Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 21/06/2020, 15:05 WIB
Syifa Nuri Khairunnisa,
Yuharrani Aisyah

Tim Redaksi


JAKARTA, KOMPAS.com – Ada banyak daerah penghasil terasi di Indonesia. Sebut saja Medan, Bangka, Cirebon, Lombok, dan masih banyak lagi.

Setiap daerah menghasilkan terasi dengan ciri khas masing-masing. Baik dari segi bahan yang digunakan, tekstur terasi, hingga rasa, dan aromanya.

Baca juga: Cara Simpan Terasi Agar Tidak Berjamur, Bisa Awet Sampai 3 Bulan

Dua jenis terasi populer berasal dari Medan dan Cirebon. Chef Darius Tjahja dari Four Seasons Hotel Jakarta jadi salah satu chef yang sering menggunakan kedua jenis terasi ini.

Lantas, apa perbedaan di antara keduanya?

“Kalau terasi cirebon kan agak basah ya bentuknya. Dia kayak batangan tapi basah, dibungkus pakai daun pisang. Kalau terasi medan itu kan batok kering, dicetak kering gitu,” ujar Darius ketika dihubungi Kompas.com, Jumat (19/6/2020).

Selain tekstur, warna terasi Medan dan Cirebon juga berbeda. Terasi Cirebon punya warna agak kemerahan, sedangkan terasi Medan warnanya agak hitam.

“Kayaknya kalau terasi cirebon itu udang rebon aja campurannya. Kalau medan kayaknya bukan udang rebon saja, jadi agak hitam,” kata Darius.

Tak itu saja, terasi Medan dan Cirebon juga punya sedikit perbedaan rasa. Menurut Darius, terasi Medan punya cita rasa yang lebih ringan daripada terasi Cirebon.

Ilustrasi terasi udang.shutterstock.com/foodies Ilustrasi terasi udang.

Ibaratnya, jika Darius menggunakan terasi Medan dan terasi Cirebon dengan takaran yang sama pada suatu masakan, maka yang menggunakan terasi Cirebon aromanya akan lebih menonjol.

Perbedaan tekstur akan berpengaruh pada penggunaan terasi.

Walaupun pada dasarnya semua jenis terasi bisa digunakan untuk jenis masakan apa pun, tetapi ada terasi tertentu yang lebih sedap digunakan untuk jenis masakan khusus.

Darius mencontohkan, ia bisa mencampurkan terasi Medan yang sudah dikeringkan dengan tepung untuk membuat chicken wings.

“Saya oven terasi sampai kering jadi bubuk. Terus saya campur ke tepung terigunya yang buat goreng. Taste-nya ada, ada rasa belacannya. Kalau yang cirebon kayaknya enggak bisa dipakai buat itu, bukan enggak bagus, tapi enggak mantap saja,” jelas Darius.

Baca juga: Resep Udang Bumbu Rujak ala Hotel Bintang 5 di Jakarta

Terasi Cirebon, kata Darius, lebih cocok untuk diolah jadi campuran makanan yang basah seperti aneka tumisan.

Penggunaan jenis terasi yang berbeda ini biasanya ditentukan sesuai dengan selera sang pembuat masakan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com