KOMPAS.com - Salah satu zat yang dinilai berbahaya bagi manusia dan terdapat dalam jengkol adalah asam jengkolat.
Asam jengkolat mengandung sulfur sehingga berbahaya jika dikonsumsi secara tidak langsung dan dalam jumlah tinggi.
Menurut Ahmad Sulaeman, PhD., seorang Guru Besar Keamanan Pangan dan Gizi dari Fakultas Ekologi Manusia IPB University dan Sekjen Perhimpunan Pakar Gizi dan Pangan, asam jengkolat dalam jengkol masih bisa dikurangi.
Ada dua cara mengurangi kandungan asam jengkolat dalam jengkol yang dibagikan oleh Sulaeman kepada Kompas.com, Rabu (15/9/2021).
Simak dua cara mengurangi kandungan asam jengkolat dalam jengkol berikut ini.
Baca juga:
Sulaeman menyarankan untuk memeram jengkol dalam tanah guna mengurangi kandungan asam jengkolat.
"Memang kalau jengkol utuh itu kandungannya asam jengkolatnya tinggi. Orang Jawa Barat sudah tau cara mengurangi asam jengkolat dengan cara diperam," kata Sulaeman.
Jengkol bisa diperam selama tiga hingga tujuh hari atau higga muncul akar kecil mirip taoge.
"Dari beberapa penelitian, (memeram) bisa mengurangi sampai 90 persen lebih kandungan asam jengkolatnya," ujar Sulaeman.
Sulaeman menuturkan bahwa jengkol yang sudah diperam tidak masalah untuk dimakan mentah atau diolah menjadi masakan.
Baca juga:
Untuk mengurangi kadar asam jengkolat dalam jengkol, Sulaeman juga menyarankan untuk merendam jengkol.
Jengkol bisa direndam selama tiga hari menggunakan air bersih tanpa tambahan bahan lain.
"Direndam dalam air nanti dia agak mekar. Kalau bisa sih diganti airnya. Itu sebagian racunnya hilang," tutur Sulaeman.
Setelah itu, jengkol bisa diambil, dibersihkan, dan diolah menjadi beragam masakan.
Baca juga:
View this post on Instagram