Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ramai soal Penumpang Kereta Keluhkan Kursi Diduduki WNA, Ini Kata KAI

Kompas.com - 02/04/2024, 06:00 WIB
Alinda Hardiantoro,
Rizal Setyo Nugroho

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Media sosial ramai membahas soal penumpang kereta api (KA) yang mengeluhkan kursinya diduduki penumpang lain, Minggu (31/3/2024).

Penumpang tersebut mengaku, nomor kursi yang tertera di tiketnya telah ditempati seorang Warga Negara Asing (WNA) dan tidak diberikan saat diminta kembali.

"Mungkin bulenya lahir dari ngapak area "seng penting anjhog", makin sip aja pete zepur yg bersangkutan seatnya didudukin bule, lapor kondektur langsung eh dibiarin. Apa seng penting onok kursi kosong aman, ato sungkan sama bule," tulis @calomagang.

Dalam unggahan tersebut, dicantumkan tangkapan layar postingan lain dari pemilik akun Kipli Wijaya.

"Gaada tindakan sama sekali nik @KAI121 seat ditempatin udah laporan gada tindakan sama sekali. Bad service nih. KA Malioboro Express H.I," tulis pengunggah.

Unggahan tersebut telah disukai sebanyak 997 warganet, dibagikan 266 kali, dan dikomentari 88 warganet.

Baca juga: Cara Reschedule Tiket Kereta Api pada Masa Libur Lebaran 2024

Penjelasan PT KAI

Manajer Humas PT KAI Daop 6 Yogyakarta, Krisbiyantoro mengonfirmasi adanya kejadian seperti dalam unggahan tersebut.

Ia mengatakan, kejadian itu dialami salah satu penumpang KA Malioboro Ekspress rute Malang-Yogyakarta, tepatnya di gerbong Premium 1 pada Minggu (31/3/2024).

"KAI menyampaikan permohonan maaf atas ketidaknyamanan dan miskomunikasi yang dirasakan oleh salah satu penumpang atas laporan kursinya yang ditempati oleh penumpang lain," kata dia, saat dihubungi Kompas.com, Senin (1/4/2024).

Krisbiyantoro menyampaikan, kondektur kereta api telah menerima laporan mengenai penumpang WNA di gerbong tersebut yang menempati tempat duduk tidak sesuai dengan tiket.

Selanjutnya kondektur menindaklanjuti dengan mendatangi gerbong kereta Premium 1 untuk menertibkan penumpang WNA yang duduk tidak sesuai dengan tiket.

Namun, saat dicek, ternyata ada penumpang WNA lainnya yang duduk tidak sesuai nomor kursi di gerbong Premium 1.

Krisbiyantoro mengatakan, ada sekitar 13 WNA yang duduk di kursi penumpang lain.

"Hal ini menjadi awal miskomunikasi antara kondektur dan pelapor," kata Krisbiyantoro.

Ia menjelaskan, ketika kondektur hendak menangani keluhan tersebut, penumpang WNA yang dilaporkan tersebut sudah turun di stasiun tujuan.

Diketahui, penumpang WNA itu naik dari Stasiun Solo Balapan menuju ke Stasiun Madiun yang hanya menempuh waktu sekitar satu jam.

Baca juga: Penjelasan KAI soal Unggahan Dugaan Calo Tiket Mudik dari Pejabat KAI

KAI meminta maaf

Terkait kejadian tersebut, PT KAI menyampaikan permohonan maaf.

KAI mengimbau kepada penumpang apabila kursinya ditempati orang lain untuk menyampaikannya secara langsung kepada penumpang yang bersangkutan.

Jika kurang berkenan berkomunikasi secara langsung ke penumpang yang bersangkutan, maka penumpang dapat melapor ke kondektur yang bertugas.

KAI juga mengimbau kepada pelanggan untuk menempati kursi sesuai dengan nomor kursi yang tertera pada tiket.

