Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

4 Alasan Jalan Kaki Bisa Meningkatkan Kinerja Otak

Kompas.com - 18/02/2024, 14:30 WIB
Alinda Hardiantoro,
Ahmad Naufal Dzulfaroh

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Jalan kaki terbukti secara ilmiah bermanfaat bagi kesehatan tubuh, salah satunya adalah meningkatkan kinerja otak.

Studi menemukan, menari dan berjalan kaki mampu meningkatkan kesehatan otak yang cenderung menurun seiring dengan bertambahnya usia.

Ini berkaitan dengan materi putih pada otak yang berubah ketika seseorang yang bergerak lebih aktif secara fisik.

Penelitian lain juga menunjukkan bahwa jalan kaki mampu memerangi alzheimer, penyakit otak yang menyebabkan penurunan daya ingat dan kemampuan berpikir.

Lantas, mengapa jalan kaki bisa meningkatkan kinerja otak?

Baca juga: Berapa Lama Jalan Kaki untuk Mengecilkan Perut Buncit?

Alasan jalan kaki bisa meningkatkan kinerja otak

Dihimpun dari berbagai sumber, berikut alasan jalan kaki bisa meningkatkan kinerja otak:

1. Penguatan neurogenesis

Olahraga jenis apapun, termasuk jalan kai secara khusus mampu memperkuat neurogenesis.

Dilansir dari The New York Times, seseorang yang memulai program olahraga teratur akan menghasilkan volume otak lebih besar.

Penelitian menunjukkan, otak pada orang yang bergerak aktif akan mempertahankan plastisitasnya seumur hidup.

Studi terbaru yang diterbitkan dalam NeuroImage pada Juni 2021 menemukan, kelompok pejalan kaki dan penari lebih bugar secara aerobik.

Sementara itu, anggota kelompok kontrol yang tidak berolahraga secara aerobik, menunjukkan penurunan kesehatan materi putih setelah enam bulan, dengan penipisan dan kerusakan akson yang lebih besar serta penurunan skor kognitif.

Baca juga: 6 Alasan Jalan Kaki Jadi Olahraga Terbaik untuk Turunkan Berat Badan

2. Daya ingat meningkat

Studi baru dari University of Maryland mengungkapkan, jalan kaki dapat memperkuat koneksi di dalam dan di antara tiga jaringan otak, termasuk jaringan yang terkait dengan penyakit Alzheimer.

Penelitian yang diterbitkan dalam Journal for Alzheimer's Disease Reports pada Mei 2023 itu didasarkan pada penelitian sebelumnya yang menunjukkan bahwa berjalan kaki dapat menurunkan aliran darah otak dan meningkatkan fungsi otak pada orang lanjut usia dengan gangguan kognitif ringan.

Dilansir dari Neuro Science, penelitian tersebut melibatkan 30 peserta yang berusia 71-85 tahun. Mereka diminta untuk berjalan kaki di atas treadmil sebanyak 4 kali dalam seminggu selama 12 minggu.

Sebelum dan sesudah program latihan, peneliti meminta peserta untuk membaca sebuah cerita pendek dan kemudian mengulanginya dengan lantang dengan sedetail mungkin.

Hasilnya, peneliti melihat adanya peningkatan signifikan pada kemampuan mengingat cerita para partisipan.

Baca juga: 4 Hal yang Terjadi pada Tubuh Saat Jalan Kaki 20.000 Langkah per Hari

3. Konsentrasi meningkat

Ahli saraf dan psikiater bersertifikat di Apollo Neuroscience, Dave Rabin menjelakan, jalan kaki termasuk ke dalam olahraga yang meningkatkan konsentrasi seseorang.

"Ini merangsang perubahan fisiologis, seperti penurunan resistensi insulin dan peradangan, sekaligus menghasilkan produksi bahan kimia yang mempengaruhi pertumbuhan pembuluh darah baru di otak,” kata dia, dilansir dari Well Good.

4. Meningkatkan kesehatan otak

Selain itu, Rabin juga menyampaikan fakta bahwa jalan kaki mampu meningkatkan aliran darah ke otak yang berdampak baik bagi organ terpenting dalam tubuh manusia itu.

Peningkatan aliran darah ke otak akan merangsang pelepasan endorfin yang meningkatkan suasana hati dan perasaan sejahtera.

“Penelitian menunjukkan bahwa hanya setelah enam bulan berjalan kaki secara teratur, peserta memiliki kebugaran kardiovaskular yang lebih baik, dan peningkatan daya ingat,” kata Rabin.

Baca juga: 3 Manfaat Jalan Kaki Selama Lima Menit, Apa Saja?

Berapa banyak jalan kaki untuk meningkatkan kinerja otak?

