KOMPAS.com - Manuver Ketua Umum Partai Nasdem Surya Paloh usai Pemilihan Umum (Pemilu) 2024 menyita perhatian publik.
Pasalnya, manuver itu dilakukan ketika Komisi Pemilihan Umum (KPU) penghitungan suara Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024 masih berlangsung.
Berdasarkan hasil sementara real count KPU data 70,53 persen, calon presiden dan calon wakil presiden (capres-cawapres) yang diusung oleh Partai Nasdem, Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar meraup suara sebesar 24,36 persen.
Angka itu jauh tertinggal dari pasangan capres-cawapres nomor urut 02 Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka yang meraih suara sebesar 58,3 persen.
Sementara pasangan Ganjar Pranowo-Mahfud MD berada di posisi ketiga dengan perolehan suara 17,34 persen.
Dengan perolehan ini, capres-cawapres yang diusung oleh Partai Nasdem berpeluang kalah.
Lantas, apa saja manuver Surya Paloh belakangan?
Baca juga: Kata Istana, Nasdem, dan PKB soal Pertemuan Jokowi-Surya Paloh pada Minggu Malam
Sebelumnya, Sekretaris Jenderal (Sekjen) Partai Nasdem, Hermawi Taslim sempat menyatakan bahwa akan ada pertemuan antara Megawati dan Surya Paloh.
Pertemuan dua ketua umum partai itu menyusul hasil hitung cepat sementara atau quick count sejumlah lembaga survei.
"Kalau hasil ini legitimate, semua mungkin terjadi kita bisa berdialog dengan siapa saja. Saya dengar kabar tadi Bu Mega akan bertemu dengan Pak Surya Paloh," kata Hermawi, dilansir dari Kompas.com (15/2/2024).
Hermawi juga menyampaikan bahwa tidak menutup kemungkinan Surya Paloh akan berdialog dengan Ketua Umum Partai Gerindra sekaligus calon presiden (capres) nomor urut 2 Prabowo Subianto.
Baca juga: Hasil Sementara Real Count Pilpres 2024 di 38 Provinsi Data 70,45 Persen, Dominasi Prabowo-Gibran
Wacana pertemuan Surya Paloh dengan Megawati ini disambut baik oleh Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDI-P).
Ketua DPP PDI-P Said Abdullah mengatakan, pertemuan Surya Paloh dan Megawati bisa saja terjadi guna membahas langkah politik kedua partai tersebut.
Apalagi, menurut Said, selama ini Megawati dan Surya Paloh adalah sahabat lama. Dia juga menilai PDI-P dan Nasdem sama-sama berwatak nasionalis.
"Kalau pun toh ke depan PDI Perjuangan dan Nasdem karena takdir sejarah berjalan beriringan, baik di dalam pemerintahan maupun di luar pemerintahan, saya yakin punya niat baik untuk menjaga demokrasi kita," ucap Said, dilansir dari Kompas.com (15/2/2024).
Namun, belum ada keterangan lebih lanjut mengenai realisasi wacana pertemuan Surya Paloh dan Megawati itu.
Baca juga: Isi Ucapan Selamat PM Inggris ke Prabowo Usai Pilpres 2024
Ketua Umum partai Nasdem itu juga bertemu dengan Presiden Joko Widodo di Istana Negara, Jakarta Pusat pada pada Minggu (18/2/2024).
Hermawi menyampaikan, pertemuan tersebut merupakan undangan dari Jokowi yang mengajak makan malam bersama.
“Kehadiran Ketum Nasdem Pak Surya Paloh di Istana Negara adalah memenuhi undangan makan malam Presiden Jokowi,” tegas dia, dilansir dari KompasTV, Minggu.
Sementara itu, Wakil Ketua Umum Partai Nasdem Ahmad Ali mengungkapkan bahwa pertemuan Surya Paloh dengan Jokowi adalah hal yang biasa terjadi.
Sebab, Nasdem sampai saat ini masih menjadi bagian dari koalisi Pemerintahan Jokowi-Ma'ruf Amin.
Dia menegaskan, pertemuan itu tidak membahas soal posisi politik Nasdem pada 2024-2029.
Baca juga: Beda Sikap AS dan Rusia Tanggapi Prabowo-Gibran Unggul di Quick Count Pilpres 2024
“Pertemuan itu bisa kita lihat pada perspektif bahwa Pak Jokowi dan Pak Surya itu dalam bagian koalisi Pak Jokowi 2019. Apa yang pernah saya dan Pak Surya sampaikan sebelumnya, bahwa komitmen-komitmen Nasdem akan mengawal pemerintahan sampai 2024,” kata Ali.
Untuk saat ini, Ali menambahkan, Nasdem belum menentukan langka ke depan karena menjaga etika penghitungan suara yang masih berjalan di KPU.
Penjelasan Nasdem soal pertemuan Surya Paloh dengan Jokowi justru berbeda dengan keterangan pihak Istana Negara.
Koordinator Staf Khusus (Stafsus) Presiden, Ari Dwipayana mengatakan, pertemuan Jokowi dan Surya Paloh terjadi karena ketua umum Nasdem itu meminta bertemu dengan Presiden.
"Sebelumnya, Bapak Surya Paloh menyampaikan permohonan untuk menghadap Bapak Presiden," kata Ari, disadur dari Kompas.com, Minggu.
Kendati demikian, Ari tidak mengungkapkan isi pertemuan antara Jokowi dan Surya Paloh.
Menurutnya, pertemuan itu hanya membicarakan agenda kebangsaan dan upaya untuk menghadapi berbagai tantangan global, termasuk dinamika politik dan Pemilu 2024.
(Sumber: Syakirun Ni'am, Nicholas Ryan Aditya | Editor: Icha Rastika, Novianti Setuningsih).
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.