Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

3 Tantangan Petani Kopi Indonesia, dari Pendapatan hingga Regenerasi

Kompas.com - 28/07/2023, 20:06 WIB
Krisda Tiofani,
Silvita Agmasari

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Petani kopi Indonesia menghadapi sejumlah tantangan sepanjang proses tanam hingga jualnya.

Hambatan ini tak lepas dari sumber daya alam, iklim, hingga harga pasaran yang memengaruhi produktivitas petani.

Kompas.com merangkum tiga tantangan petani Indonesia yang disampaikan oleh pembicara bincang "Coffee Talk" di Food & Hotel Indonesia, Selasa (25/7/2023) berikut ini.

1. Rendahnya pendapatan 

Wildan Mustofa, petani kopi sekaligus eksportir kopi Java Frinsa, mengakui bahwa harga jual kopi di Indonesia masih rendah.

"Bayangkan, ada lahan tanam satu hektar, produksinya 600 kilogram, harganya Rp 90.000 per kilogram, biaya prosesnya Rp 10.000," papar Wildan.

Bila dijumlahkan, produksi 600 kilogram kopi akan menghasilkan Rp 48 juta per tahun. Biaya produksi dan lain-lain disebut bisa mencapai setengahnya. 

Artinya, harus dipotong sebesar Rp 24 juta.

"Kurang dari Rp 2 juta sebulan. Lebih rendah daripada UMR," ujar Wildan.

Baca juga:

2. Cuaca tak menentu

Pilih biji kopi yang paling sesuai dengan kebutuhan dan kondisi kesehatan tubuh.Unsplash/Alexandra Gorn Pilih biji kopi yang paling sesuai dengan kebutuhan dan kondisi kesehatan tubuh.

Moelyono Soesilo, perwakilan Kapal Api, menyampaikan bahwa kondisi cuaca yang tak menentu, juga bisa menghambat produksi sehingga produktivitasnya pun rendah.

"Kita mengalami cuaca buruk pada 2022. Akibatnya, terjadi defisit kopi di Indonesia mengakibatkan terjadinya impor kopi untuk memenuhi kebutuhan dalam negeri," kata Moelyono.

3. Minimnya regenerasi

Tak banyak anak muda yang mau menjadi petani kopi. Menurut Wildan, anak muda justru memenuhi hilir proses kopi.

Maksudnya, lebih banyak anak muda yang tertarik dengan pembuatan kopi seduh, bukan penanaman kopi di kebun.

"Barista banyak yang muda, petaninya seperti saya. Saya masih muda untuk ukuran petani, tetapi terlalu tua menjadi barista," ujar Wildan.

Baca juga:

 
 
 
 
 
View this post on Instagram
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 

A post shared by Foodplace (@my.foodplace)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com