Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mafia Italia Bagikan Makanan Gratis ke Keluarga Miskin Saat Lockdown, Pakar: Itu Taktik

Kompas.com - 12/04/2020, 19:49 WIB
Aditya Jaya Iswara

Penulis

ROMA, KOMPAS.com - Mafia Italia mendistribusikan makanan gratis kepada keluarga miskin yang kehabisan uang tunai saat lockdown. Pakar mengatakan, itu adalah bagian dari taktik.

Menurut pemberitaan The Guardian, dalam beberapa minggu terakhir muncul video yang memperlihatkan geng-geng mafia ternama mengirim barang-barang penting ke Italia.

Daerah yang dituju adalah sisi selatan yang paling miskin seperti Campania, Calabria, Sisilia, dan Puglia.

"Selama lebih dari sebulan, toko, kafe, restoran, dan pub telah ditutup," kata Nicola Gratteri, penyelidik anti-mafia dan kepala kantor kejaksaan di Catanzaro, yang mengatakannya ke jurnalis The Guardian.

Baca juga: Hindari Gelombang Kedua Virus Corona, Italia Perpanjang Lockdown sampai 3 Mei

"Jutaan orang bekerja di ekonomi abu-abu, yang berarti bahwa mereka belum menerima penghasilan dalam lebih dari sebulan dan tidak tahu kapan mereka akan kembali bekerja."

"Pemerintah mengeluarkan kupon belanja untuk membantu masyarakat. Jika negara tidak segera bertindak untuk membantu keluarga-keluarga ini, mafia akan menyediakan layanannya, memaksakan kendali mereka atas kehidupan orang-orang," imbuhnya.

Ada laporan bahwa pemilik toko kecil ditekan untuk memberikan makanan gratis, sementara polisi berpatroli di toko swalayan beberapa daerah untuk menghentikan pencurian.

Baca juga: Jeritan Pelaku Penjarahan Supermarket di Tengah Lockdown Italia: Kami Butuh Makan

Dari sebuah video terlihat pula orang-orang di Sisilia memprotes tanggapan pemerintah yang terhenti, atau orang-orang yang berdemo di luar bank Bari untuk mendapat pinjaman 50 euro (sekitar Rp 864.000).

Situasi ini semakin memanaskan keadaan, dan diyakini akan menjadi celah bagi mafia Italia untuk mengambil kesempatan.

Dari sinyal pertama meningkatnya kerusuhan sosial, Menteri Dalam Negeri Italia Luciana Lamorgese memperingatkan, mafia dapat mengambil keuntungan dari meningkatnya kemiskinan, terjun langsung untuk merekrut orang ke organisasinya.

"Atau sekadar melangkah untuk membagikan paket makanan gratis berupa pasta, air, tepung, dan susu," lanjutnya.

Baca juga: Wabah Virus Corona, 100 Dokter di Italia Tewas

Dalam beberapa hari terakhir, polisi di Naples telah mengintensifkan kehadiran mereka di tempat-tempat termiskin kota itu, di mana orang-orang yang terikat dengan Camorra, mafia Neapolitan, telah mengatur pengiriman paket makanan ke rumah.

Hakim sudah memulai penyelidikan terhadap sekelompok orang yang diinterogasi saat membagikan makanan kepada warga setempat.

Di Palermo menurut La Repubblica, saudara laki-laki dari bos Cosa Nostra diduga membagikan makanan kepada orang miskin di sekitar Zen, daerah yang sangat kental dengan mafia.

Ketika berita itu tersiar, pria tersebut membela diri di Facebook dan mengklaim ia hanya melakukan pekerjaan amal, lalu menyerang jurnalis yang pertama kali melaporkan berita itu.

Baca juga: 20.577 Orang Meninggal Dunia Akibat Corona, Jumlah Kematian di AS Lampaui Italia dan China

Halaman:
Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

[KABAR DUNIA SEPEKAN] Israel Serang Rafah | Serangan Drone Terjauh Ukraina

[KABAR DUNIA SEPEKAN] Israel Serang Rafah | Serangan Drone Terjauh Ukraina

Global
Perang di Gaza, Jumlah Korban Tewas Capai 35.000 Orang

Perang di Gaza, Jumlah Korban Tewas Capai 35.000 Orang

Global
143 Orang Tewas akibat Banjir di Brasil, 125 Lainnya Masih Hilang

143 Orang Tewas akibat Banjir di Brasil, 125 Lainnya Masih Hilang

Global
Serangan Ukraina di Belgorod Rusia, 9 Orang Terluka

Serangan Ukraina di Belgorod Rusia, 9 Orang Terluka

Global
Inggris Selidiki Klaim Hamas Terkait Seorang Sandera Terbunuh di Gaza

Inggris Selidiki Klaim Hamas Terkait Seorang Sandera Terbunuh di Gaza

Global
Serangan Drone Ukraina Sebabkan Kebakaran di Kilang Minyak Volgograd Rusia

Serangan Drone Ukraina Sebabkan Kebakaran di Kilang Minyak Volgograd Rusia

Global
PBB Serukan Gencatan Senjata di Gaza Segera, Perang Harus Dihentikan

PBB Serukan Gencatan Senjata di Gaza Segera, Perang Harus Dihentikan

Global
Pendaki Nepal, Kami Rita Sherpa, Klaim Rekor 29 Kali ke Puncak Everest

Pendaki Nepal, Kami Rita Sherpa, Klaim Rekor 29 Kali ke Puncak Everest

Global
4.073 Orang Dievakuasi dari Kharkiv Ukraina akibat Serangan Rusia

4.073 Orang Dievakuasi dari Kharkiv Ukraina akibat Serangan Rusia

Global
Macron Harap Kylian Mbappe Bisa Bela Perancis di Olimpiade 2024

Macron Harap Kylian Mbappe Bisa Bela Perancis di Olimpiade 2024

Global
Swiss Juara Kontes Lagu Eurovision 2024 di Tengah Demo Gaza

Swiss Juara Kontes Lagu Eurovision 2024 di Tengah Demo Gaza

Global
Korsel Sebut Peretas Korea Utara Curi Data Komputer Pengadilan Selama 2 Tahun

Korsel Sebut Peretas Korea Utara Curi Data Komputer Pengadilan Selama 2 Tahun

Global
Rangkuman Hari Ke-808 Serangan Rusia ke Ukraina: Bala Bantuan untuk Kharkiv | AS Prediksi Serangan Terbaru Rusia

Rangkuman Hari Ke-808 Serangan Rusia ke Ukraina: Bala Bantuan untuk Kharkiv | AS Prediksi Serangan Terbaru Rusia

Global
Biden: Gencatan Senjata dengan Israel Bisa Terjadi Secepatnya jika Hamas Bebaskan Sandera

Biden: Gencatan Senjata dengan Israel Bisa Terjadi Secepatnya jika Hamas Bebaskan Sandera

Global
Israel Dikhawatirkan Lakukan Serangan Darat Besar-besaran di Rafah

Israel Dikhawatirkan Lakukan Serangan Darat Besar-besaran di Rafah

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com