Tornado dapat terjadi sepanjang tahun, tapi lebih sering pada awal musim semi bulan Mei hingga akhir musim panas.
Sebagian besar tornado terbentuk pada sore hari. Ini juga menjadi waktu ideal karena Matahari telah memanaskan tanah dan atmosfer untuk menghasilkan badai petir.
Berbeda dari puting beliung, tornado memiliki kecepatannya minimal 70 km per jam. Tornado bahkan bisa bertahan selama berjam-jam dengan kecepatan mencapai 480 km per jam.
Tornado punya skala kekuatan angin lebih tinggi dan radius lebih luas dibandingkan puting beliung. Karena itu, kerusakannya lebih parah.
Baca juga: Februari Akan Berakhir, Kapan Indonesia Masuk Musim Kemarau?
Angin puting beliung dan tornado memiliki perbedaan ciri atau tanda kemunculannya di suatu wilayah. Berikut ciri kedatangan kedua jenis pusaran angin tersebut.
Dikutip dari Kompas.com (5/4/2022), berikut ciri-ciri terjadinya angin puting beliung.
Udara terasa panas dan gerah sejak malam sampai pagi hari
Jika satu atau tiga hari berturut-turut tidak ada hujan, meski masih musim hujan, ada kemungkinan hujan deras yang turun pertama kali akan diikuti angin kencang. Angin ini bisa berupa puting beliung ataupun tidak.
Baca juga: BMKG: Daerah Berpotensi Angin Puting Beliung 22-25 Februari 2024 dan Upaya Mitigasinya
Sebaliknya, berikut ciri-ciri terjadinya tornado yang perlu diwaspadai.
Angin tornado biasanya bergerak dari arah barat ke timur laut. Namun, ada pula angin yang bergerak ke arah timur, tenggara, utara, dan barat laut.
(Sumber: Kompas.com/Muhammad Zaenuddin, Intan Rahayu Ning Tiyas, | Editor: Serafica Gischa, Vanya Karunia Mulia Putri)
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.