"Namun, bukan berarti virus-virus lain yang saat ini membeku di lapisan es tidak dapat memicu penyakit pada manusia. Kami telah mengidentifikasi jejak genom virus cacar dan virus herpes, yang merupakan patogen terkenal pada manusia, misalnya," tambahnya.
Baca juga: Sejarah Virus Ditemukan, Berawal dari Penyakit Tanaman pada Tembakau
Kekhawatiran peneliti akan munculnya pandemi baru akibat virus zombi purba bersamaan dengan potensi mencairnya es di Arktik, terutama di Kanada, Siberia, dan Alaska.
Sebabnya, perubahan iklim memengaruhi bagian Bumi utara secara tidak proporsional.
Menurut para ahli meteorologi, wilayah tersebut memanas beberapa kali lebih cepat daripada tingkat rata-rata peningkatan pemanasan global.
"Bahaya datang dari dampak pemanasan global lainnya: hilangnya es laut Arktik. Hal ini memungkinkan peningkatan pelayaran, lalu lintas, dan pengembangan industri di Siberia," jelas Claverie.
"Operasi penambangan besar-besaran sedang direncanakan, dan akan membuat lubang besar di lapisan es yang dalam untuk mengekstraksi minyak dan bijih," sambungnya.
Claverie menerangkan, operasi tersebut berpotensi melepaskan patogen dalam jumlah besar di Arktik.
"Para penambang akan masuk dan menghirup virus-virus tersebut. Efeknya bisa menjadi bencana," tandas Claverie.
Para peneliti punya keyakinan bahwa lapisan es hingga tingkat terdalamnya mungkin mengandung virus yang berusia hingga satu juta tahun, sehingga jauh lebih tua daripada manusia yang diperkirakan muncul sekitar 300.000 tahun yang lalu.
Claverie menjelaskan, sistem kekebalan tubuh manusia mungkin tidak pernah bersentuhan dengan beberapa mikroba tersebut.
Baca juga: Ilmuwan Temukan Virus Misterius di Dasar Palung Mariana, Apa Itu?
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.