Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

7 Manfaat Kaldu Tulang untuk Kesehatan, Bantu Turunkan Berat Badan dan Redakan Nyeri

Kompas.com - 22/01/2024, 19:30 WIB
Alinda Hardiantoro,
Rizal Setyo Nugroho

Tim Redaksi

Manfaat kaldu tulang

Memiliki kandungan nutrisi yang berbeda, manfaat kaldu tulang juga tidak selalu sama. Manfaat kaldu tulang bergantung pada jenis dan bahan tambahan yang digunakan.

Ahli diet terdaftar di Cleveland Clinic Digestive Disease Institute Julia Zumpano mengatakan, kaldu tulang umumnya mengandung vitamin dan mineral.

“Ini dapat menyediakan kalsium, magnesium, fosfor, silikon dan belerang,” kata dia lagi, masih dikutip dari sumber yang sama.

Berikut Kompas.com merangkum manfaat kaldu tulang bagi kesehatan:

1. Menjaga hidrasi tubuh

Kandungan air di dalam kaldu tulang yang melimpah membuat konsumsi cairan ini membantu menjaga hidrasi tubuh.

Hidrasi tubuh perlu dilakukan lantaran air merupakan komposisi terbesar dalam tubuh, yakni 70 persen.

Untuk diketahui, pria membutuhkan rata-rata 3,7 liter air sehari untuk tetap terhidrasi. Sementara perempuan rata-rata membutuhkan 2,7 liter.

Baca juga: 3 Waktu Terbaik Minum Teh Hijau untuk Diet Menurunkan Berat Badan

2. Membentuk otot

Kaldu tulang merupakan sumber protein yang baik bagi kesehatan tubuh. Satu cangkir kaldu tulang mengandung sekitar 10 gram protein.

Dalam tubuh protein ini membuat tubuh merasa kenyang lebih lama dan membentuk otot yang bisa membakar lemak sepanjang hari.

3. Menurunkan berat badan

Kandungan protein di dalam kaldu tulang bermanfaat untuk mempertahankan rasa kenyang.

Pada gilirannya, konsumsi kaldu tulang bisa membantu menurunkan berat badan.

Baca juga: Resep Sop Sayur Rumahan, Pakai Kaldu Tulang Ayam

4. Melancarkan sistem pencernaan

Secangkir kaldu tulang bermanfaat untuk membantu menenangkan perut dan melancarkan sistem pencernaan.

5. Mengurangi nyeri sendi

Kaldu tulang mengandung kondroitin sulfat dan glukosamin yang sering dijual sebagai suplemen.

Kandungan tersebut membantu mengurangi peradangan dan nyeri sendi.

Dikutip dari WebMD, beberapa penelitian menunjukkan bahwa kaldu tulang dapat membantu mengurangi peradangan.

Peradangan kronis dikaitkan dengan sejumlah kondisi, seperti radang sendi, penyakit Crohn, dan kolitis ulserativa.

Baca juga: Mencoba Bone Broth dari Grouu, Kaldu Tulang buat Beragam Masakan

6. Meningkatkan kolagen

Kolagen adalah protein yang paling melimpah dalam tubuh. Kolagen bermanfaat untuk memperkuat jaringan di kulit, tulang, otot, dan tendon.

Mengonsumsi kaldu tulang secara alami meningkatkan kolagen. Kolagen tersebut bermanfaat untuk meningkatkan kesehatan rambut, kulit, dan kuku.

Namun, masih diperlukan penelitian lebih lanjut untuk mengungkap bahwa makanan kaya kolagen akan membantu tubuh memproduksi lebih banyak protein.

7. Meningkatkan kualitas tidur

Kaldu tulang mengandung sejumlah kecil asam amino glisin yang dapat meningkatkan relaksasi dan tidur lebih nyenyak.

Baca juga: Manfaat Kaldu Tulang dan Cara Membuatnya Jadi Lebih Sehat

Bolehkan mengonsumsi kaldu tulang setiap hari?

Meskipun kaya akan manfaat, konsumsi kaldu tulang terlalu banyak bukan berarti dapat meningkatkan khasiatnya.

Ahli gizi dan spesialis diet olahraga, Laura Ligos mengatakan bahwa kaldu tulang tidak harus dikonsumsi setiap hari.

