Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Benarkah Vape Bisa Tingkatkan Risiko Impotensi?

Kompas.com - 11/12/2021, 10:00 WIB
Muhamad Syahrial

Penulis

KOMPAS.com - Vape atau rokok elektrik semakin populer dalam beberapa tahun terakhir. Banyak orang memilih beralih dari rokok tembakau ke vape.

Orang yang memilih vape percaya bahwa rokok elektrik itu bisa mengatasi kecanduan mengisap rokok tembakau.

Selain bentuknya yang unik, vape diminati oleh banyak anak muda karena memungkinkan mereka merokok dengan berbagai rasa.

Vape selama ini juga dipercaya memiliki risiko kesehatan yang lebih sedikit dibandingkan rokok tembakau. Nyatanya, rokok elektrik bisa meningkatkan risiko impotensi sebesar dua kali lipat.

Sebagaimana diberitakan KOMPAS.com pada Senin (6/12/2021), fakta tersebut terungkap dalam studi terbaru yang dipublikasikan di the American Journal of Preventive Medicine.

Baca juga: Waspada Bahaya Hirup Abu Vulkanik Gunung Semeru, Begini Saran Dokter

Para peneliti yang melakukan pelacakan risiko disfungsi ereksi kepada hampir 25.000 pria berusia 20 tahun ke atas, menemukan bahwa pengguna vape dua kali lebih berisiko mengalami impotensi.

Salah satu peneliti, Dr. Omar El Shahawy menjelaskan, penemuan itu terdapat pada pria tanpa riwayat penyakit jantung dan masalah kesehatan lainnya yang terkait impotensi.

"Setiap produk tembakau atau nikotin tidak bebas risiko, terutama bagi mereka yang tertarik untuk mulai menggunakannya," ujar Omar.

Fungsi ereksi normal dapat terganggu akibat paparan kadar nikotin yang tinggi dan konsisten dalam produk tembakau.

"Beberapa vape memiliki konsentrasi nikotin yang sangat tinggi, terutama saat menggunakan rokok elektrik generasi baru yang mengandung nikotin tinggi," kata Omar.

"Ini membuat kami meneliti kemungkinan hubungan antara penggunaan rokok elektrik dan disfungsi ereksi," imbuhnya.

Baca juga: Peringatan Jokowi soal Bahaya Omicron, Tembus Imun Tubuh hingga Ekonomi Bisa Jatuh

Para peneliti juga menyaring data soal pengguna vape untuk mengetahui lebih jauh mengenai risiko disfungsi ereksi akibat rokok elektrik.

Penelitian dilakukan kepada dua kelompok, yang pertama mencakup hampir 14.000 pria berusia 20 tahun ke atas, beberapa di antaranya memiliki riwayat penyakit jantung.

Tim kedua mencakup sekira 11.000 pria berusia antara 20 dan 65 tahun, yang sebelumnya tidak memiliki diagnosis penyakit jantung.

Penelitian menyimpulkan, pengguna rokok elektrik pada kedua kelompok pria tersebut memiliki risiko disfungsi ereksi sebesar dua kali lipat dibandingkan dengan yang tidak pernah menggunakan vape.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Terpopuler

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com