Di zona itulah suhu dan tekanan tinggi menghasilkan ringwoodite dari olivin, mineral lain yang berada di zona transisi.
Di zona transisi, olivin dipanaskan dan dikompresi yang akhirnya menjadi ringwoodite.
Akhirnya, berlian terbentuk di sekitar ringwoodite dan gunung berapi membawa berlian tersebut ke permukaan.
Sebagai gambaran, ringwoodite tidak berbentuk cair, padat, atau gas, tetapi berupa struktur molekul keempat yang terkandung dalam bantuan mantel.
Jacobsen mengatakan bahwa ringwoodite memiliki sifat seperti spons yang dapat menyerap air.
Namun, ringwoodite tersebut tidak menyerap air dalam bentuk cair, melainkan air yang masih berupa molekul H2O.
Selain itu, ia juga menuturkan bahwa mineral ini termasuk memiliki struktur yang istimewa karena memungkinkan untuk menarik hidrogen dan menahan air.
“Mineral ini dapat mengandung banyak air di dalam mantel Bumi,” ujar Jacobsen.
Apabila disamakan dengan air di permukaan Bumi, dalam ringwoodite yang mengandung 1 persen air, jumlahnya mencapai tiga kali lipat dari banyaknya air di permukaan Bumi.
Baca juga: Bagaimana Proses Terbentuknya Palung Laut? Berikut Penjelasannya
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.Artikel ini merupakan bagian dari Lestari KG Media, sebuah inisiatif untuk akselerasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Selengkapnya