"Bagi kebanyakan orang, tidak realistis dan tidak menyenangkan hanya menyesap kaldu sepanjang hari, setiap hari," kata dia, dikutip dari CBS News.

Sebaliknya, dia menyarankan agar mengonsumsi kaldu tulang dengan mengolahnya menjadi makanan, seperti semur, sup, risotto, dan sebagainya.

Dengan begitu, Anda masih bisa mendapatkan manfaat kaldu tulang dengan cara yang lezat.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:

Terkini Lainnya

Jaga Kesehatan, Jemaah Haji Diimbau Umrah Wajib Pukul 22.00 atau 09.00

Jaga Kesehatan, Jemaah Haji Diimbau Umrah Wajib Pukul 22.00 atau 09.00

Tren
Sisa Hari Libur Nasional dan Cuti Bersama 2024, Ada Berapa Tanggal Merah?

Sisa Hari Libur Nasional dan Cuti Bersama 2024, Ada Berapa Tanggal Merah?

Tren
4 Tanda yang Menunjukkan Orangtua Psikopat, Apa Saja?

4 Tanda yang Menunjukkan Orangtua Psikopat, Apa Saja?

Tren
SIM Diganti NIK Mulai 2025, Kapan Masyarakat Harus Ganti Baru?

SIM Diganti NIK Mulai 2025, Kapan Masyarakat Harus Ganti Baru?

Tren
Dirjen Dikti: Rektor Harus Ajukan UKT 2024 dan IPI Tanpa Kenaikan

Dirjen Dikti: Rektor Harus Ajukan UKT 2024 dan IPI Tanpa Kenaikan

Tren
Warganet Sebut Pemakaian Kain Gurita Bayi Bisa Cegah Hernia, Benarkah?

Warganet Sebut Pemakaian Kain Gurita Bayi Bisa Cegah Hernia, Benarkah?

Tren
Saat Jokowi Sebut UKT Akan Naik Tahun Depan, tapi Prabowo Ingin Biaya Kuliah Turun

Saat Jokowi Sebut UKT Akan Naik Tahun Depan, tapi Prabowo Ingin Biaya Kuliah Turun

Tren
Bolehkah Polisi Hapus 2 Nama DPO Pembunuhan Vina yang Sudah Diputus Pengadilan?

Bolehkah Polisi Hapus 2 Nama DPO Pembunuhan Vina yang Sudah Diputus Pengadilan?

Tren
Kisah Nenek di Jepang, Beri Makan Gratis Ratusan Anak Selama Lebih dari 40 Tahun

Kisah Nenek di Jepang, Beri Makan Gratis Ratusan Anak Selama Lebih dari 40 Tahun

Tren
Ramai soal Uang Rupiah Diberi Tetesan Air untuk Menguji Keasliannya, Ini Kata BI

Ramai soal Uang Rupiah Diberi Tetesan Air untuk Menguji Keasliannya, Ini Kata BI

Tren
Benarkah Pegawai Kontrak yang Resign Dapat Uang Kompensasi?

Benarkah Pegawai Kontrak yang Resign Dapat Uang Kompensasi?

Tren
Peneliti Ungkap Hujan Deras Dapat Picu Gempa Bumi, Terjadi di Perancis dan Jepang

Peneliti Ungkap Hujan Deras Dapat Picu Gempa Bumi, Terjadi di Perancis dan Jepang

Tren
Pengguna Jalan Tol Wajib Daftar Aplikasi MLFF Cantas, Mulai Kapan?

Pengguna Jalan Tol Wajib Daftar Aplikasi MLFF Cantas, Mulai Kapan?

Tren
BMKG Keluarkan Peringatan Kekeringan Juni-November 2024, Ini Daftar Wilayahnya

BMKG Keluarkan Peringatan Kekeringan Juni-November 2024, Ini Daftar Wilayahnya

Tren
Ada Potensi Kekeringan dan Banjir secara Bersamaan Saat Kemarau 2024, Ini Penjelasan BMKG

Ada Potensi Kekeringan dan Banjir secara Bersamaan Saat Kemarau 2024, Ini Penjelasan BMKG

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com