Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

PBB: Rusia Dituding Lakukan Kejahatan Perang di Suriah

Kompas.com - 03/03/2020, 20:58 WIB
Aditya Jaya Iswara

Penulis

IDLIB, KOMPAS.com - Sebuah investigasi dari PBB menuding Rusia terlibat langsung dalam pengeboman di daerah sipil di Suriah.

Laporan terakhir dari Komisi Penyelidikan Internasional Independen tentang Suriah berfokus pada peristiwa dari Juli 2019 sampai Januari tahun ini.

Laporan ini juga mencakup serangan oleh "pasukan pro-pemerintah" pada sasaran sipil seperti fasilitas medis, yang membuat 700.000 warga sipil kehilangan tempat tinggal.

Dilansir dari The Guardian, ada dua insiden yang ditemukan bukti substansial bahwa pesawat Rusia terlibat langsung dalam pengeboman sipil.

Sebelumnya, komisi tersebut telah mewanti-wanti Rusia jika melanggar, dan inilah kali pertama kubu Moskwa terbukti salah.

Baca juga: Rusia Umumkan Kasus Infeksi Pertama Virus Corona di Moskwa

Insiden pertama adalah serangkaian serangan udara di Ma'arrat al-Nu'man, daerah padat penduduk di 33 kilometer (km) selatan kota Idlib, yang dilakukan pada 22 Juli.

Laporan dari komisi menggambarkan serangan itu sebagai serangan ganda. Gelombang kedua pengeboman menghantam sasaran yang sama ketika petugas penyelamat berada di lokasi.

43 warga sipil termasuk empat anak-anak terbunuh, dan sedikitnya 109 orang luka-luka.

Kemudian insiden kedua yang diselidiki adalah pengeboman 16 Agustus terhadap sebuah kompleks warga sipil.

Kompleks ini berdiri sendirian di ladang di luar Haas, sebelah selatan kota Idlib.

Serangan tersebut menewaskan 20 orang termasuk delapan wanita dan enam anak-anak. Sementara 40 orang lainnya luka-luka.

Baca juga: Kilas Timur Tengah Sepekan: Kesepakatan Damai Afghanistan hingga Serangan Udara di Idlib

"Berdasarkan bukti yang tersedia, termasuk keterangan saksi, rekaman video, data gambar serta laporan oleh pengadu penerbangan, intersepsi komunikasi penerbangan dan laporan pengamatan peringatan dini, komisi tersebut memiliki alasan yang masuk akal untuk percaya bahwa sebuah pesawat Rusia berpartisipasi dalam setiap insiden yang dijelaskan di atas," demikian bunyi laporan tersebut.

"Dalam kedua insiden itu, Angkatan Udara Rusia tidak mengarahkan serangan ke sasaran militer tertentu, yang merupakan kejahatan perang karena melancarkan serangan di wilayah sipil."

Rusia langsung membantah tuduhan ini, dan berdalih serangan udara yang dilakukan semata-mata menargetkan kelompok teroris.

Komisi Penyelidikan Internasional terdiri dari tiga ahli independen, yakni Paulo Sergio Pinheiro seorang sarjana hukum dari Brasil, Karen Koning AbuZayd seorang pejabat senior PBB di Amerika Serikat (AS), dan seorang pakar HAM Mesir, Hanny Megally.

Komisi ini dibentuk oleh Dewan HAM pada 2011 untuk memberi laporan berkelanjutan tentang pelanggaran HAM di konflik Suriah.

Baca juga: Turki vs Suriah: Memanasnya Peperangan dan Ketegangan di Perbatasan

"Ini adalah perkembangan besar," kata Charles Lister, seorang pakar Suriah du Middle East Institute, dikutip dari The Guardian.

"PBB sangat jarang mengaitkan serangan seperti ini, dan sangat penting bahwa mereka melakukannya dalam laporan seperti ini."

"Mengingat posisi PBB di Suriah, tidak mengherankan jika itu tersimpan dalam laporan dan mereka belum membuat hal besar dari itu." pungkasnya.

Baca juga: Menhan Turki: Kami Tidak Ingin Berperang dengan Rusia

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com