KOMPAS.com - Pembelajaran Jarak Jauh (PJJ) mengharuskan mahasiswa berkomunikasi secara daring (online) baik dengan teman maupun dosen.
Meski hadirnya teknologi membuat komunikasi menjadi semakin mudah, namun ada sejumlah etika yang perlu kamu perhatikan saat berkomunikasi online dengan dosen.
Pasalnya, komunikasi yang tidak langsung ini, rentan menimbulkan banyak miskomunikasi bila tidak dilakukan dengan tepat.
Melansir Rencanamu.id, ada sejumlah hal yang perlu kamu perhatikan saat "chatting" atau berkomunikasi online dengan dosen.
Baca juga: Mahasiswa Bisa Dapat Bantuan UKT Rp 2,4 Juta Kemendikbud Ristek, Ini Syaratnya
Pastikan menghubungi dosen saat jam kerja, yaitu Senin-Jumat pukul 09.00-17.00 WIB, atau sesuai dengan jam kerja dosen di kampus.
Hindari menghubungi dosen di malam hari, termasuk saat hari libur, kecuali sudah ada kesepakatan yang dibuat bersama di kelas.
Bila beluma ada kesepakatan bersama, kamu bisa bertanya langsung dengan setiap dosen kapan waktu terbaik untuk menghubunginya.
Bila ingin melakukan panggilan telepon, ada baiknya kamu bisa mengirim pesan teks terlebih dahulu apakah dosen bersedia atau ada waktu untuk ditelepon.
Ada banyak mahasiswa yang diajar oleh seorang dosen. Meski dosen mengenal kamu saat belajar di kelas online, atau kamu sudah pernah menghubunginya melalui ponsel, kamu tetap harus memperkenalkan diri saat menghubunginya secara pribadi.
Baca juga: 5 Idol Korea dengan Biaya Pendidikan Termahal, Ada yang Capai Rp 3 Miliar
Agar rinci, selain memperkenalkan nama, kamu juga perlu menyebutkan kelas, mata kuliah serta angkatan.
Kamu bisa mengucapkan, "Selamat pagi Pak/Ibu, Saya Rafi dari Kelas Metode Penelitian Angkatan 2021."
Setelah memperkenalkan diri, sampaikan tujuan kamu dengan jelas.
Misalnya, "Untuk materi kelas hari ini, apakah presentasinya akan dibagikan, Pak?"
Meski dosen terkenal asyik, namun untuk komunikasi secara personal, kamu tetap harus menggunakan kalimat formal sebagai bentuk respek.
Gunakan kata "saya" bukan "aku". Gunakan pula kata lengkap bukan singkatan seperti: gmn, sy, dmn, dan lainnya.
Baca juga: 10 Perguruan Tinggi Tertua di Indonesia, Ada Kampus Kamu?