dikhawatirkan Lakukan Serangan Darat Besar-besaran di Rafah

Global
Wanita yang Dipenjara Setelah Laporkan Covid-19 di Wuhan pada 2020 Dibebaskan

Wanita yang Dipenjara Setelah Laporkan Covid-19 di Wuhan pada 2020 Dibebaskan

Global
Rusia Klaim Rebut 5 Desa dalam Pertempuran Sengit di Kharkiv

Rusia Klaim Rebut 5 Desa dalam Pertempuran Sengit di Kharkiv

Global
Di Balik Serangan Israel ke Rafah yang Bahkan Tak Bisa Dihalangi AS

Di Balik Serangan Israel ke Rafah yang Bahkan Tak Bisa Dihalangi AS

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com