Dilansir dari Times Now News, temuan ini penting karena gunung laut kerap menampung terumbu karang, bunga karang, anemon, dan organisme hidup lainnya.
Gunung-gunung itu menyediakan makanan, tempat berteduh, dan permukaan yang menjadi habitat bagi tumbuhan lainnya.
Setiap penemuan mengungkap titik-titik keanekaragaman hayati laut yang baru dan masih perlu banyak dipelajari.
Semakin banyak pemetaan yang dilakukan, semakin banyak pula temuan spesies baru yang luar biasa.
Namun, ketiadaan topografi bawah laut yang terperinci atau data batimetri, menghambat kemampuan untuk mengelola sumber daya laut secara berkelanjutan, menavigasi kapal dengan aman di laut, dan melindungi masyarakat pesisir.
Baca juga: Gunung Bawah Laut Ditemukan di Selatan Pacitan, Tingginya 2.200 Meter
Dilansir dari Space, puncak-puncak raksasa gunung bawah laut ini merupakan gunung berapi yang sudah mati.
Gunung-gunung purba itu berukuran sangat besar sehingga menciptakan perubahan halus pada ketinggian permukaan laut dan atau yang disebut dengan anomali gravitasi.
Anomali gravitasi ini dapat dideteksi oleh satelit. Dalam kasus ini, permukaan laut menonjol tepat di atas puncak gunung berapi.
Pada 2023, tim peneliti yang sama menemukan gunung bawah laut lainnya yang berukuran sekitar dua kali lebih tinggi dari Burj Khalifa.
Tapi ternyata, ada beberapa gunung bawah laut yang lebih besar.
Gunung bawah laut terbesar di dunia secara teknis adalah gunung berapi Mauna Kea yang dalam status tidur atau tidak aktif dan berada di Hawaii, menurut Lembaga Oseanografi Woods Hole.
Tingginya sekitar 4.205 meter di atas permukaan laut, tetapi meluas hingga ke dasar laut, menurut U.S. Geological Survey. Ketinggian sebenarnya gunung tersebut adalah 10.211 meter.
Para ilmuwan menduga, terdapat 100.000 gunung api bawah laut tersebar di seluruh samudra di dunia, sebagaimana disebutkan National Oceanic and Atmospheric Administration.
Namun, hanya sebagian kecil yang telah dipetakan. Lebih dari separuh dari puncak-puncak yang diperkirakan berada di Samudra Pasifik.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.