Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kisah Pilot di Thailand, Jadi Kurir Makanan karena Penerbangan Berkurang Saat Corona

Kompas.com - 18/06/2020, 06:32 WIB
Jawahir Gustav Rizal,
Virdita Rizki Ratriani

Tim Redaksi

Sumber CNN

KOMPAS.com - Akibat pandemi Covid-19 industri penerbangan komersial menerima dampak yang luar biasa. Banyak perusahaan penerbangan yang terpaksa menutup layanannya guna mencegah penyebaran Covid-19 semakin meluas.

Mereka yang bekerja di industri itu pun harus menemukan cara altiernatif untuk tetap mendapat penghasilan ketika armada pesawat harus dikandangkan.

Hal ini tentu saja dialami oleh para pilot. Salah satunya adalah sebuah kisah menarik yang datang dari Thailand.

Melansir CNN International, para pilot harus beralih profesi agar tetap bisa mendapat pemasukan, beberapa mengambil pekerjaan menjadi kurir pengantar makanan atau juga menjadi pengemudi taksi online.

Baca juga: Psikologis Pilot Pesawat Tempur yang Jatuh di Riau Akan Diperiksa

Untuk memenuhi kebutuhan

Nakarin Inta sebelumnya berprofesi sebagai pilot komersial selama kurang lebih empat tahun. Kini, ia beralih profesi menjadi kurir Line Man, sebuah perusahaan aplikasi penyedia layanan pesan singkat.

"Beberapa (staf maskapai) cuti tanpa bayaran, sebagian besar dari kami juga mengalami potongan gaji lebih dari 70 persen. Karena, saya masih harus membayar pengeluaran setiap bulan, maka saya berinisiatif untuk mencari pekerjaan lain," kata Inta.

Seperti di banyak kota besar lainnya, aplikasi layanan pengiriman makanan di Bangkok mengalami peningkatan pelanggan karena lockdown yang diberlakukan oleh pemerintah Thailand pada bulan Maret.

Mengikuti jejak seorang rekan pilot, Inta menyadari bahwa ia dapat menghasilkan sedikit pemasukan yang cukup untuk menghidupi istri dan anak perempuannya yang masih berusia empat tahun dengan mengirimkan pesanan makanan dengan sepeda motornya.

"Saya pikir, saya tidak bisa hanya duduk di rumah dan menunggu bantuan. Saya harus berjuang untuk keluarga saya. Saya harus melakukan sesuatu dan saya memiliki kedua tangan, saya memiliki sepeda motor sehingga saya memilih melakukan pekerjaan sebagai seorang pengantar makanan," kata Inta.

Baca juga: Jet Tempur F-15 AS Jatuh di Inggris, Pilot Ditemukan Tewas

Menjadi pilot adalah cita-cita

Pria berusia 42 tahun ini selalu memimpikan untuk menjalani kehidupan di kokpit pesawat. Tetapi karena khawatir ketidakstabilan ekonomi dalam industri penerbangan, ia menahan diri untuk mengejar mimpi itu selama bertahun-tahun.

Namun, sekitar lima tahun yang lalu, ia memutuskan untuk mewujudkan mimpinya. Seiring dengan kebangkitan maskapai berbiaya rendah di Thailand, ia menempuh pendidikan untuk meraih gelar pilot komersialnya dan mendapatkan pekerjaan di Thai Lion Air.

"Menjadi pilot selalu ada dalam mimpi saya, bahkan ketika saya masih kecil," kata dia.

"Hal terbaik adalah bisa bepergian keliling dunia dan melihat begitu banyak orang. Saya melihat para penumpang tersenyum ketika saya berpakaian dan pergi ke bandara," ujar Inta. 

Baca juga: Detik-detik Jatuhnya Pesawat TNI, Pilot Dengar Suara Aneh Diikuti Warning Life

Tidak sendirian

Sebagai seorang pilot, Inta mengatakan, ia biasanya akan menghasilkan antara 6.000 dollar AS hingga 8.000 dollar AS per bulan.

