Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mengenal Jeffrey Epstein, Muncikari yang Seret Nama 2 Presiden AS dan Pangeran Andrew

Kompas.com - 05/01/2024, 09:01 WIB
Aditya Priyatna Darmawan,
Mahardini Nur Afifah

Tim Redaksi

Sumber Guardian,BBC,

Alasan Pangeran Andrew, Clinton, dan Trump ikut terseret

Kasus skandal Jeffrey Epstein kembali dibuka setelah salah satu korban Epstein, Virginia Giuffre, meminta pengadilan federal New York untuk buka-bukaan dokumen yang berisi daftar kontak Epstein.

Daftar kontak yang dikenal dengan Epstein Documents atau Epstein List itu sengaja dituntut dibuka ke publik untuk kepentingan penyelidikan kemungkinan jaringan yang membiayai kejahatan Epstein. 

Pada umur 17 tahun, Giuffre mengaku dilecehkan Pangeran Andrew, adik Raja Charles III. Giuffre dikenalkan Epstein kepada Andrew.

Atas perintah pengadilan, beberapa catatan tersebut telah dikeluarkan. Namun, ada sebagian catatan yang tidak dirilis ke publik dengan alasan melindungi privasi korban.

Dari daftar tersebut, muncul nama-nama sosok penting dunia seperti Pangeran Andrew, Bill Clinton, dan Donald Trump.

Ada juga George Lucas yang membuat Star Wars, Novelis Stephen King, model kelas dunia Naomi Campbell, penyanyi Michael Jakscon, dan pesulap David Copperfield.

Daftar nama yang masuk cacatan tersebut tidak semuanya klien atau pernah berhubungan langsung dengan Epstein. 

Baca juga: Bintang Wednesday Percy Hynes White Diduga Lakukan Pelecehan Seksual

Pangeran Andrew dengan Giuffre

Virginia Giuffre mengatakan, ketika ia berusia 17 tahun, dia dibujuk Epstein untuk meninggalkan pekerjaannya untuk menjadi “tukang pijat” Epstein.

Perempuan di bawah umur itu kemudian diboyong ke rumah Epstein di tempat tinggalnya di Florida, New York, Kepulauan Virginia AS, dan New Mexico.

Giuffre juga mengklaim bahwa dia dipaksa berhubungan seks dengan pria yang berada di lingkungan sosial Epstein. Sosok yang paling terkenal adalah Pangeran Andrew dari Inggris.

Tak hanya Giuffre, perempuan lain bernama Johanna Sjoberg mengklaim bahwa Pangeran Andrew pernah melecehkannya saat berada di apartemen Epstein di Manhattan, New York. pada 2001 lalu.

Dikutip dari BBC, pihak Istana Buckingham membantah tuduhan tersebut. Mereka menyatakan tuduhan pelecehan seksual pada perempuan di bawah umur itu sama sekali tidak benar.

Mereka juga menolak mengomentari dokumen yang baru dirilis tersebut, dengan mengatakan bahwa dokumen tersebut tidak mewakili Duke of York karena Pangeran Andrew tidak sedang menjalankan tugas kerajaan.

Pada 2022, kerajaan Inggris membayar jutaan dolar kepada Giuffre untuk menyelesaikan kasus yang dia ajukan.

Meski banyak tuduhan menyebut namanya, Pangeran Andrew mengatakan dia belum pernah bertemu Giuffre serta membantah tudingannya.

Baca juga: Apa Itu Grooming? Modus Pelecehan Seksual pada Anak

Halaman:

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com