Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sosok Carina Joe, Penemu Vaksin AstraZeneca Asal Indonesia yang Disebut Ganjar Saat Debat Capres

Kompas.com - 08/01/2024, 20:30 WIB
Erwina Rachmi Puspapertiwi,
Ahmad Naufal Dzulfaroh

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Nama Carina Joe, warga negara Indonesia (WNI) penemu vaksin AstraZeneca mendapat sorotan usai disebut dalam debat ketiga calon presiden (capres) dan calon wakil presiden (cawapres) untuk Pilpres 2024, Minggu (7/1/2024).

Dalam debat tersebut, capres nomor urut 3 Ganjar Pranowo menyebut nama Carina Joe sebagai seorang diaspora hebat.

"Carina seorang intelektual yang hebat sekali menemukan antivirus AstraZeneca. Dia diaspora yang hebat. Kita promosikan. Kita viralkan," ujar Ganjar dalam debat capres di Istora Senayan, Jakarta, Minggu (7/1/2024).

Menurutnya, Carina Joe serta Niki, Rich Brian, dan grup Voice of Baceprot dapat direkrut untuk mempromosikan Indonesia sekaligus menarik potensi dari luar negeri dengan fasilitas negara.

Lantas, siapa itu Carina Joe?

Baca juga: Melihat Gagasan Anies, Prabowo, dan Ganjar soal Keamanan Siber di Indonesia...


Profil Carina Joe

Carina Joe memiliki nama lengkap Carina Citra Dewi Joe. Dia lahir pada 21 April 1989.

Dikutip dari situs BPK Penabur, Carina Joe merupakan lulusan SMK 1 BPK Penabur, Jakarta pada 2005. Dia lulus dalam waktu dua tahun melalui program akselerasi.

Di sekolah inilah Carina mulai tertarik dengan bioteknologi, berkat presentasi dari seorang guru biologi bernama Lili. Waktu itu, bidang tersebut termasuk baru di Indonesia.

Carina kemudian melanjutkan studi S1 di bidang bioteknologi di University of Hong Kong. Dia kemudian meraih gelar master dan doktoral di bidang yang sama di Royal Melbourne Institute of Technology, Australia.

Di Australia, dikutip dari situs Universitas Airlangga, Carina mengaku pernah bergabung dalam beberapa proyek pengembangan vaksin, salah satunya vaksin hepatitis B.

Setelah lulus, dia sempat bekerja di Commonwealth Scientific and Industrial Research Organization (CSIRO), sebuah lembaga penelitian yang berada di bawah pemerintah Australia.

Carina kemudian bergabung dengan Jenner Institute di Oxford University sebagai Senior Postdoctoral Research Scientist di bidang pengembangan vaksin khususnya vaksin virus.

Di sana, ia bersama timnya terlibat dalam penyusunan proyek pengembangan vaksin rabies.

Baca juga: Mengenal Vaksin AstraZeneca dari Inggris yang Baru Tiba di Indonesia

Kembangkan AstraZeneca saat pandemi Covid-19

Tim pembuatan vaksin AstraZeneca bersama Carina Joe.Dok. Carina Joe Tim pembuatan vaksin AstraZeneca bersama Carina Joe.
Pada Februari 2020, jumlah kasus Covid-19 yang meningkat di Inggris membuatnya beralih mengembangkan vaksin untuk menangani penyebaran penyakit tersebut.

Menurutnya, pemerintah sempat meminta para ilmuwan dipulangkan karena kasus Covid-19 semakin tinggi. Namun, dia diminta tetap bekerja sendirian di laboratorium selama enam bulan.

Halaman:

Terkini Lainnya

Helikopter yang Membawa Presiden Iran Ditemukan, Seluruh Bagian Hangus Terbakar

Helikopter yang Membawa Presiden Iran Ditemukan, Seluruh Bagian Hangus Terbakar

Tren
Benarkah Pembangunan Tol Jadi Solusi Jalanan Rawan Longsor di Sumatera Barat?

Benarkah Pembangunan Tol Jadi Solusi Jalanan Rawan Longsor di Sumatera Barat?

Tren
6 Fakta Pesawat Latih Jatuh di BSD, Sempat Hilang Kontak

6 Fakta Pesawat Latih Jatuh di BSD, Sempat Hilang Kontak

Tren
Cerita Perempuan di Surabaya, 10 Tahun Diteror Teman SMP yang Terobsesi

Cerita Perempuan di Surabaya, 10 Tahun Diteror Teman SMP yang Terobsesi

Tren
Ucapan dan Twibbon Hari Kebangkitan Nasional 2024

Ucapan dan Twibbon Hari Kebangkitan Nasional 2024

Tren
Polisi Ungkap Kronologi Pesawat Latih Jatuh di BSD Tangerang Selatan

Polisi Ungkap Kronologi Pesawat Latih Jatuh di BSD Tangerang Selatan

Tren
Kasus Covid-19 di Singapura Naik Nyaris 2 Kali Lipat, Diproyeksi Meledak Juni 2024

Kasus Covid-19 di Singapura Naik Nyaris 2 Kali Lipat, Diproyeksi Meledak Juni 2024

Tren
Helikopter yang Bawa Presiden Iran Jatuh, Pencarian Masih Berlanjut

Helikopter yang Bawa Presiden Iran Jatuh, Pencarian Masih Berlanjut

Tren
Alasan Tidak Boleh Minum Teh Saat Perut Kosong, Ini yang Akan Terjadi

Alasan Tidak Boleh Minum Teh Saat Perut Kosong, Ini yang Akan Terjadi

Tren
Prakiraan BMKG: Wilayah yang Berpotensi Dilanda Hujan Lebat, Angin Kencang, dan Petir 20-21 Mei 2024

Prakiraan BMKG: Wilayah yang Berpotensi Dilanda Hujan Lebat, Angin Kencang, dan Petir 20-21 Mei 2024

Tren
[POPULER TREN] Daftar Forbes 30 Under 30 Asia 2024, Pesawat Jatuh di BSD

[POPULER TREN] Daftar Forbes 30 Under 30 Asia 2024, Pesawat Jatuh di BSD

Tren
Warga Jabar jadi Pengguna Pinjol Terbanyak di Indonesia, Ekonom Soroti Persib Gandeng Sponsor Pinjol

Warga Jabar jadi Pengguna Pinjol Terbanyak di Indonesia, Ekonom Soroti Persib Gandeng Sponsor Pinjol

Tren
Starlink Milik Elon Musk Resmi Beroperasi di Indonesia, Ini Kelebihan dan Kekurangannya

Starlink Milik Elon Musk Resmi Beroperasi di Indonesia, Ini Kelebihan dan Kekurangannya

Tren
Mengenal Voice of Baceprot, Grup Metal Garut yang Jadi Sorotan Utama Forbes 30 Under 30 2024

Mengenal Voice of Baceprot, Grup Metal Garut yang Jadi Sorotan Utama Forbes 30 Under 30 2024

Tren
Daftar Korban Pesawat Latih yang Jatuh di BSD Tangerang Selatan

Daftar Korban Pesawat Latih yang Jatuh di BSD Tangerang Selatan

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com