KOMPAS.com - Rasanya kurang lengkap kalau Lebaran tidak menyantap ketupat. Ketupat menjadi pengganti nasi untuk menyantap hidangan khas Lebaran lainnya.
Ketupat terbuat dari beras yang dimasukkan ke dalam anyaman janur dan direbus selama beberapa jam. Ketupat memiliki banyak ragamnya dan setiap daerah berbeda-beda.
Ketupat juga biasa disajikan saat acara kupatan.
Kupatan adalah sebuah tradisi orang Jawa yang dilaksanakan tujuh hari setelah Lebaran yang bertujuan untuk memperkuat tali silaturahmi antar sesama dan bentuk syukur setelah puasa satu bulan penuh.
Masyarakat biasanya berkumpul di satu tempat dan membawa sayur ketupat.
Simak ulasan beragam sayur ketupat dari berbagai daerah di Indonesia berikut ini, dikutip dari buku “Membuat Ketupat Lebaran” (2008) karya Malahayati terbitan Buana Cipta Pustaka.
Baca juga:
Ketupat kapau merupakan ketupat ketan khas Melayu berukuran kecil yang dimasak dengan santan berbumbu.
Ketupat kapau adalah versi rebus dari lemang. Ketupat kapau bisa dinikmati baik sebagai makanan manis, maupun disantap dengan lauk pedas seperti gulai itik cabe hijau atau rendang.
Baca juga:
Kupat glabed merupakan ketupat yang berasal Tegal, Jawa Tengah. Sesuai dengan namanya, ketupat ini berasal dari Desa Glabed yang ada di Tegal.
Kupat glabed biasanya dimakan dengan kuah kuning kental. Kupat dipotong-potong serta disantap dengan tempe goreng dan kuah kental. Tambahkan topping kerupuk mi dan taburan bawang goreng.
Siapkan lauk sate ayam atau sate kerang sebagai pendamping makan kupat glabed.
Baca juga:
Ketupat babanci adalah makanan khas masyarakat Betawi.
Ketupat ini disantap dengan kuah santan berisi daging sapi dan dimasak dengan aneka bumbu rempah, seperti kemiri, bawang merah, bawang putih, dan cabai.
Ketupat atau kupat blengong biasanya disantap dengan sate blengong. Sate blengong terbuat dari daging itik.
Kupat bongkok adalah ketupat khas Tegal yang disantap dengan kare tempe dan mie kenyol berwarna kuning. Kare tempe terbuat dari tempe yang sudah diasamkan.
Ketupat cabuk rambak merupakan ketupat khas Solo yang disajikan dengan sambal wijen dan karak. Sambal wijen terbuat dari kemiri dan kelapa parut yang digongseng terlebih dahulu.