Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Manuver Surya Paloh, Buka Peluang Dialog dengan Megawati dan Bertemu Jokowi

Kompas.com - 19/02/2024, 09:30 WIB
Alinda Hardiantoro,
Ahmad Naufal Dzulfaroh

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Manuver Ketua Umum Partai Nasdem Surya Paloh usai Pemilihan Umum (Pemilu) 2024 menyita perhatian publik.

Pasalnya, manuver itu dilakukan ketika Komisi Pemilihan Umum (KPU) penghitungan suara Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024 masih berlangsung.

Berdasarkan hasil sementara real count KPU data 70,53 persen, calon presiden dan calon wakil presiden (capres-cawapres) yang diusung oleh Partai Nasdem, Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar meraup suara sebesar 24,36 persen.

Angka itu jauh tertinggal dari pasangan capres-cawapres nomor urut 02 Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka yang meraih suara sebesar 58,3 persen.

Sementara pasangan Ganjar Pranowo-Mahfud MD berada di posisi ketiga dengan perolehan suara 17,34 persen.

Dengan perolehan ini, capres-cawapres yang diusung oleh Partai Nasdem berpeluang kalah.

Lantas, apa saja manuver Surya Paloh belakangan?

Baca juga: Kata Istana, Nasdem, dan PKB soal Pertemuan Jokowi-Surya Paloh pada Minggu Malam

Wacana pertemuan Surya Paloh dan Megawati

Sebelumnya, Sekretaris Jenderal (Sekjen) Partai Nasdem, Hermawi Taslim sempat menyatakan bahwa akan ada pertemuan antara Megawati dan Surya Paloh.

Pertemuan dua ketua umum partai itu menyusul hasil hitung cepat sementara atau quick count sejumlah lembaga survei.

"Kalau hasil ini legitimate, semua mungkin terjadi kita bisa berdialog dengan siapa saja. Saya dengar kabar tadi Bu Mega akan bertemu dengan Pak Surya Paloh," kata Hermawi, dilansir dari Kompas.com (15/2/2024). 

Hermawi juga menyampaikan bahwa tidak menutup kemungkinan Surya Paloh akan berdialog dengan Ketua Umum Partai Gerindra sekaligus calon presiden (capres) nomor urut 2 Prabowo Subianto.

Baca juga: Hasil Sementara Real Count Pilpres 2024 di 38 Provinsi Data 70,45 Persen, Dominasi Prabowo-Gibran

Wacana pertemuan Surya Paloh dengan Megawati ini disambut baik oleh Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDI-P).

Ketua DPP PDI-P Said Abdullah mengatakan, pertemuan Surya Paloh dan Megawati bisa saja terjadi guna membahas langkah politik kedua partai tersebut.

Apalagi, menurut Said, selama ini Megawati dan Surya Paloh adalah sahabat lama. Dia juga menilai PDI-P dan Nasdem sama-sama berwatak nasionalis.

"Kalau pun toh ke depan PDI Perjuangan dan Nasdem karena takdir sejarah berjalan beriringan, baik di dalam pemerintahan maupun di luar pemerintahan, saya yakin punya niat baik untuk menjaga demokrasi kita," ucap Said, dilansir dari Kompas.com (15/2/2024).

Namun, belum ada keterangan lebih lanjut mengenai realisasi wacana pertemuan Surya Paloh dan Megawati itu.

Baca juga: Isi Ucapan Selamat PM Inggris ke Prabowo Usai Pilpres 2024

Pertemuan Jokowi dan Surya Paloh

Ketua Umum partai Nasdem itu juga bertemu dengan Presiden Joko Widodo di Istana Negara, Jakarta Pusat pada pada Minggu (18/2/2024).

Hermawi menyampaikan, pertemuan tersebut merupakan undangan dari Jokowi yang mengajak makan malam bersama.

“Kehadiran Ketum Nasdem Pak Surya Paloh di Istana Negara adalah memenuhi undangan makan malam Presiden Jokowi,” tegas dia, dilansir dari KompasTV, Minggu. 

Sementara itu, Wakil Ketua Umum Partai Nasdem Ahmad Ali mengungkapkan bahwa pertemuan Surya Paloh dengan Jokowi adalah hal yang biasa terjadi.

Sebab, Nasdem sampai saat ini masih menjadi bagian dari koalisi Pemerintahan Jokowi-Ma'ruf Amin.

Dia menegaskan, pertemuan itu tidak membahas soal posisi politik Nasdem pada 2024-2029.

Baca juga: Beda Sikap AS dan Rusia Tanggapi Prabowo-Gibran Unggul di Quick Count Pilpres 2024

“Pertemuan itu bisa kita lihat pada perspektif bahwa Pak Jokowi dan Pak Surya itu dalam bagian koalisi Pak Jokowi 2019. Apa yang pernah saya dan Pak Surya sampaikan sebelumnya, bahwa komitmen-komitmen Nasdem akan mengawal pemerintahan sampai 2024,” kata Ali.

