Oleh: Wasit Wicasono, SMPN 30 Tebo, Jambi/Fasilitator Tanoto Foundation
KOMPAS.com - Pendidikan dan pembelajaran tidak akan berhenti di tengah pandemi. Guru kreatif tidak pernah berhenti mencari cara dan solusi. Mereka selalu berusaha pembelajaran tetap berlangsung walaupun tidak tatap muka.
Kekhawatiran terhadap learning loss menambah kesadaran guru bahwa pendidikan sangat penting. Pandemi yang mengungkung, menciptakan inovasi pembelajaran baru.
Inovasi pembelajaran itu adalah pembelajaran yang terintegrasi antara ilmu pengetahuan dan teknologi serta pendidikan karakter. Silakan guru buktikan masing-masing saat pembelajaran jarak jauh (PJJ) dilakukan.
PJJ sejatinya adalah pelayanan pendidikan dan pembelajaran yang bisa mengintegrasikan ilmu pengetahuan dan teknologi serta pedidikan karakter.
Saat pembelajaran dilakukan secara tatap muka, jarang terjadi guru melayani komunikasi intensif hampir 24 Jam dalam sepekan. Wajar demikian karena pada jadwal tatap muka mereka akan bertemu, dialog bahkan diskusi.
Namun juga tidak berlebihan bila mereka juga melakukan komunikasi jarak jauh antara guru dan peserta didik.
Saat PJJ, komunikasi antara guru dan siswa lebih intensif. Dalam transformasi komunikasi, informasi, dan pembelajaran secara langsung melibatkan teknologi dan pendidikan karakter.
Baca juga: Lewat Komik, Cara Guru Evi Ajarkan Matematika Lebih Seru Selama PJJ
1. Komunikasi
Guru dan siswa membutuhkan informasi. Mereka akan bertanya dan menjawab. Sementara yang lainnya memperhatikan dan memberikan respon, demikian secara bergantian.
Setiap siswa akan melakukan. Berbeda dengan pembelajaran tatap muka, bisa jadi siswa tidak terlibat sama sekali.
Dalam berkomunikasi secara langsung belajar komunikasi efektif agar mudah dipahami serta tidak menimbulkan salah paham. Di sini terbangun komunikasi dan belajar berkomunikasi aktif dan efisien.
2. Saling menghargai
Pembelajaran jarak jauh memerlukan alat perantara untuk berkomunikasi. Perantara tersebut bisa teks, rekaman suara, atau video.
Banyak keterbatasan komunikasi menggunakan perantara. Bahasa tubuh, intonasi dan ekspresi tidak selalu dapat disertakan.