Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kritik Penanganan Covid-19 di AS, Obama: Banyak yang Pura-pura Bukan Tugasnya

Kompas.com - 17/05/2020, 12:41 WIB
Aditya Jaya Iswara

Penulis

Sumber AFP

WASHINGTON DC, KOMPAS.com - Eks presiden Amerika Serikat (AS) Barack Obama pada Sabtu (16/5/2020) mengecam keras tindakan negaranya dalam menangani wabah virus corona.

Menurut Obama, banyak pejabat yang berpura-pura penanganan ini bukan tugasnya padahal sudah jelas bahwa itu adalah tanggung jawab mereka.

Pernyataan itu ia ungkapkan dalam sesi acara virtual bersama siswa SMA dan universitas yang terkena lockdown, ketika seharusnya sekarang sedang merayakan kelulusan.

Baca juga: Sering Dikritik, Trump Serang Balik Obama dan Biden Soal Wabah Flu Babi 2009

"Melebihi segalanya, pandemi ini telah sepenuhnya, menunjukkan orang-orang yang bertanggung jawab tahu apa yang harus mereka lakukan," ucapnya dikutip dari AFP Sabtu (17/5/2020).

"(Tapi) banyak dari mereka yang berpura-pura itu bukan tugasnya," kata Obama saat membahas implikasi pandemi secara online, tanpa menyebut secara spesifik nama pejabat tertentu.

Obama melanjutkan, jika para pemimpin lalai melaksanakan tugasnya maka kawula muda harus berinisiatif menggantikan perannya.

Baca juga: Obama Juga Beri Dukungan pada Biden Maju ke Pemilu AS 2020

"Jika dunia ini membaik, itu adalah berkat Anda," kata Obama.

"Lakukan apa yang enak, yang nyaman, yang mudah - itulah cara berpikir anak kecil. Sayangnya, banyak orang dewasa termasuk beberapa pejabat tinggi, masih berpikir seperti itu - itulah sebabnya hal-hal sangat kacau."

"Saya berharap sebagai gantinya, Anda mendasarkan diri pada nilai-nilai yang luhur, seperti kejujuran, kerja keras, tanggung jawab, keadilan, kemurahan hati, hormat kepada orang lain."

Baca juga: AS Diterpa Wabah Virus Corona, Trump Salahkan Obama

Masa depan tidak pasti

Jumlah kasus Covid-19 di AS adalah yang tertinggi di dunia dengan lebih dari 1,4 juta kasus, dan jumlah kematian di atas 90.000.

Akibatnya, lulusan sekolah dan universitas tahun ini dihadapkan dengan kenyataan pahit, karena tingkat pengangguran di AS melonjak hampir 15 persen.

Lebih dari 36 juta orang telah mengajukan tunjangan pengangguran, dampak dari penutupan tempat usaha selama berbulan-bulan.

Baca juga: Virus Corona, AS Catatkan Pengangguran Terbanyak dalam Sejarah

Bagi Obama sendiri, ini adalah kali kedua dalam seminggu ia mengkritik penanganan virus corona di AS, setelah enggan mengkritik Trump secara terbuka dalam 3 tahun sejak lengser dari Gedung Putih.

Obama tetap rendah diri, meski dia sering dikritik oleh Trump.

Namun pada 9 Mei, dalam pidatonya yang bocor saat pertemuan virtual dengan para stafnya, Obama menyebut penanganan Trump dalam pandemi ini "semrawut".

"Itu tetap akan jadi buruk meski yang terbaik dilakukan pemerintah. Ini menjadi 'semrawut' ketika pola pikir itu - tentang 'apa untungnya buatku' dan 'menyepelekan orang lain' dilakukan di pemerintahan kami," ucap Obama.

Baca juga: Serang Trump, Obama Sebut Penanganan Covid-19 Semrawut

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Saat Dokter Jantung Ladeni Warganet yang Sebut Non-Perokok Sebagai Pecundang...

Saat Dokter Jantung Ladeni Warganet yang Sebut Non-Perokok Sebagai Pecundang...

Global
Agungkan Budaya Gila Kerja, Petinggi Mesin Pencari Terbesar China Malah Blunder

Agungkan Budaya Gila Kerja, Petinggi Mesin Pencari Terbesar China Malah Blunder

Global
Karyawan Ini Nekat Terbang Sebentar ke Italia Demi Makan Pizza, Padahal Besok Kerja

Karyawan Ini Nekat Terbang Sebentar ke Italia Demi Makan Pizza, Padahal Besok Kerja

Global
Warga Israel Bakar Kompleks Gedung UNRWA di Yerusalem Timur

Warga Israel Bakar Kompleks Gedung UNRWA di Yerusalem Timur

Global
100.000 Orang Terpaksa Tinggalkan Rafah Gaza di Bawah Ancaman Serangan Darat Israel

100.000 Orang Terpaksa Tinggalkan Rafah Gaza di Bawah Ancaman Serangan Darat Israel

Global
Jeda Pengiriman Senjata AS Tak Berdampak, Israel Terus Gempur Rafah

Jeda Pengiriman Senjata AS Tak Berdampak, Israel Terus Gempur Rafah

Global
Kontestan Israel Lolos ke Final Kontes Lagu Eurovision, Tuai Kecaman

Kontestan Israel Lolos ke Final Kontes Lagu Eurovision, Tuai Kecaman

Global
Selama 2024, Heatstroke di Thailand Sebabkan 61 Kematian

Selama 2024, Heatstroke di Thailand Sebabkan 61 Kematian

Global
Mesir Ungkap Kunci Hamas dan Israel jika Ingin Capai Kesepakatan Gencatan Senjata Gaza

Mesir Ungkap Kunci Hamas dan Israel jika Ingin Capai Kesepakatan Gencatan Senjata Gaza

Global
Perundingan Gencatan Senjata Gaza di Kairo Berakhir Tanpa Kesepakatan

Perundingan Gencatan Senjata Gaza di Kairo Berakhir Tanpa Kesepakatan

Global
PRT di Thailand Ini Ternyata Belum Pasti Akan Terima Warisan Rp 43,5 Miliar dari Majikan yang Bunuh Diri, Kok Bisa?

PRT di Thailand Ini Ternyata Belum Pasti Akan Terima Warisan Rp 43,5 Miliar dari Majikan yang Bunuh Diri, Kok Bisa?

Global
Rangkuman Hari Ke-806 Serangan Rusia ke Ukraina: Presiden Pecat Pengawalnya | Serangan Drone Terjauh Ukraina

Rangkuman Hari Ke-806 Serangan Rusia ke Ukraina: Presiden Pecat Pengawalnya | Serangan Drone Terjauh Ukraina

Global
Meski Diprotes di Kontes Lagu Eurovision, Kontestan Israel Maju ke Final

Meski Diprotes di Kontes Lagu Eurovision, Kontestan Israel Maju ke Final

Global
Tasbih Antikuman Diproduksi untuk Musim Haji 2024, Bagaimana Cara Kerjanya?

Tasbih Antikuman Diproduksi untuk Musim Haji 2024, Bagaimana Cara Kerjanya?

Global
Kata Netanyahu Usai Biden Ancam Setop Pasok Senjata ke Israel

Kata Netanyahu Usai Biden Ancam Setop Pasok Senjata ke Israel

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com