Untuk saat ini, Ali menambahkan, Nasdem belum menentukan langka ke depan karena menjaga etika penghitungan suara yang masih berjalan di KPU.

Penjelasan Nasdem soal pertemuan Surya Paloh dengan Jokowi justru berbeda dengan keterangan pihak Istana Negara.

Koordinator Staf Khusus (Stafsus) Presiden, Ari Dwipayana mengatakan, pertemuan Jokowi dan Surya Paloh terjadi karena ketua umum Nasdem itu meminta bertemu dengan Presiden.

"Sebelumnya, Bapak Surya Paloh menyampaikan permohonan untuk menghadap Bapak Presiden," kata Ari, disadur dari Kompas.com, Minggu. 

Kendati demikian, Ari tidak mengungkapkan isi pertemuan antara Jokowi dan Surya Paloh.

Menurutnya, pertemuan itu hanya membicarakan agenda kebangsaan dan upaya untuk menghadapi berbagai tantangan global, termasuk dinamika politik dan Pemilu 2024.

(Sumber: Syakirun Ni'am, Nicholas Ryan Aditya | Editor: Icha Rastika, Novianti Setuningsih).

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.


Terkini Lainnya

El Nino Diprediksi Berakhir Juli 2024, Apakah Akan Digantikan La Nina?

El Nino Diprediksi Berakhir Juli 2024, Apakah Akan Digantikan La Nina?

Tren
Pria di Sleman yang Videonya Viral Pukul Pelajar Ditangkap Polisi

Pria di Sleman yang Videonya Viral Pukul Pelajar Ditangkap Polisi

Tren
Soal UKT Mahal Kemendikbud Sebut Kuliah Pendidikan Tersier, Pengamat: Terjebak Komersialisasi Pendidikan

Soal UKT Mahal Kemendikbud Sebut Kuliah Pendidikan Tersier, Pengamat: Terjebak Komersialisasi Pendidikan

Tren
Detik-detik Gembong Narkoba Perancis Kabur dari Mobil Tahanan, Layaknya dalam Film

Detik-detik Gembong Narkoba Perancis Kabur dari Mobil Tahanan, Layaknya dalam Film

Tren
7 Fakta Menarik tentang Otak Kucing, Mirip seperti Otak Manusia

7 Fakta Menarik tentang Otak Kucing, Mirip seperti Otak Manusia

Tren
Cerita Muluwork Ambaw, Wanita Ethiopia yang Tak Makan-Minum 16 Tahun

Cerita Muluwork Ambaw, Wanita Ethiopia yang Tak Makan-Minum 16 Tahun

Tren
Mesin Pesawat Garuda Sempat Terbakar, Jemaah Haji Asal Makassar Sujud Syukur Setibanya di Madinah

Mesin Pesawat Garuda Sempat Terbakar, Jemaah Haji Asal Makassar Sujud Syukur Setibanya di Madinah

Tren
Ada Vitamin B12, Mengapa Tidak Ada B4, B8, B10, dan B11?

Ada Vitamin B12, Mengapa Tidak Ada B4, B8, B10, dan B11?

Tren
Apa yang Dilakukan Jemaah Haji Saat Tiba di Bandara Madinah? Ini Alur Kedatangannya

Apa yang Dilakukan Jemaah Haji Saat Tiba di Bandara Madinah? Ini Alur Kedatangannya

Tren
Kisah Omar, Hilang Selama 26 Tahun, Ditemukan Hanya 200 Meter dari Rumahnya

Kisah Omar, Hilang Selama 26 Tahun, Ditemukan Hanya 200 Meter dari Rumahnya

Tren
Naik Rp 13,4 Miliar Selama 2023, Berikut Rincian Harta Kekayaan Jokowi

Naik Rp 13,4 Miliar Selama 2023, Berikut Rincian Harta Kekayaan Jokowi

Tren
Mengenal PTN BLU di Indonesia: Daftar Kampus dan Bedanya dari PTN BH

Mengenal PTN BLU di Indonesia: Daftar Kampus dan Bedanya dari PTN BH

Tren
Kevin Sanjaya Resmi Nyatakan Pensiun Dini dari Bulu Tangkis, Ini Alasannya

Kevin Sanjaya Resmi Nyatakan Pensiun Dini dari Bulu Tangkis, Ini Alasannya

Tren
Serba-serbi Pendaftaran Sekolah Kedinasan 2024: Prodi, Formasi, dan Penempatan

Serba-serbi Pendaftaran Sekolah Kedinasan 2024: Prodi, Formasi, dan Penempatan

Tren
Siasat SYL 'Peras' Pejabat Kementan, Ancam Copot Jabatan, dan Paksa Mengundurkan Diri

Siasat SYL "Peras" Pejabat Kementan, Ancam Copot Jabatan, dan Paksa Mengundurkan Diri

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com