Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Keluar RS, PM Inggris Boris Johnson Lanjutkan Perawatan Covid-19 di Rumah

Kompas.com - 12/04/2020, 20:19 WIB
Aditya Jaya Iswara

Penulis

Sumber Reuters

LONDON, KOMPAS.com - Perdana Menteri Inggris Boris Johnson keluar dari rumah sakit. Ia akan melanjutkan perawatan Covid-19 di Chequers, kediaman resminya.

Kabar tersebut diungkapkan oleh sebuah pernyataan dari Downing Street pada Minggu (12/4/2020).

Johnson (55) dibawa ke Rumah Sakit St. Thomas di London pada 5 April, setelah gejala virus corona yang dialaminya memburuk.

Kemudian pada 6 April ia dipindahkan ke unit perawatan intensif (ICU), dan dirawat di sana sampai 9 April.

Baca juga: Sudoku dan Lord of The Rings Temani Boris Johnson Jalani Perawatan di RS

"Atas saran tim medisnya, PM tidak akan segera kembali bekerja. Dia ingin mengucapkan terima kasih kepada semua orang di St. Thomas atas perawatan brilian yang dia terima," kata sebuah pernyataan resmi.

Dalam komentar pertamanya sejak meninggalkan ICU, eks Wali Kota London tersebut mengatakan dia berutang nyawa pada staf rumah sakit.

"Saya tidak cukup berterima kasih kepada mereka. Saya berutang nyawa kepada mereka," katanya dalam komentar yang dirilis ke wartawan dan dikonfirmasi oleh kantornya pada Minggu (12/4/2020).

Baca juga: PM Inggris Boris Johnson: Saya Berhutang Nyawa kepada Tim Medis NHS

Carrie Symonds tunangannya yang hamil dan juga menderita gejala Covid-19, berterima kasih kepada staf Layanan Kesehatan Nasional atau National Health Service (NHS), dalam serangkaian tweet tak lama setelah kabar Johnson keluar dari rumah sakit tersiar.

"Ada saat-saat minggu lalu yang sangat gelap memang. Hati saya untuk semua orang dalam situasi yang sama, khawatir tentang orang yang mereka cintai," tulisnya.

Sementara itu ketika Johnson sedang dirawat, para menterinya berada dalam tekanan tinggi untuk menjelaskan mengapa jumlah kematian nasional meningkat begitu cepat.

Baca juga: PM Inggris Boris Johnson Keluar ICU, tapi Masih di Rumah Sakit

Dalam dua hari beruntun Inggris melaporkan kematian di rumah sakit meningkat lebih dari 900 orang.

Korban meninggal pada Jumat (10/4/2020) sebanyak 980 melampaui jumlah tertinggi dalam satu hari di Italia, negara dengan dampak virus corona terparah di Eropa sejauh ini.

Dilansir dari Reuters, pemerintah Inggris harus bisa mempertanggungjawabkan tindakan mereka.

Baca juga: Kesehatan PM Inggris Boris Johnson Semakin Membaik, Inggris Justru Perpanjang Lockdown

Di antaranya termasuk pengujian yang lebih sedikit daripada di beberapa negara Eropa lainnya, dan perintah lockdown yang relatif terlambat.

Para menteri juga menolak minta maaf karena kekurangan Alat Pelindung Diri (APD) bagi staf medis di rumah sakit.

Sebagai penanda gawat darurat, Ratu Elizabeth II mengeluarkan pesan pertemuan keduanya dalam seminggu, mengatakan pada rakyat Inggris bahwa "virus corona tidak akan mengalahkan kita."

Baca juga: Kronologi PM Inggris Boris Johnson dari Positif Corona hingga Masuk RS

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Hamas Luncurkan Roket ke Israel dari Lebanon

Hamas Luncurkan Roket ke Israel dari Lebanon

Global
PM Singapura Lee Hsien Loong Puji Jokowi: Kontribusinya Besar Bagi Kawasan

PM Singapura Lee Hsien Loong Puji Jokowi: Kontribusinya Besar Bagi Kawasan

Global
Sejak Apartheid Dihapuskan dari Afrika Selatan, Apa Yang Berubah?

Sejak Apartheid Dihapuskan dari Afrika Selatan, Apa Yang Berubah?

Internasional
Dubai Mulai Bangun Terminal Terbesar Dunia di Bandara Al Maktoum

Dubai Mulai Bangun Terminal Terbesar Dunia di Bandara Al Maktoum

Global
Punggung Basah dan Kepala Pusing, Pelajar Filipina Menderita akibat Panas Ekstrem

Punggung Basah dan Kepala Pusing, Pelajar Filipina Menderita akibat Panas Ekstrem

Global
Anak Muda Korsel Mengaku Siap Perang jika Diserang Korut

Anak Muda Korsel Mengaku Siap Perang jika Diserang Korut

Global
Demonstran Pro-Palestina di UCLA Bentrok dengan Pendukung Israel

Demonstran Pro-Palestina di UCLA Bentrok dengan Pendukung Israel

Global
Sepak Terjang Subhash Kapoor Selundupkan Artefak Asia Tenggara ke New York

Sepak Terjang Subhash Kapoor Selundupkan Artefak Asia Tenggara ke New York

Global
Penyebab Kenapa Menyingkirkan Bom yang Belum Meledak di Gaza Butuh Waktu Bertahun-tahun

Penyebab Kenapa Menyingkirkan Bom yang Belum Meledak di Gaza Butuh Waktu Bertahun-tahun

Global
30 Tahun Setelah Politik Apartheid di Afrika Selatan Berakhir

30 Tahun Setelah Politik Apartheid di Afrika Selatan Berakhir

Internasional
Rangkuman Hari Ke-795 Serangan Rusia ke Ukraina: Buruknya Situasi Garis Depan | Desa Dekat Avdiivka Lepas

Rangkuman Hari Ke-795 Serangan Rusia ke Ukraina: Buruknya Situasi Garis Depan | Desa Dekat Avdiivka Lepas

Global
Dubai Mulai Bangun Terminal Terbesar Dunia di Bandara Al Maktoum

Dubai Mulai Bangun Terminal Terbesar Dunia di Bandara Al Maktoum

Global
[KABAR DUNIA SEPEKAN] Tabrakan Helikopter Malaysia | Artefak Majapahit Dicuri

[KABAR DUNIA SEPEKAN] Tabrakan Helikopter Malaysia | Artefak Majapahit Dicuri

Global
Bangladesh Liburkan 33 Murid dan Mahasiswa karena Cuaca Panas

Bangladesh Liburkan 33 Murid dan Mahasiswa karena Cuaca Panas

Global
Dilema Sepak Bola Hong Kong, dari Lagu Kebangsaan hingga Hubungan dengan China

Dilema Sepak Bola Hong Kong, dari Lagu Kebangsaan hingga Hubungan dengan China

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com