Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Cara Menurunkan Berat Badan Secara Sehat ala Diet Tradisional Jepang

Kompas.com - 19/04/2024, 07:00 WIB
Alinda Hardiantoro,
Rizal Setyo Nugroho

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Diet tradisional Jepang merupakan diet yang berbasis pada makanan utuh dan didominasi oleh ikan, makanan laut, dan makanan nabati.

Cara diet tradisional Jepang didasarkan pada masakan tradisional Jepang yang dikenal sebagai "washoku".

Washoku terdiri dari hidangan kecil yang terdiri dari bahan-bahan sederhana, segar, dan musiman.

Dilansir dari Healthline, cara diet Jepang diklaim bisa membantu menurunkan berat badan dengan sehat.

Sebab diet tersebut mengacu pada pola makan kaya nutrisi sehingga bermanfaat untuk kesehatan dan memperpanjang umur.

Lantas, seperti apa diet tradisional Jepang?

Baca juga: Berapa Lama Jalan Kaki untuk Menurunkan Berat Badan?

Pola makan diet tradisional Jepang

Makanan tradisional Jepang sebagian besar adalah makanan segar yang belum diolah dengan tambahan gula.

Komponen makanan tersebut tidak jauh berbeda dengan pola makan tradisional China yang menggunakan nasi, sayuran, ikan, dan daging.

Bedanya, warga Jepang mengonsumsi lebih banyak ikan dibandingkan dengan negara-negara Asia lainnya.

Mereka juga makan sushi dan sashimi serta olahan makanan yang diasamkan, difermentasi, dan diasap.

Dilansir dari BBC, berikut komponen diet tradisional ala Jepang:

  • Kacang kedelai
  • Tahu
  • Edamame segar
  • Kacang-kacangan aduki
  • Miso atau kacang kedelai yang difermentasi
  • Natto
  • Telur
  • Rumput laut
  • Ikan
  • Buah saat sarapan atau sebagai hidangan penutup, seperti apel Fuji, jeruk keprok, dan kesemek.

Penduduk Jepang juga penggemar berat teh hijau, khususnya teh matcha yang juga populer di sejumlah negara, termasuk Inggris.

Matcha memiliki kandungan senyawa antioksidan tinggi yang dikenal sebagai katekin yang mampu melawan kanker, virus, dan penyakit jantung.

Baca juga: Menilik Olahraga-Diet Taylor Swift, Bantu Tubuh Lebih Bugar dan Langsing

Halaman:

Terkini Lainnya

Kata BWF soal Keputusan Kevin Sanjaya Pensiun dari Bulu Tangkis

Kata BWF soal Keputusan Kevin Sanjaya Pensiun dari Bulu Tangkis

Tren
Seorang Pria yang Diduga Terafiliasi Jemaah Islamiyah Serang Kantor Polisi Malaysia, 2 Petugas Meninggal Dunia

Seorang Pria yang Diduga Terafiliasi Jemaah Islamiyah Serang Kantor Polisi Malaysia, 2 Petugas Meninggal Dunia

Tren
Cara Menaikkan Trombosit bagi Pasien Demam Berdarah Dengue (DBD)

Cara Menaikkan Trombosit bagi Pasien Demam Berdarah Dengue (DBD)

Tren
Rawat Lansia, Pria Ini Dapat Warisan 5 Apartemen Bernilai Ratusan Juta

Rawat Lansia, Pria Ini Dapat Warisan 5 Apartemen Bernilai Ratusan Juta

Tren
Uang Palsu Diduga Marak Beredar, Ini Cara Mengeceknya agar Tak Tertipu

Uang Palsu Diduga Marak Beredar, Ini Cara Mengeceknya agar Tak Tertipu

Tren
Setelah Kevin Sanjaya, Ribka Sugiarto Umumkan Mundur dari PBSI

Setelah Kevin Sanjaya, Ribka Sugiarto Umumkan Mundur dari PBSI

Tren
5 Suplemen yang Bisa Berdampak Buruk pada Ginjal

5 Suplemen yang Bisa Berdampak Buruk pada Ginjal

Tren
Shin Tae-yong Panggil 22 Pemain untuk TC, Tidak Ada Nama Elkan Baggott dan Maarten Paes

Shin Tae-yong Panggil 22 Pemain untuk TC, Tidak Ada Nama Elkan Baggott dan Maarten Paes

Tren
Cara Cek Panggilan PPG Dalam Jabatan 2024, Kapan Dibuka?

Cara Cek Panggilan PPG Dalam Jabatan 2024, Kapan Dibuka?

Tren
3 Instansi Disebut Dimintai Uang BPK agar Dapat Opini WTP, Ada Kementan, Waskita, dan Kemenkominfo

3 Instansi Disebut Dimintai Uang BPK agar Dapat Opini WTP, Ada Kementan, Waskita, dan Kemenkominfo

Tren
Bobby Nasution Bakal Maju Pilkada Sumut, Pamannya Bidik Cawalkot Medan

Bobby Nasution Bakal Maju Pilkada Sumut, Pamannya Bidik Cawalkot Medan

Tren
Cara Cek Penerima Bansos PKH dan BPNT 2024, Begini Prosedurnya

Cara Cek Penerima Bansos PKH dan BPNT 2024, Begini Prosedurnya

Tren
Banjir Mahakam Ulu Kaltim Terparah dalam Sejarah, BMKG Ungkap Penyebabnya

Banjir Mahakam Ulu Kaltim Terparah dalam Sejarah, BMKG Ungkap Penyebabnya

Tren
8 Situasi yang Bisa Membuat Kucing Peliharaan Anda Kesal

8 Situasi yang Bisa Membuat Kucing Peliharaan Anda Kesal

Tren
Ilmuwan Temukan Virus Tertua di Dunia, Berusia 50.000 Tahun yang Berasal dari Manusia Purba

Ilmuwan Temukan Virus Tertua di Dunia, Berusia 50.000 Tahun yang Berasal dari Manusia Purba

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com