"Kondisi tersebut mendukung penguapan di wilayah Jawa Barat," ujarnya.
Selain itu, BMKG Jawa Barat juga mendeteksi kelembapan udara pada lapisan 850-500 mb relatif lembap, yakni 60-95 persen dan sirkulasi siklonik di Samudera Hindia barat Pulau Sumatera.
Baca juga: BMKG: Daftar Wilayah yang Potensi Hujan Lebat 22-23 Februari 2024
Kata Rakhmat, sirkulasi siklonik tersebut mengakibatkan terbentuknya pertemuan angin (konfluensi) di sepanjang Pulau Sumatera bagian selatan, Selat Sunda hingga Laut Jawa, serta belokan angin (shearline) di sekitar wilayah Jawa Barat.
"Kondisi ini mampu meningkatkan potensi pertumbuhan awan di sekitar wilayah konfluensi dan belokan angin tersebut," katanya.
"Labilitas atmosfer pada skala lokal berada pada kategori labil sedang hingga kuat," sambung Rakhmat.
Sementara itu, Rakhmat menyampaikan, interpretasi citra radar menunjukkan, terpantau awan konvektif jenis Cumulonimbus di Jatinangor, Sumedang.
Awan Cumulonimbus memiliki reflektivitas maksimum 60-65 dBz pukul 15.30 WIB.
Kondisi yang demikian mengindikasikan potensi hujan dengan intensitas lebat yang dapat disertai kilat atau petir dan angin kencang.
Baca juga: Kapan Puncak Musim Hujan 2024? Ini Prakiraan BMKG
Terkait peristiwa puting beliung yang menerjang Bandung dan Sumedang, Rakhmat meminta masyarakat dan instansi terkait agar waspada terhadap terjadinya potensi bencana hidrometeorologis.
Bencana yang dimaksud berupa hujan lebat hingga sangat lebat dalam skala lokal, angin puting beliung, dan hujan es yang dapat mengakibatkan dampak seperti banjir, tanah longsor, pohon tumbang, serta dampak kerusakan lainnya.
Ia mengingatkan supaya masyarakat mewaspadai potensi cuaca ekstrem berupa hujan sedang hingga lebat yang disertai angin kencang dan kilat atau petir pada sore hari.
"Terutama pada hari di mana terjadi pemanasan kuat antara pukul 10.00 hingga 14.00 WIB, biasanya ditandai dengan jenis awan yang berwarna gelap dan menjulang tinggi seperti kembang kol dan terkadang memiliki landasan pada puncaknya (awan jenis Cumulonimbus)," saran Rakhmat.
Baca juga: Puting Beliung, Rumah dan Pabrik di Sumedang dan Rancaekek Rusak
Ia menambahkan, dalam tiga hari ke depan diperkirakan terjadi hujan sedang hingga lebat disertai petir atau kilat dan angin kencang pada skala lokal dan durasi singkat antara siang hingga malam hari di wilayah Bandung dan Sumedang.
"Khusus untuk daerah bertopografi curam/bergunung atau rawan longsor agar tetap waspada khususnya pada kejadian hujan dengan intensitas ringan hingga sedang yang terjadi selama beberapa hari berturut-turut," imbuh Rakhmat.
"Pada daerah dataran rendah dan dekat aliran sungai, untuk mewaspadai potensi genangan atau banjir. Selain itu, waspada dengan adanya pohon, reklame, atau benda lain yang bisa roboh saat terjadi angin kencang," pungkasnya.
Baca juga: Ramai Diperbincangkan, Benarkah Indonesia Akan Alami Suhu Panas pada 27 Februari-4 Maret?
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.