Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jenazah Korban Covid-19 Disimpan di Dalam Truk Pendingin di New York

Kompas.com - 22/04/2020, 14:49 WIB
Miranti Kencana Wirawan

Penulis

Sumber Daily Mail

NEW YORK CITY, KOMPAS.com - Pemerintah Kota New York akan menyimpan jenazah korban virus corona di dalam truk pendingin dan tidak langsung mengubur mereka di pulau Hart untuk mengurangi beban di kamar mayat rumah sakit dan pengaturan pemakaman yang terus menerus berusaha memenuhi setiap permintaan.

Melansir Daily Mail, kota New York mencatat sebanyak 132.467 kasus infeksi akibat Covid-19 pada Selasa (22/4/2020) dan angka kematian sebanyak 9.000 orang. Angka yang sangat tinggi di negara 'Paman Sam' itu.

Berdasarkan keterangan dari NY Daily News, tubuh-tubuh korban Covid-19 itu akan dikirim dari kamar mayat rumah sakit di New York dan disimpan di dalam truk pendingin selama beberapa hari sebelum proses dekomposisi dimulai.

Baca juga: Pandemi Covid-19, Pemerintah New York Izinkan Proses Pernikahan secara Online

Truk pendingin itu tidak hanya membuat space kosong di kamar mayat dan rumah pemakaman tapi juga memberikan waktu lebih bagi keluarga korban dan pengatur pemakaman untuk membuat perjanjian karena truk pendingin itu bisa menyimpan mayat sampai 1 tahun lamanya.

Juru bicara Walikota New York, Avery Cohen mengatakan, "Kami berduka untuk keluarga korban di seluruh kota ini karena telah membuat keputusan sulit yang terbaik demi menghormati anggota keluarga yang dicintai."

Dia juga menambahkan, bahwa selama masa pandemi yang menyakitkan ini, pihak pemerintah New York ingin memastikan para keluarga bisa mengantar anggota keluarga tercinta mereka ke peristirahatan terakhir di saat yang tepat.

Baca juga: Covid-19 Telan 540 Korban Sehari, Terendah di New York dalam 2 Minggu

Truk-truk pendingin bertenaga listrik akan ditempatkan di tempat kamar mayat keamanan bencana yang ada di Brooklyn Selatan.

Pejabat Kota New York mengatakan kalau korban Covid-19 akan dikuburkan di kuburan massal yang ada di pulau Hart.

Namun, hanya mereka yang tidak dapat diidentifikasi atau apabila tubuh mereka tidak diklaim oleh kerabat terdekat dalam 15 hari setelah tanggal kematian mereka.

Walikota New York, Bill de Blasio juga menjanjikan pemakaman massal di pulau Bronx jika kamar mayat di kota itu kekurangan tempat.

Baca juga: Trump Tanggapi Pernyataan Gubernur New York soal Raja Trump

Meski begitu, masih belum diketahui pastinya seberapa besar space yang ada di kamar mayat, rumah pemakaman, rumah sakit dan truk pendingin bagi mereka korban virus corona.

Pejabat kota New York masih belum mengabarkan seberapa banyak truk pendingin akan disediakan, berapa dollar biaya dan perawatannya, serta berapa banyak jenazah yang dapat ditampung di dalam truk pendingin.

Rumah sakit di New York dan fasilitas kamar mayat telah kewalahan menampung korban Covid-19.

Sebelum wabah Covid-19, mayat korban yang baru meninggal biasanya akan diklaim dalam beberapa hari.

Ada pun jenazah korban yang tidak diklaim dalam 15 hari akan dikirim ke Hart Island.

Baca juga: 26 WNI di Wilayah Kerja KJRI New York Positif Covid-19

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Rangkuman Hari Ke-807 Serangan Rusia ke Ukraina: Putin Angkat Lagi Mikhail Mishustin | AS Pasok Ukraina Rp 6,4 Triliun

Rangkuman Hari Ke-807 Serangan Rusia ke Ukraina: Putin Angkat Lagi Mikhail Mishustin | AS Pasok Ukraina Rp 6,4 Triliun

Global
ICC Didesak Keluarkan Surat Perintah Penangkapan Netanyahu

ICC Didesak Keluarkan Surat Perintah Penangkapan Netanyahu

Global
143 Negara Dukung Palestina Jadi Anggota PBB, AS dan Israel Menolak

143 Negara Dukung Palestina Jadi Anggota PBB, AS dan Israel Menolak

Global
AS Akui Penggunaan Senjata oleh Israel di Gaza Telah Langgar Hukum Internasional

AS Akui Penggunaan Senjata oleh Israel di Gaza Telah Langgar Hukum Internasional

Global
[POPULER GLOBAL] Netanyahu Tanggapi Ancaman Biden | Pembicaraan Gencatan Senjata Gaza Gagal

[POPULER GLOBAL] Netanyahu Tanggapi Ancaman Biden | Pembicaraan Gencatan Senjata Gaza Gagal

Global
Saat Dokter Jantung Ladeni Warganet yang Sebut Non-Perokok sebagai Pecundang...

Saat Dokter Jantung Ladeni Warganet yang Sebut Non-Perokok sebagai Pecundang...

Global
Agungkan Budaya Gila Kerja, Petinggi Mesin Pencari Terbesar China Malah Blunder

Agungkan Budaya Gila Kerja, Petinggi Mesin Pencari Terbesar China Malah Blunder

Global
Karyawan Ini Nekat Terbang Sebentar ke Italia demi Makan Pizza, Padahal Besok Kerja

Karyawan Ini Nekat Terbang Sebentar ke Italia demi Makan Pizza, Padahal Besok Kerja

Global
Warga Israel Bakar Kompleks Gedung UNRWA di Yerusalem Timur

Warga Israel Bakar Kompleks Gedung UNRWA di Yerusalem Timur

Global
100.000 Orang Terpaksa Tinggalkan Rafah Gaza di Bawah Ancaman Serangan Darat Israel

100.000 Orang Terpaksa Tinggalkan Rafah Gaza di Bawah Ancaman Serangan Darat Israel

Global
Jeda Pengiriman Senjata AS Tak Berdampak, Israel Terus Gempur Rafah

Jeda Pengiriman Senjata AS Tak Berdampak, Israel Terus Gempur Rafah

Global
Kontestan Israel Lolos ke Final Kontes Lagu Eurovision, Tuai Kecaman

Kontestan Israel Lolos ke Final Kontes Lagu Eurovision, Tuai Kecaman

Global
Selama 2024, Heatstroke di Thailand Sebabkan 61 Kematian

Selama 2024, Heatstroke di Thailand Sebabkan 61 Kematian

Global
Mesir Ungkap Kunci Hamas dan Israel jika Ingin Capai Kesepakatan Gencatan Senjata Gaza

Mesir Ungkap Kunci Hamas dan Israel jika Ingin Capai Kesepakatan Gencatan Senjata Gaza

Global
Perundingan Gencatan Senjata Gaza di Kairo Berakhir Tanpa Kesepakatan

Perundingan Gencatan Senjata Gaza di Kairo Berakhir Tanpa Kesepakatan

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com