KOMPAS.com - Perusahaan farmasi di berbagai negara terus berlomba untuk menemukan obat dan vaksin corona.
Salah satunya adalah raksasa farmasi Sanofi, perusahaan farmasi dari Perancis. Lalu berapakah nilai yang diinvestasikan?
Sanofi mengumumkan bahwa mereka akan berinvestasi 610 juta Euro atau sekitar Rp 9,7 triliun pada penelitian dan produksi vaksin Perancis.
Investasi dari Sanofi akan mencakup pengembangan lokasi produksi baru di utara kota dan pusat penelitian di barat.
"Sanofi menempatkan Perancis lebih dari sebelumnya di jantung strateginya, untuk menjadikannya pusat keunggulan global dalam penelitian dan produksi vaksin," kata kepala eksekutif Sanofi Paul Hudson, seperti ditulis Euro News, Selasa (16/6/2020).
Baca juga: Update Virus Corona di Dunia 17 Juni: 8,2 Juta Orang Terinfeksi | Inggris Lanjutkan Uji Coba Vaksin
Presiden Prancis Emmanuel Macron mengungkapkan dalam acara konferensi pers yang sama dengan Sanofi bahwa investasi dalam penelitian dan pengembangan itu menempatkan Sanofi serta Perancis dalam perang melawan virus.
Macron mengatakan Perancis juga berencana untuk menginvestasikan 200 juta Euro (Rp 3,2 triliun) dalam infrastruktur untuk produksi, penelitian dan pengembangan.
Mulai Kamis (18/6/2020), Perancis akan meluncurkan inisiatif untuk memindahkan produk-produk penting tertentu. Obat-obatan tertentu tidak lagi diproduksi di Perancis atau Eropa.
Sementara itu Hudson menjelaskan bahwa Sanofi akan fokus pada pembuatan bahan-bahan farmasi aktif di Eropa.
Dia juga menekankan bahwa entitas swasta dan publik perlu berkolaborasi dalam produksi vaksin.
Pengumuman Sanofi ini mengikuti berita terbaru dari perusahaan AstraZeneca bahwa perusahaan itu akan memberikan 400 juta dosis vaksin Covid-19 potensial Universitas Oxford kepada Aliansi Vaksin Inklusif Eropa.
Baca juga: Efektif pada Hewan, Vaksin Corona asal Inggris Mulai Dites pada Manusia
AstraZeneca sedang membangun kapasitas produksi sementara uji coba manusia. Percobaan dipercepat agar vaksin siap pada Oktober mendatang.
Sanofi adalah perusahaan yang tercatat di Bursa Euronext dengan kode saham SAN dan New York Stock Exchange (NYSE) dengan kode saham SNY.
Perusahaan juga tercatat di London Stock Exchange dan Bursa Saham Frankfurt Jerman, kendati berbasis di Paris, Perancis.
Sanofi juga diklaim menjadi satu dari lima perusahaan farmasi terbesar di dunia setelah Pfizer, Bristol-Myers Squibb, Novartis, dan GlaxoSmithKline.
Perusahaan ini didirikan tahun 2004 setelah terjadi penggabungan Sanofi-Synthélabo dengan Aventis.
Baca juga: Influenza hingga Herpes Zoster, Ini 3 Rekomendasi Vaksin Untuk Lansia Rentan Infeksi
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.