Tinggi serat bukan jaminan kurma dapat mencegah kenaikan berat badan. Sebab, buah ini tergolong makanan yang memiliki kepadatan energi tinggi.
Dilansir dari MedicineNet, kurma terdiri dari kalori, karbohidrat, dan serat dalam jumlah melimpah.
Selain menambah energi secara instan, mengonsumsi terlalu banyak buah khas Ramadhan ini juga dapat menaikkan berat badan.
Jika dibiarkan, kenaikan berat badan terus-menerus berpotensi memicu obesitas atau kegemukan.
Rasa manis pada kurma berasal dari fruktosa, karbohidrat sederhana yang juga disebut sebagai gula buah.
Beberapa orang mungkin kesulitan mencerna fruktosa, sehingga gula ini hanya akan melewati sistem pencernaan tanpa dicerna.
Imbasnya, tumpukan fruktosa yang tak tercerna mulai beraksi dengan bakteri alami pada usus, sehingga memicu gas dan sakit perut.
Baca juga: Mengapa Kurma Sangat Populer Selama Ramadhan?
Efek samping kurma selanjutnya adalah potensi hiperkalemia, suatu kondisi saat kadar kalium dalam darah terlalu tinggi.
Hal tersebut disebabkan kurma merupakan sumber kalium, mineral penting untuk mengontrol detak jantung, tekanan darah, dan menunjang kinerja saraf.
Meski tampak baik, kelebihan kadar kalium dalam darah dapat membawa beberapa masalah kesehatan serius.
Salah satunya, aritmia atau gangguan irama jantung yang berpotensi membahayakan nyawa.
Efek samping kurma turut mengintai anak kecil yang mengonsumsinya. Hal ini dikarenakan kurma yang terlalu tebal dan cenderung sulit dikunyah oleh anak kecil.
Di sisi lain, saluran pencernaan anak kecil juga masih dalam tahap perkembangan, sehingga mungkin tidak dapat mencerna kurma secara sempurna.
Jika dikonsumsi, kurma mungkin dapat menyebabkan bahaya, seperti menyumbat tenggorokan hingga anak tersedak.
Memiliki rasa yang manis, terlalu banyak makan kurma dianggap dapat memengaruhi kadar gula darah menjadi tidak normal.
Namun, belum ada penelitian kuat yang mendukung anggapan ini. Sebaliknya, beberapa penelitian menunjukkan, kurma justru dapat menurunkan kadar gula darah.
Manfaat kurma untuk kadar gula darah ini kemungkinan karena indeks glikemiknya yang rendah.
Indeks glikemik atau GI merupakan indikator seberapa cepat makanan berkarbohidrat memengaruhi kenaikan gula darah dalam tubuh.
Makanan yang tinggi indeks glikemik cenderung meningkatkan gula darah, sedangkan makanan rendah indeks glikemik akan menghasilkan gula darah lebih stabil.
Buah kurma juga dipercaya dapat membantu pengobatan diabetes, serta menjadi alternatif pengganti gula putih.
Sumber:
https://www.verywellhealth.com/dates-benefits-7498192
https://www.healthline.com/nutrition/benefits-of-dates
https://www.stylecraze.com/articles/serious-side-effects-of-dates/
https://www.medicinenet.com/how_many_dates_should_you_eat_a_day/article.htm
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.