Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kemunculan Kim Jong Un Disoroti Pakar Kajian Internasional

Kompas.com - 02/05/2020, 08:45 WIB
Miranti Kencana Wirawan

Penulis

Sumber AFP

PYONGYANG, KOMPAS.com - Seorang profesor dari kajian internasional di Universitas Ewha, Seoul, Korea Selatan memberikan pendapatnya terkait foto terbaru pemimpin Korea Utara, Kim Jong Un yang dirilis media Korut.

"Jika foto kemunculan Kim itu otentik, satu pelajaran (yang dipetik) adalah dunia semestinya lebih mendengar pemerintah Korea Selatan dan mengurangi sumber-sumber anonim dan rumor sosial media," ujar profesor Leif-Eric Easley.

Ucapan Easley itu merujuk pada berita terbaru tentang kemunculan Kim Jong Un yang dilaporkan media Korea Utara. 

Media yang belum bisa dikonfirmasi secara independen itu merilis foto Kim sedang memotong pita merah saat peresmian pabrik pupuk baru.

Sementara itu, dikutip dari AFP, menurut Easley, dunia masih belum siap dalam menghadapi ketidakstabilan di Korea Utara. 

"Washington, Seoul dan Tokyo perlu koordinasi ketat dalam perencanaan yang mempertimbangkan kemungkinan suatu peristiwa," ujar Easley.

Baca juga: Kim Jong Un Muncul Pertama Kalinya Sejak 20 Hari Absen

Sebelumnya, Kim Jong Un dirumorkan sakit dan menjalani operasi kardiovaskular bulan lalu. Sebuah sumber anonim di negara Korea Utara mengatakan Kim menjalani operasi karena membutuhkan perawatan mendesak akibat kebiasaan merokok yang berat, obesitas dan kelelahan.

Selepas itu, CNN melaporkan bahwa Washington memantau intelijen yang mengatakan kondisi Kim dalam keadaan kritis pasca jalani operasi berdasarkan sumber pejabat AS anonim.

Sementara itu, presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump masih menyatakan kalau kabar Kim masih hidup dan sehat awal pekan ini.

Baca juga: Seberapa Kuat Kekuasaan Kim Yo Jong jika Kim Jong Un Meninggal?

 

Dia menolak memberikan komentar terkait kemunculan Kim Jong Un pada Sabtu (2/5/2020) di sebuah pabrik pupuk di Pyongyang.

Kim sendiri sebelum dirumorkan sakit kerap muncul di ranah publik tanpa masker sementara yang lainnya memakai masker. 

Beberapa spekulasi lain terkait ketidakhadirannya pasca 12 April lalu juga mengatakan kalau Kim terinfeksi virus corona karena tidak pernah memakai alat pencegahan seperti masker wajah.

Baca juga: Muncul Kabar Kim Jong Un Meninggal, Publik Korea Utara Bingung

Namun, menyikapi hal itu, Balbina Hwang, seorang visiting-profesor di Universitas Georgetown mengatakan kepada media Perancis, AFP,

"Tidak seperti pejabat terkemuka lainnya di rezim Korut, Kim Jong Un tampil di publik tanpa masker karena dia tidak diperkenankan untuk tampil rentan di hadapan rakyat Korea Utara."

Ketidakhadiran Kim sebelumnya dari mata publik di pihak Kim sendiri juga memicu spekulasi tentang kondisi kesehatannya.

Kenyataannya, Korea Utara memang sangat tertutup, terutama tentang kepemimpinannya.

Baca juga: Kapal Mewah Jadi Bukti Kim Jong Un Berada di Kota Wonsan

Pada 2014, Kim Jong Un juga sempat menghilang dari pandangan selama hampir enam minggu sebelum akhirnya muncul kembali dengan tongkat.

Beberapa hari kemudian, agen mata-mata Korea Selatan mengatakan dia telah menjalani operasi untuk mengangkat kista dari pergelangan kakinya.

Baca juga: AS Mulai Kumpulkan Data Intelijen Adik Kim Jong Un, Kim Yo Jong

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Kebakaran di Apartemen Hanoi, 14 Orang Tewas

Kebakaran di Apartemen Hanoi, 14 Orang Tewas

Global
Putri Remajanya Marah, Ayah Ini Berlutut Minta Maaf Tak Mampu Belikan iPhone

Putri Remajanya Marah, Ayah Ini Berlutut Minta Maaf Tak Mampu Belikan iPhone

Global
Rangkuman Hari Ke-820 Serangan Rusia ke Ukraina: Putin Izinkan Penyitaan Aset AS | Polandia dan Yunani Serukan UE Ciptakan Perisai Pertahanan Udara

Rangkuman Hari Ke-820 Serangan Rusia ke Ukraina: Putin Izinkan Penyitaan Aset AS | Polandia dan Yunani Serukan UE Ciptakan Perisai Pertahanan Udara

Global
Saat Ratusan Ribu Orang Antar Presiden Iran Ebrahim Raisi ke Tempat Peristirahatan Terakhirnya...

Saat Ratusan Ribu Orang Antar Presiden Iran Ebrahim Raisi ke Tempat Peristirahatan Terakhirnya...

Global
Arab Saudi Setop Keluarkan Izin Umrah untuk Berlaku Sebulan

Arab Saudi Setop Keluarkan Izin Umrah untuk Berlaku Sebulan

Global
Kerusuhan dan Kekerasan Terjadi di Kaledonia Baru, Apa yang Terjadi?

Kerusuhan dan Kekerasan Terjadi di Kaledonia Baru, Apa yang Terjadi?

Global
[POPULER GLOBAL] 20 Penumpang Singapore Airlines di ICU | Israel Kian Dikucilkan

[POPULER GLOBAL] 20 Penumpang Singapore Airlines di ICU | Israel Kian Dikucilkan

Global
 Pertama Kali, Korea Utara Tampilkan Foto Kim Jong Un Beserta Ayah dan Kakeknya

Pertama Kali, Korea Utara Tampilkan Foto Kim Jong Un Beserta Ayah dan Kakeknya

Global
Penumpang Singapore Airlines Dirawat Intensif, 22 Cedera Tulang Belakang, 6 Cedera Tengkorak

Penumpang Singapore Airlines Dirawat Intensif, 22 Cedera Tulang Belakang, 6 Cedera Tengkorak

Global
Krisis Kemanusiaan Gaza Kian Memburuk, Operasi Kemanusiaan Hampir Gagal

Krisis Kemanusiaan Gaza Kian Memburuk, Operasi Kemanusiaan Hampir Gagal

Global
Nikki Haley, Saingan Paling Keras Trump Berbalik Arah Dukung Trump

Nikki Haley, Saingan Paling Keras Trump Berbalik Arah Dukung Trump

Global
Rusia Serang Kharkiv, Ukraina Evakuasi 10.980 Orang

Rusia Serang Kharkiv, Ukraina Evakuasi 10.980 Orang

Global
Menerka Masa Depan Politik Iran Setelah Kematian Presiden Raisi

Menerka Masa Depan Politik Iran Setelah Kematian Presiden Raisi

Global
Ongkos Perang Ukraina Mulai Bebani Negara Barat

Ongkos Perang Ukraina Mulai Bebani Negara Barat

Global
Israel Mulai Dikucilkan Negara-negara Eropa, Bisakah Perang Segera Berakhir?

Israel Mulai Dikucilkan Negara-negara Eropa, Bisakah Perang Segera Berakhir?

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com