Sementara kembang kol, meskipun mengandung vitamin C lebih rendah, sayur ini kaya akan serat, vitamin K, dan kolin yang penting untuk kesehatan otak.
Kembang kol juga mengandung antioksidan dan senyawa anti-inflamasi.
Ahli gizi sekaligus direktur penelitian dan nutrisi untuk Persona Nutrition Angie Kuhn mengatakan, brokoli mengandung lebih banyak nutrisi ketimbang kembang kol.
"Secara keseluruhan, hal itu membuat (brokoli) menjadi pilihan yang lebih sehat," kata Kuhn, dilansir dari US News.
Kendati begitu, kembang kol juga mengandung kalori yang rendah, tinggi serat, dan kaya nutrisi.
"Anda tidak akan salah memilih brokoli atau kembang kol," imbuhnya.
Penelitian menunjukkan, konsumsi brokoli dan kembang kol sama-sama dapat menurunkan risiko penyakit jantung dan beberapa jenis kanker.
Konsumsi dua sayuran itu juga bisa membantu menjaga arteri lebih fleksibel dan meningkatkan tekanan darah, serta berpotensi melindungi dari penyakit alzheimer dan parkinson.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.