Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Jenazah Korban Covid-19 Disimpan di Dalam Truk Pendingin di New York

NEW YORK CITY, KOMPAS.com - Pemerintah Kota New York akan menyimpan jenazah korban virus corona di dalam truk pendingin dan tidak langsung mengubur mereka di pulau Hart untuk mengurangi beban di kamar mayat rumah sakit dan pengaturan pemakaman yang terus menerus berusaha memenuhi setiap permintaan.

Melansir Daily Mail, kota New York mencatat sebanyak 132.467 kasus infeksi akibat Covid-19 pada Selasa (22/4/2020) dan angka kematian sebanyak 9.000 orang. Angka yang sangat tinggi di negara 'Paman Sam' itu.

Berdasarkan keterangan dari NY Daily News, tubuh-tubuh korban Covid-19 itu akan dikirim dari kamar mayat rumah sakit di New York dan disimpan di dalam truk pendingin selama beberapa hari sebelum proses dekomposisi dimulai.

Truk pendingin itu tidak hanya membuat space kosong di kamar mayat dan rumah pemakaman tapi juga memberikan waktu lebih bagi keluarga korban dan pengatur pemakaman untuk membuat perjanjian karena truk pendingin itu bisa menyimpan mayat sampai 1 tahun lamanya.

Juru bicara Walikota New York, Avery Cohen mengatakan, "Kami berduka untuk keluarga korban di seluruh kota ini karena telah membuat keputusan sulit yang terbaik demi menghormati anggota keluarga yang dicintai."

Dia juga menambahkan, bahwa selama masa pandemi yang menyakitkan ini, pihak pemerintah New York ingin memastikan para keluarga bisa mengantar anggota keluarga tercinta mereka ke peristirahatan terakhir di saat yang tepat.

Truk-truk pendingin bertenaga listrik akan ditempatkan di tempat kamar mayat keamanan bencana yang ada di Brooklyn Selatan.

Pejabat Kota New York mengatakan kalau korban Covid-19 akan dikuburkan di kuburan massal yang ada di pulau Hart.

Namun, hanya mereka yang tidak dapat diidentifikasi atau apabila tubuh mereka tidak diklaim oleh kerabat terdekat dalam 15 hari setelah tanggal kematian mereka.

Walikota New York, Bill de Blasio juga menjanjikan pemakaman massal di pulau Bronx jika kamar mayat di kota itu kekurangan tempat.

Meski begitu, masih belum diketahui pastinya seberapa besar space yang ada di kamar mayat, rumah pemakaman, rumah sakit dan truk pendingin bagi mereka korban virus corona.

Pejabat kota New York masih belum mengabarkan seberapa banyak truk pendingin akan disediakan, berapa dollar biaya dan perawatannya, serta berapa banyak jenazah yang dapat ditampung di dalam truk pendingin.

Rumah sakit di New York dan fasilitas kamar mayat telah kewalahan menampung korban Covid-19.

Sebelum wabah Covid-19, mayat korban yang baru meninggal biasanya akan diklaim dalam beberapa hari.

Ada pun jenazah korban yang tidak diklaim dalam 15 hari akan dikirim ke Hart Island.

https://www.kompas.com/global/read/2020/04/22/144928370/jenazah-korban-covid-19-disimpan-di-dalam-truk-pendingin-di-new-york

Terkini Lainnya

ICJ Perintahkan Israel Buka Penyeberangan Rafah di antara Mesir dan Gaza

ICJ Perintahkan Israel Buka Penyeberangan Rafah di antara Mesir dan Gaza

Global
Pria Ini Pesan Burger McDonald's dengan Menghapus Semua Unsur, Ini yang Didapat

Pria Ini Pesan Burger McDonald's dengan Menghapus Semua Unsur, Ini yang Didapat

Global
Surat Perintah Penangkapan Netanyahu Disebut Tak Berlaku di Hongaria

Surat Perintah Penangkapan Netanyahu Disebut Tak Berlaku di Hongaria

Global
Singapore Airlines Ubah Aturan Sabuk Pengaman dan Rute Setelah Turbulensi Fatal

Singapore Airlines Ubah Aturan Sabuk Pengaman dan Rute Setelah Turbulensi Fatal

Global
Singapore Airlines Minta Maaf Setelah Penumpang Terluka Keluhkan Diamnya Maskapai

Singapore Airlines Minta Maaf Setelah Penumpang Terluka Keluhkan Diamnya Maskapai

Global
Kepala CIA Bakal ke Paris, Bahas Lagi Gencatan Senjata di Gaza

Kepala CIA Bakal ke Paris, Bahas Lagi Gencatan Senjata di Gaza

Global
Beberapa Sumber: Putin Inginkan Gencatan Senjata di Ukraina Garis Depan

Beberapa Sumber: Putin Inginkan Gencatan Senjata di Ukraina Garis Depan

Global
Mampukah Taiwan Pertahankan Diri jika China Menyerang?

Mampukah Taiwan Pertahankan Diri jika China Menyerang?

Internasional
Kematian Presiden Raisi Membuat Warga Iran Terbagi Jadi Dua Kubu

Kematian Presiden Raisi Membuat Warga Iran Terbagi Jadi Dua Kubu

Internasional
China Uji Coba Rebut Taiwan dalam Lanjutan Latihan Perang

China Uji Coba Rebut Taiwan dalam Lanjutan Latihan Perang

Global
Tanah Longsor di Papua Nugini, Diyakini Lebih dari 100 Orang Tewas

Tanah Longsor di Papua Nugini, Diyakini Lebih dari 100 Orang Tewas

Global
Wanita Ini Kencan 6 Kali Seminggu agar Tak Beli Bahan Makanan, Hemat Rp 250 Juta

Wanita Ini Kencan 6 Kali Seminggu agar Tak Beli Bahan Makanan, Hemat Rp 250 Juta

Global
Penikaman di China oleh Seorang Pria, 8 Orang Tewas

Penikaman di China oleh Seorang Pria, 8 Orang Tewas

Global
Imbas Perang di Gaza, Otoritas Palestina Berisiko Alami Keruntuhan Keuangan

Imbas Perang di Gaza, Otoritas Palestina Berisiko Alami Keruntuhan Keuangan

Global
Hari Ini, Mahkamah Internasional Bakal Putuskan Upaya Gencatan Senjata di Gaza

Hari Ini, Mahkamah Internasional Bakal Putuskan Upaya Gencatan Senjata di Gaza

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke