WASHINGTON DC, KOMPAS.com - Pemerintah Amerika Serikat (AS) menyatakan, sekitar satu juta warganya bakal mendapat tes virus corona pada pekan ini.
Kabar yang disampaikan Badan Panganan dan Obat (FDA) itu terjadi setelah kasus infeksi virus itu sudah mencapai 105 orang, dengan enam meninggal.
Kasus yang diakibatkan virus corona kini disebut sudah menjangkiti 12 negara bagian, dengan wilayah paling parah ada di Negara Bagian California dan Washington.
Baca juga: Warga Italia Lawan Virus Corona dengan Makanan, Minuman, dan... Meme
Pemerintah setempat menuturkan, sekitar seperempat kasus terbaru berasal dari antar-masyarakat. Artinya, penderita tidak punya riwayat bepergian ke negara terdampak.
Dr Anthony Fauci, Direktur Institut Nasional Penyakit Menular dan Alergi dilansir CNN Selasa (3/3/2020) menuturkan, kekkhawatiran terbesarnya ada pada pekan depan.
"Kekhawatiran terbesar saya adalah pada pekan depan, atau mungkin 2-3 pekan lagi kami akan melihat lebih banyak kasus yang berkaitan dengan komunitas," ujar Fauci.
Berkembangnya kasus virus dengan nama resmi SARS-Cov-2 itu terjadi di tengah munculnya panduan terbaru yang dikeluarkan badan kesehatan AS.
Panduan tersebut memberikan keleluasaan bagi laboratorium untuk menggelar lebih banyak uji coba tentang virus yang berasal dari Wuhan, China.
Sebab dari uji coba itu adalah kesalahan pada alat pemeriksaan yang dikeluarkan oleh Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (CDC).
Alat yang dikeluarkan oleh CDC awalnya berujung kepada ketidakpastian data dan membuat respons Negeri "Uncle Sam" terhambat.
Baca juga: Ini Cara Negara-negara Lain Lawan Virus Corona, dan Sukses Dilakukan
Kemudian sepanjang akhir pekan, FDA memutuskan memperluas cakupan dengan mengizinkan sejumlah laboratorium untuk menggelar pemeriksaan mereka.
Menurut Komisioner FDA Dr Stephen Hahn, langkah yang diusulkan itu membuat baik perusahaan swasta maupun akademisi bisa ikut berpartisipasi.
Dampak yang bisa dirasakan adalah, sekitar satu juta orang warga AS bisa mendapat tes virus corona paling tidak pada akhir pekan ini.
Total, lebih dari 91.000 orang positif terinfeksi SARS-Cov-2. Namun, lebih dari separuh, atau 48.000 dinyatakan sehat dan keluar dari rumah sakit.
Sejumlah negara melakukan langkah pencegahan dengan cara menutup kota yang terdampak, meliburkan sekolah, hingga menangguhkan sejumlah kegiatan.
Baca juga: Umumkan Seluruh Penderita Virus Corona Sembuh, Apa Tips Vietnam?
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.