Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

KAI Disebut Akan Terapkan Sistem Antrean Pembelian Tiket Kereta Lebaran 2024, Ini Kata KAI

Kompas.com - 07/02/2024, 11:00 WIB
Aditya Priyatna Darmawan,
Inten Esti Pratiwi

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Unggahan di media sosial menyebut KAI akan menerapkan sistem antrean pembelian tiket kereta api (KA) untuk periode Lebaran 2024.

Unggahan itu dimuat oleh akun Instagram @jalur5 pada Selasa (6/2/2024).

Dalam unggahan, ditampilkan tangkapan layar dari sistem antrean pembelian tiket KA.

KAI akan terapkan sistem antrean seperti penjualan tiket konser pada penjualan tiket perjalanan untuk Lebaran 2024 nanti,” tulis keterangan dalam unggahan.

Unggahan itu juga menyebutkan bahwa pemberlakuan sistem tersebut sudah dimulai pada diskon tiket KA 12.12 tahun 2023 lalu.

Hingga Rabu (7/2/2024), unggahan itu sudah disukai sebanyak 1.911 kali dan mendapat puluhan komentar warganet.

Lantas, benarkah demikian?

Baca juga: 6 Kelompok yang Dapat Diskon Tiket Kereta dari KAI pada 2024, Siapa Saja?

Penjelasan KAI

VP Public Relations PT Kereta Api Indonesia (KAI) Joni Martinus membenarkan bahwa pihaknya akan menerapkan sistem antrean untuk pembelian tiket kereta, khususnya KA Jarak Jauh.

Menurutnya, hal tersebut merupakan salah satu inovasi yang dilakukan KAI untuk meningkatkan pelayanan kepada masyarakat yang ingin menggunakan kereta api.

“Sistem antrean ini diberlakukan pada aplikasi Access by KAI dan web kai.id dengan tujuan agar calon penumpang mendapatkan kepastian layanan, khususnya pada saat-saat peak season seperti musim Lebaran atau Natal dan tahun baru,” ujar Joni, saat dihubungi Kompas.com, Rabu (7/2/2024).

“KAI berkomitmen untuk terus meningkatkan layanan kepada pelanggan dengan memanfaatkan teknologi terkini dan menjaga tingkat keamanan data dan informasi,” imbuhnya.

Ia mengaku, sistem antrean pemesanan tiket kereta tersebut sudah mulai diberlakukan sejak 1 Februari 2024.

Meski begitu, Joni belum bisa memastikan mengenai jangka waktu pembelian tiket kereta untuk masa libur Lebaran 2024.

“Nanti akan kami publish secara resmi,” ungkap dia.

Diketahui, saat ini pembelian tiket kereta untuk perjalanan KA Jarak Jauh sudah bisa dibeli 45 hari sebelum jadwal keberangkatan.

Baca juga: Ramai soal Tiket Kereta Dibatalkan oleh Orang Lain via Ticket Box, Ini Kata KAI

Mekanisme sistem antrean pembelian tiket kereta

VP Public Relations KAI Joni Martinus saat ditemui di Stasiun LRT Jabodebek Halim, Jakarta, Kamis (7/12/2023).KOMPAS.com/Isna Rifka Sri Rahayu VP Public Relations KAI Joni Martinus saat ditemui di Stasiun LRT Jabodebek Halim, Jakarta, Kamis (7/12/2023).
Ia menuturkan, sistem antrian akan bekerja dengan otomatis ketika banyak masyarakat melakukan pembelian tiket kereta, seperti pada masa libur Lebaran.

“Pada saat peak season, di mana terjadi kepadatan pemesanan tiket, maka calon penumpang akan diarahkan kepada sistem antrean yang akan memberitahukan perkiraan waktu tunggu,” tuturnya.

Ia menekankan, sistem antrean hanya berlaku untuk pembelian tiket kereta melalui aplikasi Access by KAI dan situs kai.id.

Saat memasuki sistem antrean untuk membeli tiket, calon masyarakat disarankan untuk tidak menutup window aplikasi atau situs.

Pasalnya, jika calon penumpang menutup window pembelian tiket tersebut, maka tidak akan terhubung dengan sistem.

