Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

WHO Peringatkan, Semprot Disinfektan di Jalan Timbulkan Efek Samping Kesehatan

Kompas.com - 17/05/2020, 14:37 WIB
Aditya Jaya Iswara

Penulis

Sumber AFP

JENEWA, KOMPAS.com - Badan Kesehatan Dunia (WHO) memperingatkan, penyemprotan disinfektan di jalanan seperti yang dilakukan banyak negara, tidak efektif justru menimbulkan risiko kesehatan.

Pernyataan itu diungkapkan WHO pada Sabtu (16/5/2020), sembari menyatakan penyemprotan di jalan tidak menghilangkan virus corona.

Dalam sebuah dokumen tentang membersihkan dan mendisinfeksi permukaan sebagai bagian dari penanganan Covid-19, WHO mengatakan penyemprotan bisa jadi tidak efektif.

Baca juga: Banyak Kasus Keracunan karena Disinfektan di AS, Trump: Bukan Tanggung Jawab Saya

"Penyemprotan atau pengasapan di ruang terbuka, seperti jalan-jalan atau pasar... tidak disarankan untuk membasmi virus Covid-19 atau patogen lain karena disinfektan tidak efektif jika terkena debu atau kotoran," terang WHO.

"Bahkan dengan tidak adanya bahan organik, penyemprotan bahan kimia tidak mungkin cukup meliputi semua permukaan selama durasi waktu untuk membasmi patogen."

WHO mengatakan bahwa jalan dan trotoar tidak dianggap sebagai "reservoir infeksi" Covid-19, seraya menambahkan bahwa penyemprotan disinfektan di luar dapat "berbahaya bagi kesehatan manusia".

Baca juga: Marak Kasus Keracunan di AS, Usai Trump Usul Suntik Disinfektan Obati Covid-19

Dokumen tersebut juga menekankan bahwa menyemprot orang dengan disinfektan "tidak disarankan dalam keadaan apa pun".

"Itu bisa berbahaya secara fisik dan psikologis, dan tidak akan mengurangi peluang orang yang terinfeksi untuk menyebarkan virus melalu tetesan atau kontak," tulis dokumen tersebut yang dikutip AFP pada Minggu (17/5/2020).

Penyemprotan klorin atau bahan kimia beracun lainnya pada orang dapat menyebabkan iritasi mata dan kulit, bronkopasme, dan efek gastrointestinal, tambahnya.

Baca juga: Paksa Simpanse Naik Sepeda dan Sempotkan Disinfektan, Kebun Binatang Thailand Dikecam

Induk kesehatan dunia itu juga memperingatkan bahaya penyemprotan dan pengasapan disinfektan ke permukaan di dalam ruangan, mengutip sebuah penelitian yang menunjukkan bahwa itu tidak efektif.

"Jika disinfeksi dilakukan, harus dengan kain atau lap yang telah direndam dengan disinfektan," terangnya.

Virus corona dengan nama resmi SARS-CoV-2 ini menyebabkan pandemi yang telah menewaskan lebih dari 300.000 orang sejak kemunculannya di China pada akhir Desember 2019. Virus ini bisa menempel di permukaan dan benda.

Baca juga: Pekerja Migran di India Disemprot Disinfektan, Netizen: Kalian Ingin Bunuh Corona atau Manusia?

Namun tidak ada informasi yang tepat saat ini, di permukaan apa saja virus bisa menular ke manusia.

Penelitian menunjukkan virus ini dapat bertahan pada beberapa jenis permukaan selama berhari-hari.

Akan tetapi durasi maksimum ini masih teoretis karena dicatat dalam kondisi laboratorium, dan kenyataannya bisa berbeda di lingkungan nyata.

Baca juga: Trump Usulkan Suntik Disinfektan dan Sinar UV untuk Obati Covid-19

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com