KOMPAS.com - Kuliner Batak biasanya dimasak menggunakan rempah-rempah khas tanah Toba.
Baca juga: Apa Bedanya Terasi Medan dan Terasi Cirebon?
Rempah-rempah tersebut seperti andaliman, lokio, dan rias yang merupakan rahasia kelezatan masakan otentik khas Batak.
Dalam buku "Hidangan Halal Khas Dari Tano Batak" (2013) oleh Linda Carolina Brotodjojo, terbitan PT Gramedia Pustaka Utama, dijelaskan setidaknya 5 rempah khas untuk kuliner Batak.
Bumbu masak asli Sumatera Utara, andaliman, memiliki aroma kuat dan rasa sangat khas. Menambahkan andaliman ke dalam masakan membuat cita rasa lebih otentik dan pedas yang menggigit.
Bumbu ini di Indonesia dikenal untuk menjadi bahan makanan masakan Batak. Banyak orang menyebutnya sebagai "merica Batak".
Andaliman berbentuk bulatan kecil dan memiliki aroma jeruk yang lembuat tapi rasa pedasnya menggigit. Terdapat rasa mint yang khas dari andaliman.
Rasa andaliman tidak memiliki sensasi pedas seperti cabai dan merica.
Jeruk ini memiliki cita rasa seperti jeruk nipis, tapi rasa asam pada jeruk jungga lebih asam dari pada jeruk nipis.
Kulit dari jeruk jungga memiliki tekstur yang tidak halus tapi berkerut. Bulir dari jeruk jungga juga lebih besar dari jeruk nipis. Sajian ini sering digunakan oleh santapan nanaiura.
Selain untuk memasak, bahan ini dulunya juga untuk mandi dan dipercaya sebagai bumbu yang membersihkan jiwa sebelum masuk ke dalam tempat yang disakralkan.
Lokio atau yang sering disebut bawang Batak, bentuk lokio serupa dengan daun bawang namun bagian umbinya lebih berbentuk bulat.
Bawang ini diyakini berasal dari daratan China. Biasanya dipakai bagian umbinya, bagian tersebut memiliki bau yang harum namun cita rasanya tidak terlalu kuat.
Bahan makanan ini cocok digunakan sebagai pelengkap asinan, dicampur dalam tumisan dan bahan untuk memasak sajian laut.