Sekarang, karena pandemi Covid-19 sejak pertengahan Maret, ia hanya menghasilkan  30 dollar AS per hari sudah menjadi kemenangan besar baginya.

Halaman:
Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Jadwal Timnas Indonesia di Semifinal Piala Asia U23: Senin 29 April 2024 Pukul 21.00 WIB

Jadwal Timnas Indonesia di Semifinal Piala Asia U23: Senin 29 April 2024 Pukul 21.00 WIB

Tren
Duduk Perkara Kemenkop-UKM Imbau Warung Madura Tak Buka 24 Jam

Duduk Perkara Kemenkop-UKM Imbau Warung Madura Tak Buka 24 Jam

Tren
Benarkah Pengobatan Gigitan Ular Peliharaan Tak Ditanggung BPJS Kesehatan?

Benarkah Pengobatan Gigitan Ular Peliharaan Tak Ditanggung BPJS Kesehatan?

Tren
Arkeolog Temukan Buah Ceri yang Tersimpan Utuh Dalam Botol Kaca Selama 250 Tahun

Arkeolog Temukan Buah Ceri yang Tersimpan Utuh Dalam Botol Kaca Selama 250 Tahun

Tren
Beroperasi Mulai 1 Mei 2024, KA Lodaya Gunakan Rangkaian Ekonomi New Generation Stainless Steel

Beroperasi Mulai 1 Mei 2024, KA Lodaya Gunakan Rangkaian Ekonomi New Generation Stainless Steel

Tren
Pindah Haluan, Surya Paloh Buka-bukaan Alasan Dukung Prabowo-Gibran

Pindah Haluan, Surya Paloh Buka-bukaan Alasan Dukung Prabowo-Gibran

Tren
3 Skenario Timnas Indonesia U23 Bisa Lolos ke Olimpiade Paris

3 Skenario Timnas Indonesia U23 Bisa Lolos ke Olimpiade Paris

Tren
Hak Angket Masih Disuarakan Usai Putusan MK, Apa Dampaknya untuk Hasil Pilpres?

Hak Angket Masih Disuarakan Usai Putusan MK, Apa Dampaknya untuk Hasil Pilpres?

Tren
Daftar Cagub DKI Jakarta yang Berpotensi Diusung PDI-P, Ada Ahok dan Tri Rismaharini

Daftar Cagub DKI Jakarta yang Berpotensi Diusung PDI-P, Ada Ahok dan Tri Rismaharini

Tren
'Saya Bisa Bawa Kalian ke Final, Jadi Percayalah dan Ikuti Saya... '

"Saya Bisa Bawa Kalian ke Final, Jadi Percayalah dan Ikuti Saya... "

Tren
Thailand Alami Gelombang Panas, Akankah Terjadi di Indonesia?

Thailand Alami Gelombang Panas, Akankah Terjadi di Indonesia?

Tren
Sehari 100 Kali Telepon Pacarnya, Remaja Ini Didiagnosis “Love Brain'

Sehari 100 Kali Telepon Pacarnya, Remaja Ini Didiagnosis “Love Brain"

Tren
Warganet Sebut Ramadhan Tahun 2030 Bisa Terjadi 2 Kali, Ini Kata BRIN

Warganet Sebut Ramadhan Tahun 2030 Bisa Terjadi 2 Kali, Ini Kata BRIN

Tren
Lampung Dicap Tak Aman karena Rawan Begal, Polda: Aman Terkendali

Lampung Dicap Tak Aman karena Rawan Begal, Polda: Aman Terkendali

Tren
Diskon Tiket KAI Khusus 15 Kampus, Bisakah untuk Mahasiswa Aktif?

Diskon Tiket KAI Khusus 15 Kampus, Bisakah untuk Mahasiswa Aktif?

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com