“Selanjutnya pada saat gilirannya, calon penumpang akan diarahkan untuk masuk ke dalam sistem pemesanan,” ujar Joni.

Saat itu, calon penumpang bisa melakukan pembelian tiket kereta seperti biasa.

Baca juga: Alasan Mengapa Kereta Api Tidak Bisa Berhenti Mendadak

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.


Terkini Lainnya

Viral, Video Pelajar di Yogyakarta Dikepung Usai Tertinggal Rombongan

Viral, Video Pelajar di Yogyakarta Dikepung Usai Tertinggal Rombongan

Tren
Daftar Pelayanan Rawat Inap Rumah Sakit yang Tidak Menerapkan KRIS

Daftar Pelayanan Rawat Inap Rumah Sakit yang Tidak Menerapkan KRIS

Tren
Pohon Purba Beri Bukti Musim Panas 2023 adalah yang Terpanas dalam 2.000 Tahun

Pohon Purba Beri Bukti Musim Panas 2023 adalah yang Terpanas dalam 2.000 Tahun

Tren
7 Makanan Tinggi Kalori yang Menyehatkan, Cocok untuk Menaikkan Berat Badan

7 Makanan Tinggi Kalori yang Menyehatkan, Cocok untuk Menaikkan Berat Badan

Tren
Sosok Kemal Redindo, Anak SYL yang Minta Uang ke Pejabat Kementan untuk Aksesori Mobil

Sosok Kemal Redindo, Anak SYL yang Minta Uang ke Pejabat Kementan untuk Aksesori Mobil

Tren
Sejumlah Pemerintah Daerah Larang dan Batasi 'Study Tour', Pengamat Pendidikan: Salah Sasaran

Sejumlah Pemerintah Daerah Larang dan Batasi "Study Tour", Pengamat Pendidikan: Salah Sasaran

Tren
Gerbang Dunia Bawah di Siberia Semakin Terbuka Lebar Imbas Es Mencair

Gerbang Dunia Bawah di Siberia Semakin Terbuka Lebar Imbas Es Mencair

Tren
Viral, Video Penumpang KRL Terperosok Celah Peron Stasiun Sudirman

Viral, Video Penumpang KRL Terperosok Celah Peron Stasiun Sudirman

Tren
WNA Rusia Mengaku Dideportasi Usai Ungkap Kasus Narkoba, Ini Kata Polda Bali dan Imigrasi

WNA Rusia Mengaku Dideportasi Usai Ungkap Kasus Narkoba, Ini Kata Polda Bali dan Imigrasi

Tren
Video Viral Petugas Dishub Medan Disebut Memalak Pedagang Martabak, Ini Faktanya

Video Viral Petugas Dishub Medan Disebut Memalak Pedagang Martabak, Ini Faktanya

Tren
21 Layanan yang Tidak Ditanggung BPJS Kesehatan dalam Perpres Nomor 59 Tahun 2024, Apa Saja?

21 Layanan yang Tidak Ditanggung BPJS Kesehatan dalam Perpres Nomor 59 Tahun 2024, Apa Saja?

Tren
Rincian Penerimaan Gratifikasi Rp 23,5 Miliar Eks Kepala Bea Cukai DIY Eko Darmanto

Rincian Penerimaan Gratifikasi Rp 23,5 Miliar Eks Kepala Bea Cukai DIY Eko Darmanto

Tren
Persib Bandung Gandeng Pinjol sebagai Sponsor, Bagaimana Aturannya?

Persib Bandung Gandeng Pinjol sebagai Sponsor, Bagaimana Aturannya?

Tren
Berkaca pada Kasus Anak Depresi karena HP-nya Dijual, Psikolog: Kenali Bocah yang Berpotensi Depresi

Berkaca pada Kasus Anak Depresi karena HP-nya Dijual, Psikolog: Kenali Bocah yang Berpotensi Depresi

Tren
BMKG Keluarkan Peringatan Dini Gelombang Tinggi 15-16 Mei 2024, Ini Daftar Wilayahnya

BMKG Keluarkan Peringatan Dini Gelombang Tinggi 15-16 Mei 2024, Ini Daftar Wilayahnya

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com