Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

31 Perusahaan di Inggris Terapkan Aturan Permanen 4 Hari Kerja, Ini Alasannya

Kompas.com - 22/02/2024, 21:00 WIB
Laksmi Pradipta Amaranggana,
Inten Esti Pratiwi

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Sebanyak 31 perusahaan di Inggris memberlakukan aturan permanen empat hari kerja setelah menjadi partisipan dalam uji coba selama enam bulan pada 2022 yang diikuti oleh 61 perusahaan.

Dalam uji coba, sebanyak 54 perusahaan masih menjalankan kebijakan tersebut setahun kemudian hingga 2023.

Sebanyak 55 persen manajer proyek dan CEO mengatakan empat hari kerja dalam seminggu berdampak positif pada organisasi mereka.

Tak hanya pimpinan perusahaan, 82 persen staf juga berpendapat bahwa kebijakan empat hari kerja berdampak positif terhadap kesejahteraan dan kehidupan pribadi mereka.

Sementara itu, 50 persen staf mengatakan bahwa peraturan ini mengurangi pergantian staf dan 32 persen mengatakan peraturan ini meningkatkan rekrutmen pekerjaan.

Penulis riset sekaligus profesor sosiologi di Boston College, Juliet Schor mengatakan, hasil penelitian tersebut menunjukkan efek yang nyata dan cenderung bertahan lama.

“Kesehatan fisik dan mental, serta keseimbangan kehidupan kerja dan kehidupan pribadi secara signifikan lebih baik dibandingkan saat enam bulan sebelumnya. Peningkatan kelelahan dan kepuasan hidup tetap stabil,” kata Schor, dikutip dari The Guardian, Rabu (21/2/2024).

Di sisi lain, laporan dari lembaga riset Autonomy dan para peneliti di tiga universitas di Amerika Serikat menemukan bahwa banyak manfaat signifikan yang ditemukan selama uji coba awal yang tetap bertahan selama 12 bulan.

Baca juga: Jerman Uji Coba 4 Hari Kerja Seminggu, Mungkinkah Indonesia Menyusul?


Alasan perusahaan menerapkan 4 hari kerja

Kepala eksekutif Royal Society of Biology di London, Inggris, Mark Downs menjelaskan alasan mengapa perusahaannya mempertahankan aturan tersebut.

Menurut Downs, kebijakan tersebut telah diterima secara positif oleh staf dan mitra eksternal.

Selain itu, ketika dirinya masuk dan staf lainnya sedang libur, produktivitasnya justru meningkat.

Downs juga merasa hal ini membuat perusahaannya menjadi perusahaan yang lebih menarik minat karyawan baru ketika mereka menyebutkan kebijakan empat hari ini.

Selain itu, Direktur Kebijakan di Chartered Management Institute, Anthony Painter mengungkapkan ia mengikuti uji coba tersebut karena sebuah penelitian CMI menunjukkan bahwa karyawan menghargai kerja fleksibel di atas segalanya.

Ia menambahkan bahwa para manajer perlu dilatih lebih baik untuk menerapkan perubahan hari kerja ini.

“Mereka memerlukan manajer terbaik untuk memastikan bahwa fleksibilitas dan produktivitas dapat dicapai secara bersamaan,” ucap Painter, dilansir dari The Guardian, Rabu (21/2/2024).

Baca juga: Jerman Mulai Uji Coba 4 Hari Kerja agar Pegawai Lebih Produktif

Halaman:

Terkini Lainnya

Riwayat Kafe Xakapa di Lembah Anai, Tak Berizin dan Salahi Aturan, Kini 'Tersapu' oleh Alam

Riwayat Kafe Xakapa di Lembah Anai, Tak Berizin dan Salahi Aturan, Kini "Tersapu" oleh Alam

Tren
Video Viral Detik-detik Petugas Damkar Tertabrak hingga Kolong Mobil

Video Viral Detik-detik Petugas Damkar Tertabrak hingga Kolong Mobil

Tren
Izin Paytren Aset Manajemen Dicabut OJK, Ini Alasannya

Izin Paytren Aset Manajemen Dicabut OJK, Ini Alasannya

Tren
Kelas BPJS Kesehatan Dihapus, Kemenkes Sebut KRIS Sudah Bisa Diterapkan

Kelas BPJS Kesehatan Dihapus, Kemenkes Sebut KRIS Sudah Bisa Diterapkan

Tren
Paus Fransiskus Umumkan 2025 sebagai Tahun Yubileum, Apa Itu?

Paus Fransiskus Umumkan 2025 sebagai Tahun Yubileum, Apa Itu?

Tren
Bisakah Cairkan JHT BPJS Ketenagakerjaan Tanpa Paklaring Usai Resign?

Bisakah Cairkan JHT BPJS Ketenagakerjaan Tanpa Paklaring Usai Resign?

Tren
Apa Itu Gerakan Blockout 2024 yang Muncul Selepas Met Gala dan Merugikan Taylor Swift juga Zendaya?

Apa Itu Gerakan Blockout 2024 yang Muncul Selepas Met Gala dan Merugikan Taylor Swift juga Zendaya?

Tren
Balon Udara Meledak di Ponorogo, Korban Luka Bakar 63 Persen, Polisi: Masuk Ranah Pidana

Balon Udara Meledak di Ponorogo, Korban Luka Bakar 63 Persen, Polisi: Masuk Ranah Pidana

Tren
Warga Korsel Dilaporkan Hilang di Thailand dan Ditemukan di Dalam Tong Sampah yang Dicor Semen

Warga Korsel Dilaporkan Hilang di Thailand dan Ditemukan di Dalam Tong Sampah yang Dicor Semen

Tren
Harta Prajogo Pangestu Tembus Rp 1.000 Triliun, Jadi Orang Terkaya Ke-25 di Dunia

Harta Prajogo Pangestu Tembus Rp 1.000 Triliun, Jadi Orang Terkaya Ke-25 di Dunia

Tren
Media Asing Soroti Banjir Bandang Sumbar, Jumlah Korban dan Pemicunya

Media Asing Soroti Banjir Bandang Sumbar, Jumlah Korban dan Pemicunya

Tren
Sejarah Lari Maraton, Jarak Awalnya Bukan 42 Kilometer

Sejarah Lari Maraton, Jarak Awalnya Bukan 42 Kilometer

Tren
Rekonfigurasi Hukum Kekayaan Intelektual terhadap Karya Kecerdasan Buatan

Rekonfigurasi Hukum Kekayaan Intelektual terhadap Karya Kecerdasan Buatan

Tren
Basuh Ketiak Tanpa Sabun Diklaim Efektif Cegah Bau Badan, Benarkah?

Basuh Ketiak Tanpa Sabun Diklaim Efektif Cegah Bau Badan, Benarkah?

Tren
BPJS Kesehatan Tegaskan Kelas Pelayanan Rawat Inap Tidak Dihapus

BPJS Kesehatan Tegaskan Kelas Pelayanan Rawat Inap Tidak Dihapus

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com