Penelitian terbaru yang menunjukkan bahwa 4.000 langkah per hari mampu meningkatkan kesehatan otak.

Kendati demikian, Rabin menyarankan agar Anda berjalan kaki setidaknya 30 menit setiap hari.

“Disarankan untuk mencoba berjalan kaki setidaknya 30 menit sehari, tapi ingatlah bahwa 10 menit lebih baik daripada tidak sama sekali,” katanya.

Semakin banyak Anda berjalan kaki, semakin besar kemungkinan merasakan dan melihat peningkatan fungsi otak.

Untuk membangun kebiasaan jalan kaki, Anda bisa memulai dengan memasukkannya ke dalam rutinitas setiap hari.

Mulailah dengan membiasakan jalan kaki dari satu titik ke titik lainnya.

Anda juga bisa memasukkan rutinitas jalan kaki di pagi hari sebelum beraktivitas, bisa memulainya dengan durasi pendek, kemudian bertambah seiring waktu.

Baca juga: 9 Alasan Jalan Kaki Jadi Olahraga Terbaik untuk Kesehatan Tubuh

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.


Terkini Lainnya

Kuning Telur Direbus hingga Keabuan Disebut Tidak Sehat, Benarkah?

Kuning Telur Direbus hingga Keabuan Disebut Tidak Sehat, Benarkah?

Tren
Presiden Iran Meninggal, Apa Pengaruhnya bagi Geopolitik Dunia?

Presiden Iran Meninggal, Apa Pengaruhnya bagi Geopolitik Dunia?

Tren
Tanda Seseorang Kemungkinan Psikopat, Salah Satunya dari Gerakan Kepala

Tanda Seseorang Kemungkinan Psikopat, Salah Satunya dari Gerakan Kepala

Tren
5 Pillihan Ikan untuk Usia 40 Tahun ke Atas, Bantu Tubuh Lebih Sehat

5 Pillihan Ikan untuk Usia 40 Tahun ke Atas, Bantu Tubuh Lebih Sehat

Tren
Apakah Masyarakat yang Tidak Memiliki NPWP Tak Perlu Membayar Pajak?

Apakah Masyarakat yang Tidak Memiliki NPWP Tak Perlu Membayar Pajak?

Tren
BMKG: Inilah Wilayah yang Berpotensi Hujan Lebat, Petir, dan Angin Kencang pada 21-22 Mei 2024

BMKG: Inilah Wilayah yang Berpotensi Hujan Lebat, Petir, dan Angin Kencang pada 21-22 Mei 2024

Tren
[POPULER TREN] Kasus Covid-19 di Singapura Naik Hampir Dua Kali Lipat | Ayah dan Anak Berlayar Menuju Tempat Terpencil di Dunia

[POPULER TREN] Kasus Covid-19 di Singapura Naik Hampir Dua Kali Lipat | Ayah dan Anak Berlayar Menuju Tempat Terpencil di Dunia

Tren
Apa Perbedaan Presiden dan Pemimpin Tertinggi di Iran?

Apa Perbedaan Presiden dan Pemimpin Tertinggi di Iran?

Tren
Jadwal dan Susunan Peringatan Waisak 2024 di Borobudur, Ada Festival Lampion

Jadwal dan Susunan Peringatan Waisak 2024 di Borobudur, Ada Festival Lampion

Tren
Berkaca dari Kasus Wanita Diteror Teman Sekolah di Surabaya, Apakah Stalker atau Penguntit Bisa Dipidana?

Berkaca dari Kasus Wanita Diteror Teman Sekolah di Surabaya, Apakah Stalker atau Penguntit Bisa Dipidana?

Tren
Studi Ungkap Obesitas pada Anak Bisa Kurangi Setengah Harapan Hidupnya

Studi Ungkap Obesitas pada Anak Bisa Kurangi Setengah Harapan Hidupnya

Tren
Presiden Iran Ebrahim Raisi Meninggal karena Kecelakaan Helikopter, Siapa Penggantinya?

Presiden Iran Ebrahim Raisi Meninggal karena Kecelakaan Helikopter, Siapa Penggantinya?

Tren
Cara Menambahkan Alamat Rumah di Google Maps, Bisa lewat HP

Cara Menambahkan Alamat Rumah di Google Maps, Bisa lewat HP

Tren
3 Idol Kpop yang Tersandung Skandal Burning Sun

3 Idol Kpop yang Tersandung Skandal Burning Sun

Tren
Spesifikasi Helikopter Bell 212 yang Jatuh Saat Membawa Presiden Iran

Spesifikasi Helikopter Bell 212 yang Jatuh Saat Membawa Presiden Iran

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com