Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Hindari Gelombang Kedua Virus Corona, Italia Perpanjang Lockdown sampai 3 Mei

Kompas.com - 10/04/2020, 16:05 WIB
Aditya Jaya Iswara

Penulis

Sumber AFP

ROMA, KOMPAS.com - Perdana Menteri Italia Giuseppe Conte pada Jumat (10/4/2020) dilaporkan siap memperpanjang masa lockdown hingga 3 Mei 2020.

Dilansir dari AFP, Conte menuturkan perpanjangan lockdown ini untuk menghindari gelombang kedua wabah virus corona.

Surat kabar utama Italia mengatakan, Conte akan menerbitkan dekrit pada Jumat atau Sabtu yang melarang orang untuk berjalan-jalan atau bersantai di taman hingga 3 Mei.

Baca juga: Wabah Virus Corona, 100 Dokter di Italia Tewas

Keputusan ini ditetapkan menyusul konsultasi dengan ilmuwan pemerintah dan para pemimpin daerah selama berhari-hari.

Korban meninggal akibat virus corona di Italia mencapai 18.279 sejak kematian pertama di akhir Februari. Ini adalah jumlah korban meninggal tertinggi di dunia.

Namun peningkatan infeksi baru setiap harinya telah melambat, dan Italia secara bertahap mungkin mendekati titik jumlah penderita Covid-19 yang menurun.

Baca juga: Vogue Italia Tampilkan Sampul Kosong sebagai Reaksi terhadap Pandemi

Surat kabar Corriere della Serra mengatakan, Conte akan menuruti tekanan yang semakin besar dan memungkinkan sejumlah kecil bisnis dibuka kembali, ketika lockdown jilid pertama berakhir pada 13 April.

Pembukaan bisnis termasuk toko buku dan alat tulis, serta perusahaan kayu dan pabrik yang membuat mesin pertanian.

Pemerintah dan para ilmuwan dilaporkan menanggapi situasi ini sebagai bisnis dengan jumlah interaksi manusia paling sedikit.

Baca juga: 100 Rekan Sejawatnya Meninggal karena Virus Corona, Dokter dan Perawat di Italia Trauma

"Itu akan mewakili 'pembukaan kecil, hati-hati, simbolis'," tulis Corriere della Serra yang dikutip via AFP.

"Kami tidak memiliki persyaratan untuk memulai kembali semuanya sekarang," kata Conte kepada serikat dan para pemimpin bisnis dalam konferensi video pribadi pada Kamis (9/4/2020).

Hanya toko kelontong dan apotek yang diizinkan beroperasi sejak lockdown pertama berlangsung mulai 12 Maret.

Baca juga: Eks Miss Italia Ceritakan Efek Hubungan Seksnya dengan Legenda AC Milan

Sebuah studi yang dirilis Confcooperative mengatakan, penutupan telah menyebabkan cuti untuk separuh lebih dari 1,3 juta pekerja konstruksi Italia dan sepertiga lebih dari 11,4 juta karyawan sektor jasa.

Ilmuwan pemerintah juga telah menegaskan larangan pertemuan publik diperpanjang selama mungkin sebagai tindakan pencegahan.

Baca juga: RS Italia Kerahkan Robot untuk Bantu Staf Medis dan Pasien Covid-19

Namun Conte sekarang dikabarkan siap membiarkan orang Italia bebas meninggalkan rumah mereka untuk pertama kalinya dalam hampir 2 bulan, mulai 4 Mei mendatang.

"Jika para ilmuwan mengonfirmasi hal itu, kita mungkin mulai melonggarkan beberapa langkah pada akhir bulan ini," kata Conte kepada BBC, Kamis (9/4/2020).

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

AS Akui Penggunaan Senjata oleh Israel di Gaza Telah Langgar Hukum Internasional

AS Akui Penggunaan Senjata oleh Israel di Gaza Telah Langgar Hukum Internasional

Global
[POPULER GLOBAL] Netanyahu Tanggapi Ancaman Biden | Pembicaraan Gencatan Senjata Gaza Gagal

[POPULER GLOBAL] Netanyahu Tanggapi Ancaman Biden | Pembicaraan Gencatan Senjata Gaza Gagal

Global
Saat Dokter Jantung Ladeni Warganet yang Sebut Non-Perokok sebagai Pecundang...

Saat Dokter Jantung Ladeni Warganet yang Sebut Non-Perokok sebagai Pecundang...

Global
Agungkan Budaya Gila Kerja, Petinggi Mesin Pencari Terbesar China Malah Blunder

Agungkan Budaya Gila Kerja, Petinggi Mesin Pencari Terbesar China Malah Blunder

Global
Karyawan Ini Nekat Terbang Sebentar ke Italia demi Makan Pizza, Padahal Besok Kerja

Karyawan Ini Nekat Terbang Sebentar ke Italia demi Makan Pizza, Padahal Besok Kerja

Global
Warga Israel Bakar Kompleks Gedung UNRWA di Yerusalem Timur

Warga Israel Bakar Kompleks Gedung UNRWA di Yerusalem Timur

Global
100.000 Orang Terpaksa Tinggalkan Rafah Gaza di Bawah Ancaman Serangan Darat Israel

100.000 Orang Terpaksa Tinggalkan Rafah Gaza di Bawah Ancaman Serangan Darat Israel

Global
Jeda Pengiriman Senjata AS Tak Berdampak, Israel Terus Gempur Rafah

Jeda Pengiriman Senjata AS Tak Berdampak, Israel Terus Gempur Rafah

Global
Kontestan Israel Lolos ke Final Kontes Lagu Eurovision, Tuai Kecaman

Kontestan Israel Lolos ke Final Kontes Lagu Eurovision, Tuai Kecaman

Global
Selama 2024, Heatstroke di Thailand Sebabkan 61 Kematian

Selama 2024, Heatstroke di Thailand Sebabkan 61 Kematian

Global
Mesir Ungkap Kunci Hamas dan Israel jika Ingin Capai Kesepakatan Gencatan Senjata Gaza

Mesir Ungkap Kunci Hamas dan Israel jika Ingin Capai Kesepakatan Gencatan Senjata Gaza

Global
Perundingan Gencatan Senjata Gaza di Kairo Berakhir Tanpa Kesepakatan

Perundingan Gencatan Senjata Gaza di Kairo Berakhir Tanpa Kesepakatan

Global
PRT di Thailand Ini Ternyata Belum Pasti Akan Terima Warisan Rp 43,5 Miliar dari Majikan yang Bunuh Diri, Kok Bisa?

PRT di Thailand Ini Ternyata Belum Pasti Akan Terima Warisan Rp 43,5 Miliar dari Majikan yang Bunuh Diri, Kok Bisa?

Global
Rangkuman Hari Ke-806 Serangan Rusia ke Ukraina: Presiden Pecat Pengawalnya | Serangan Drone Terjauh Ukraina

Rangkuman Hari Ke-806 Serangan Rusia ke Ukraina: Presiden Pecat Pengawalnya | Serangan Drone Terjauh Ukraina

Global
Meski Diprotes di Kontes Lagu Eurovision, Kontestan Israel Maju ke Final

Meski Diprotes di Kontes Lagu Eurovision, Kontestan Israel Maju ke Final

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com