KOMPAS.com - Virus langka Alaskapox (AKPV) dilaporkan menginfeksi setidaknya tujuh warga Amerika Serikat, salah seorang di antaranya meninggal dunia.
Diberitakan Sky News, Alaskapox disebut menyerang seorang wanita yang tinggal di dekat Fairbanks, Alaska pada 2015.
Sejak saat itu, diketahui sudah ada tujuh orang Alaska yang mengidap penyakit misterius ini dalam kurun waktu sembilan tahun terakhir.
Terbaru, seorang pria lanjut usia yang tinggal di Semenanjung Kenai, Alaska meninggal pada akhir Januari 2024 dengan kondisi positif Alaskapox saat menjalani perawatan di rumah sakit.
Virus Alaskapox memang berasal dari Alaska, sesuai namanya. Namun, bisakah virus langka ini menyebar hingga Indonesia?
Baca juga: Gejala Alaskapox, Virus Langka yang Catatkan Kematian Pertama di Dunia
Ahli epidemiologi dari Griffith University Australia, Dicky Budiman mengungkapkan infeksi Alaskapox merupakan penyakit dari virus yang sekeluarga dengan Smallpox, Cowpox, atau monkeypox.
Alaskapox merupakan virus yang bersifat zoonosis karena awalnya diidap mamalia kecil sejenis tikus di Alaska dan berpotensi menular ke manusia.
Dicky menjelaskan, Alaskapox memiliki gejala awal yang ringan. Penderita akan mengalami ruam dan pembengkakan kelenjar getah bening.
"Mengapa ada kematian? Karena ada keterlambatan deteksi dan pengobatan," ujarnya saat dihubungi Kompas.com, Kamis (22/2/2024).
Dia menyebutkan, Alaskapox sebenarnya termasuk kategori penyakit yang ringan.
Namun, kondisi ini dapat menjadi semakin parah jika diderita oleh orang dengan sistem imun yang rendah, seperti penderita kanker. Jika terlambat diobati, pasien berpotensi meninggal dunia.
Baca juga: Gejala Monkeypox atau Penyakit Cacar Monyet Menurut WHO
Lebih lanjut, Dicky menjelaskan, virus Alaskapox berasal dari sejenis mamalia kecil yang berasal dari Alaska. Mamalia tersebut adalah shrews (Soricidae), tikus asli Alaska atau tupai.
"Tikus-tikus ini adanya di Alasaka. Karena di daerah dingin, (tikus) ini berbulu lebat," lanjut dia.
Dia mengungkapkan, tikus tersebut asli Alaska dan sejauh ini belum terdeteksi di wilayah lain di luar negara bagian Amerika Serikat tersebut.
Menurutnya, virus Alaskapox dapat menular ke manusia jika ada kontak langsung dengan hewan yang mengidapnya. Selain itu, virus akan menular ke orang yang memiliki luka kecil di tubuhnya.