Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Gelar Rapid Test Covid-19 Ilegal, Warga China di Peru Ditangkap

Kompas.com - 13/04/2020, 11:00 WIB
Ardi Priyatno Utomo

Penulis

Sumber AFP

LIMA, KOMPAS.com - Polisi di Lima, Peru, menangkap seorang warga China setelah dia menggelar rapid test Covid-19 secara ilegal menggunakan alat curian.

Dalam keterangan penegak hukum, pelaku diidentifikasi bernama Tianxing Zhang dan ditangkap di kawasan Distrik Brena, Lima.

Dilansir AFP Minggu (12/4/2020), pria berusia 36 tahun itu ditangkap setelah mengambil sampel dari dua perempuan di depan pintu mereka.

Baca juga: Lika-liku Boris Johnson: Dari Kontroversi Herd Immunity hingga Berjuang Lawan Covid-19 di RS

Warga China itu disebut mengenakan masker dan apron medis berwarna biru terang ketika ditangkap saat menghelat rapid test Covid-19.

Polisi mengatakan, kedua wanita itu membayar Zhang untuk menggelar tes, tanpa melalui persetujuan dari Kementerian Kesehatan Peru.

"Ketika diinterogasi, yang bersangkutan mengakui dia tidak mengantongi izin dari pihak berwenang untuk melakukan tes," ungkap penegak hukum.

Selain itu, Zhang juga mengakui alat Rapid Diagnostic Test yang dia pakai dicuri dari Direktorat Jaringan Kesehatan Terintegrasi Lima Sur.

Aparat menerangkan, Zhang mengaku sengaja mencuri dua batch alat tes untuk mencari uang, dan menyasar warga yang merasa punya gejala virus corona.

Saat digeledah, penegak hukum menemukan satu tas berisi alat tes Covid-19 beserta perlengkapan medis penunjang di rumahnya.

Presiden Martin Vizcarra menyatakan, sebanyak 330.000 alat rapid test sudah didatangkan ke Peru, dan bakal disebar ke seluruh negeri.

Pada 12 April, kementerian kesehatan mengumunmkan mereka sudah melaksanakan 45.272 tes virus dengan nama resmi SARS-Cov-2 itu.

Adapun negara di Amerika Latin tersebut sejauh ini telah mencatatkan 7.519 infeksi, dengan 193 di antaranya meninggal.

Baca juga: [POPULER GLOBAL] Kue Gulungan Tisu di Finlandia | Korban Covid-19 AS Tertinggi di Dunia

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Perang di Gaza, Jumlah Korban Tewas Capai 35.000 Orang

Perang di Gaza, Jumlah Korban Tewas Capai 35.000 Orang

Global
143 Orang Tewas akibat Banjir di Brasil, 125 Lainnya Masih Hilang

143 Orang Tewas akibat Banjir di Brasil, 125 Lainnya Masih Hilang

Global
Serangan Ukraina di Belgorod Rusia, 9 Orang Terluka

Serangan Ukraina di Belgorod Rusia, 9 Orang Terluka

Global
Inggris Selidiki Klaim Hamas Terkait Seorang Sandera Terbunuh di Gaza

Inggris Selidiki Klaim Hamas Terkait Seorang Sandera Terbunuh di Gaza

Global
Serangan Drone Ukraina Sebabkan Kebakaran di Kilang Minyak Volgograd Rusia

Serangan Drone Ukraina Sebabkan Kebakaran di Kilang Minyak Volgograd Rusia

Global
PBB Serukan Gencatan Senjata di Gaza Segera, Perang Harus Dihentikan

PBB Serukan Gencatan Senjata di Gaza Segera, Perang Harus Dihentikan

Global
Pendaki Nepal, Kami Rita Sherpa, Klaim Rekor 29 Kali ke Puncak Everest

Pendaki Nepal, Kami Rita Sherpa, Klaim Rekor 29 Kali ke Puncak Everest

Global
4.073 Orang Dievakuasi dari Kharkiv Ukraina akibat Serangan Rusia

4.073 Orang Dievakuasi dari Kharkiv Ukraina akibat Serangan Rusia

Global
Macron Harap Kylian Mbappe Bisa Bela Perancis di Olimpiade 2024

Macron Harap Kylian Mbappe Bisa Bela Perancis di Olimpiade 2024

Global
Swiss Juara Kontes Lagu Eurovision 2024 di Tengah Demo Gaza

Swiss Juara Kontes Lagu Eurovision 2024 di Tengah Demo Gaza

Global
Korsel Sebut Peretas Korea Utara Curi Data Komputer Pengadilan Selama 2 Tahun

Korsel Sebut Peretas Korea Utara Curi Data Komputer Pengadilan Selama 2 Tahun

Global
Rangkuman Hari Ke-808 Serangan Rusia ke Ukraina: Bala Bantuan untuk Kharkiv | AS Prediksi Serangan Terbaru Rusia

Rangkuman Hari Ke-808 Serangan Rusia ke Ukraina: Bala Bantuan untuk Kharkiv | AS Prediksi Serangan Terbaru Rusia

Global
Biden: Gencatan Senjata dengan Israel Bisa Terjadi Secepatnya jika Hamas Bebaskan Sandera

Biden: Gencatan Senjata dengan Israel Bisa Terjadi Secepatnya jika Hamas Bebaskan Sandera

Global
Israel Dikhawatirkan Lakukan Serangan Darat Besar-besaran di Rafah

Israel Dikhawatirkan Lakukan Serangan Darat Besar-besaran di Rafah

Global
Wanita yang Dipenjara Setelah Laporkan Covid-19 di Wuhan pada 2020 Dibebaskan

Wanita yang Dipenjara Setelah Laporkan Covid-19 di Wuhan pada 2020 Dibebaskan

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com