"KAI berkomitmen untuk terus menghadirkan pelayanan terbaik kepada seluruh pelanggan agar transportasi massal kereta api tetap menjadi andalan masyarakat yang aman, nyaman, dan tepat waktu," tutur Krisbiyantoro.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.


Terkini Lainnya

El Nino Diprediksi Berakhir Juli 2024, Apakah Akan Digantikan La Nina?

El Nino Diprediksi Berakhir Juli 2024, Apakah Akan Digantikan La Nina?

Tren
Pria di Sleman yang Videonya Viral Pukul Pelajar Ditangkap Polisi

Pria di Sleman yang Videonya Viral Pukul Pelajar Ditangkap Polisi

Tren
Soal UKT Mahal Kemendikbud Sebut Kuliah Pendidikan Tersier, Pengamat: Terjebak Komersialisasi Pendidikan

Soal UKT Mahal Kemendikbud Sebut Kuliah Pendidikan Tersier, Pengamat: Terjebak Komersialisasi Pendidikan

Tren
Detik-detik Gembong Narkoba Perancis Kabur dari Mobil Tahanan, Layaknya dalam Film

Detik-detik Gembong Narkoba Perancis Kabur dari Mobil Tahanan, Layaknya dalam Film

Tren
7 Fakta Menarik tentang Otak Kucing, Mirip seperti Otak Manusia

7 Fakta Menarik tentang Otak Kucing, Mirip seperti Otak Manusia

Tren
Cerita Muluwork Ambaw, Wanita Ethiopia yang Tak Makan-Minum 16 Tahun

Cerita Muluwork Ambaw, Wanita Ethiopia yang Tak Makan-Minum 16 Tahun

Tren
Mesin Pesawat Garuda Sempat Terbakar, Jemaah Haji Asal Makassar Sujud Syukur Setibanya di Madinah

Mesin Pesawat Garuda Sempat Terbakar, Jemaah Haji Asal Makassar Sujud Syukur Setibanya di Madinah

Tren
Ada Vitamin B12, Mengapa Tidak Ada B4, B8, B10, dan B11?

Ada Vitamin B12, Mengapa Tidak Ada B4, B8, B10, dan B11?

Tren
Apa yang Dilakukan Jemaah Haji Saat Tiba di Bandara Madinah? Ini Alur Kedatangannya

Apa yang Dilakukan Jemaah Haji Saat Tiba di Bandara Madinah? Ini Alur Kedatangannya

Tren
Kisah Omar, Hilang Selama 26 Tahun, Ditemukan Hanya 200 Meter dari Rumahnya

Kisah Omar, Hilang Selama 26 Tahun, Ditemukan Hanya 200 Meter dari Rumahnya

Tren
Naik Rp 13,4 Miliar Selama 2023, Berikut Rincian Harta Kekayaan Jokowi

Naik Rp 13,4 Miliar Selama 2023, Berikut Rincian Harta Kekayaan Jokowi

Tren
Mengenal PTN BLU di Indonesia: Daftar Kampus dan Bedanya dari PTN BH

Mengenal PTN BLU di Indonesia: Daftar Kampus dan Bedanya dari PTN BH

Tren
Kevin Sanjaya Resmi Nyatakan Pensiun Dini dari Bulu Tangkis, Ini Alasannya

Kevin Sanjaya Resmi Nyatakan Pensiun Dini dari Bulu Tangkis, Ini Alasannya

Tren
Serba-serbi Pendaftaran Sekolah Kedinasan 2024: Prodi, Formasi, dan Penempatan

Serba-serbi Pendaftaran Sekolah Kedinasan 2024: Prodi, Formasi, dan Penempatan

Tren
Siasat SYL 'Peras' Pejabat Kementan, Ancam Copot Jabatan, dan Paksa Mengundurkan Diri

Siasat SYL "Peras" Pejabat Kementan, Ancam Copot Jabatan, dan Paksa Mengundurkan Diri

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com