KOMPAS.com - Tumpeng selama ini dikenal sebagai makanan syukuran berbentuk kerucut dan ditata bersama dengan lauk-pauknya. Olahan nasi yang dipakai umumnya berupa nasi kuning, nasi putih biasa, atau nasi uduk (gurih).
Dosen Fakultas Teknologi Pertanian Universitas Gajah Mada, Dwi Larasatie Nur Fibri mengatakan, berdasarkan hasil risetnya diketahui ada 37 ragam tumpeng di Indonesia.
“Sepanjang saya baca dan cari tau itu dari beberapa buku itu ada 37 ragam, karena yang ke 38 itu disebut tumpeng tapi di luar apa yang didefinisikan sebagai tumpeng,” ucap Dwi dalam Webinar Sarasehan Tumpeng oleh Aksara Pangan bekerja sama dengan Teknologi Pertanian UGM, Kamis (10/12/2020).
Baca juga: Sejarah Tumpeng dalam 2 Versi, dari Kepercayaan Kapitayan dan Sunda Wiwitan
Menurut Dwi, tumpeng-tumpeng ini umumnya dari Pulau Jawa yakni Yogyakarta, Surakarta, Sunda, Bali, Banyumas.
Meski demikian, ia yakin bahwa masih banyak ragam tumpeng dari daerah lain yang belum diketahui. Berikut 37 jenis tumpeng:
Adapun sejumlah tumpeng yang belum teridentifikasi adalah tumpeng Tutuk, Lugas, Pucuk lombok bang, Rajeg mawa dom waja, Pucuk mowo endog, Sembur, dan Sanggabuwana.
Baca juga: Apa Itu Teknik Masak Aron? Buat Nasi Kuning Tumpeng Lebih Awet dan Wangi
Selain itu, tumpeng juga bisa dibagi dalam beberapa warna yaitu tumpeng putih, kuning, dan warna lain seperti biru. Tumpeng putih biasanya menggunakan nasi putih biasa dan nasi uduk.
Sementara tumpeng kuning menggunakan nasi kuning dan tumpeng lainnya yakni nasi putih yang dicampur dengan bahan lain hingga berwarna.
Baca juga: Apakah Tumpeng Harus Selalu Berbentuk Kerucut ?
Tumpeng putih memiliki 24 jenis. Lalu tumpeng putih memiliki dua jenis yaitu Tumpeng Punar dan Tumpeng Kendhit.
Kemudian tumpeng berwarna lainnya ada tiga jenis yakni Tumpeng Kapuranto berwarna biru, Monco Warno berwarna merah, biru, hijau, merah dan cokelat. Terakhir Tumpeng Inthuk-inthuk berwarna putih, hitam, merah, dan kuning.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.